Home » Ekonomi-Bisnis » Tidak harus komputerisasi kalau ingin omzet milyaran

Tidak harus komputerisasi kalau ingin omzet milyaran

Sering sekali saya melihat beberapa perusahaan yang ber-omzet besar tetapi masih sangat-sangat manual sekali dalam operasionalnya. Saya ambil contoh sebuah perusahaan pengiriman yang ada di sekitar stasiun Kota Jakarta.

Di lokasi ini sangat kelihatan sekali kesibukan bongkar muat barang. Ada banyak laki-laki berseragam (karyawan forwarder), pemakai jasa dan pedagang makanan/minuman. Didalamnya juga tidak kalah heboh. Ada banyak orang-orang yang duduk sambil menunggu antrian untuk dipanggil. Dalam hal antrian ini jangan membayangkan antrian seperti di bank yang nyaman dengan AC yang dingin, disini kita harus pasang telinga tajam sebab petugasnya yang semuanya cewek memanggil no urutan dengan teriak sambil didalam ruangan. Tentu saja, karena di dalam ruangan, antrian di diluar tidak bakalan dengar dan yang jadi “microphone”-nya itu adalah orang yang posisi-nya tepat di depan mereka atau mereka yang dengar. Udara cukup hangat “kalau tidak mau dibilang panas”. Operasional masih pakai mesin ketik. Tidak kelihatan komputer dan di atas meja sangat banyak sekali kertas berserakan.

Kondisi yang sama juga saya lihat di daerah Jl. Pangeran jayakarta. Dari luar sangat kelihatan sekali proses bongkar muatnya. Barang-barang semua berserakan di depan dan di dalam. Udaranya juga cukup “hangat” dan hebatnya lagi hanya dilawan dengan kipas angin.

Ada kesamaan dari 2 tempat tersebut yang bisa dijadi patokan yaitu

  1. Harganya sangat murah
  2. Terjamin pasti sampai di tujuan dengan cepat dibanding pesaing

Tetapi dengan segala kondisi diatas, saya yakin omzet mereka bisa mencapai puluhan juta rupiah. Kita ambil contoh, kalau 1 orang rata-rata harus bayar 500.000 dan dalam 1 hari ada 100 orang pengirim (jumlah minimal) maka akan didapat angka 50.000.000,-. Kalau dalam 25 hari kerja berapa duit…??? Apakah dengan 50.000.000 perhari mereka tidak mampu untuk beli AC, microphone, komputer…???

Menurut saya sebetulnya bukan itu permasalahannya. Saya yakin dengan pemasangan AC, microphone, komputer, dsb pasti untung mereka masih banyak tetapi kelihatannya mereka ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa mereka benar-benar sebuah forwarder yang berbiaya murah bahkan sampai murahnya mereka tidak mampu untuk pasang AC dan beli microphone. Sangat cerdas untuk membangun sebuah image di pelanggan.

Masih ingat iklan dari sebuah hypermarket yang berbunyi “…kami sengaja tidak mencetak berwarna untuk memberikan harga yang termurah buat konsumen”. Kira-kira sama seperti itulah ceritanya.

Jadi yang terpenting disini sekali lagi adalah persepsi di mata konsumen dan tentu saja soal kwalitas standar lainnya harus dipenuhi seperti harga murah, cepat sampai dengan aman dan sebagainya sesuai bidang yang di mainkan.

Bagaimana dengan usaha anda…???

Salam sukses dunia akherat,

  • Cara menghidupkan denyut nadi kota kecil – Tour De Java part 4
  • Antara jualan buku dan ngeBlog KOMPASIANA
  • Saya “terjebak” diantara otak kiri dan otak kanan
  • Cikarang.. sebuah action, bisnis, hobi dan mimpi
Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by Rawi on Dec 3 2009. Filed under Ekonomi-Bisnis. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

12 Comments for “Tidak harus komputerisasi kalau ingin omzet milyaran”

  1. Nice thought :)

    Lalu, bagaimana dengan usaha anda?
    Hehehe … usaha saya mau ga mau harus ber-AC, dan harus berhubungan dengan komputer tuh mas Rawi, klo ga bisa revot urusannya …

    [Reply]

    rawi Reply:

    @niQue, memang ada beberapa usaha yang mau tidak mau harus menggunakan komputer/listrik tetapi kita harus juga punya cara lain untuk mengantisipasi jika tidak ada listrik seperti kwitansi manual/tulis tangan jika mati listrik, dll

    semoga sukses ya di bisnisnya

    [Reply]

  2. behind the scene of company branding ya mas..

    nice!

    [Reply]

    rawi Reply:

    @dhodie, kayak film aja behind the scene, hehehehe…..
    sudah dapat mojang garut belum..??

    [Reply]

    rawi Reply:

    @dhodie, hehehehe…. sudah dapat mojang garut belum..??

    [Reply]

    dhodie Reply:

    @rawi: sudah mojang, perawan lagi. kurang apa coba hahahaha

    [Reply]

  3. Walaupun blum punya usaha sendiri,, tapi saya sudh mendpat kan ilmu bru di sini tentang berbisnis, hehe

    Slam dari Blogger Bertuah Pekanbaru

    [Reply]

    rawi Reply:

    @Laksamana Embun, ilmu sudah dapat dan sekarang waktunya untuk buka bisnis….hehehehe

    selamat action

    [Reply]

  4. Thanks banget buat ilmu bisnisnya.

    [Reply]

  5. ndak wajib kan? saia menilai hanya sebagai kebutuhan, apabila usaha jasa diatas belum membutuhkan komputer karena masih membutuhkan mesin tik sebagai operasional

    saia sebagai tukang sablon yang pati dibutuhkan adalah cat dan thinner, gak mungkin saia membutuhkan soda api sebagai bahan campuran sablonan..

    [Reply]

  6. @gajah_pesing, betul mas, tidak wajib, yang penting masih bisa produktif dan menghasilkan uang.

    ngomong2, rumahku juga di bratang gede gg 6c, kapan2 aku tak mampir ke tempatnya mas…

    [Reply]

    gajah_pesing Reply:

    @Rawi, monggo mas Rawi, tinggal mlumpat aja, kalo mas Novy tinggal di bratang gede 6f

    [Reply]

Leave a Reply

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes