- Komunitas Blogger Bekasi - http://bloggerbekasi.com -

Aku Anak Bekasi

Posted By David Usman On January 31, 2010 @ 11:01 PM In Artikel,Sosial-Budaya | 5 Comments

“Eh, kapan datangnya? Dari Jakarta jam brapa?”

Hahaha! Lucu, setiap aku keluar kota, entah ke Padang kampung halaman orang tuaku, entah ke Bandung tempat kakak ku tinggal, atau entah itu jalan-jalan ke mana saja. Orang-orang akan bertanya dan kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Dari Jakarta jam brapa? Lalu akupun menjawab; dari sana jam sekian … (dengan mengabaikan Jakarta-nya). Dan setiap pertanyaan berulang, aku selalu menjawab dengan mengabaikan satu hal penting, bahwa aku dari Bekasi bukan dari Jakarta.

Kelucuan berlanjut ketika ‘pengabaian’ terhadap Jakarta-nya itupun diteruskan dengan pernyataan semisal begini;

“Enak ya di Jakarta rame, banyak gedung-gedung tinggi, cari kerja gampang, banyak artis…”


Walah, aku jadi binggung terhadap ‘cerocosan’ yang seolah hanya ingin dijawab dengan pembenaran “ya”. Dan memang cara yang gampang untuk menjawab dengan kata “ya”. Selain tidak ingin mengecewakan pernyataan mereka yang terlalu ‘bersemangat’, juga terlalu malas bagiku yang masih letih untuk menjawab dengan ‘kebenaran’. Kembali aku mengabaikan ketidak ‘sinkronan’ antara pernyataan Jakarta dengan daerah dimana sebenarnya diriku tinggal. Sementara mereka bicara tentang daerah tinggalku, tetapi mereka bicara tentang Jakarta.

Inilah fenomena yang terjadi, ketika seorang ‘anak Bekasi’ pergi keluar kota, bahkan kota yang terdekat dengan Bekasi sekalipun, seperti Bogor, Purwakarta, dan Subang. Nggak boleh dengar logat Jakarte, orang-orang daerahpun lantas menyamakan ‘anak Bekasi’ dengan ‘anak Jakarta’. Nggak percaya? Hehehe, coba aja beli sesuatu di warung, atau ngobrol dengan seseorang di daerah yang tidak kita kenal. Kalau nggak bisa bahasa daerah sono, maka pertanyaan pertama yang diajukan adalah;

“Anak Jakarta ya?”

Hik, bingung jawabnya? Ternyata rata-rata nggak. Ada berbagai alasan orang untuk bilang ‘ya’. Pertama jawaban ‘ya’ memang paling mudah, kedua jawaban ‘ya’ kadang-kadang memang membuat kebanggaan tersendiri bagi mereka. Bangga jadi ‘anak Jakarta’?. Kenapa ya, kok kebanyakan orang bangga dengan sebutan ‘anak Jakarta’?. Bukannya ingin mengecilkan sebuah ibukota dari negara besar ini, tetapi bukankah “Dimana bumi dipijak, Disitu langit di junjung?”

Kalau sudah ‘ya … ya’ terus dari awal, maka pertanyaan selanjutnya akan terasa menjebak, dan jawabannya-pun jadi lucu;

“Jakarta-nya dimana?”

Nah, kan? Sekarang baru terbongkar “bobrok-nya”. Mau tidak mau, ada penjelasan yang harus disampaikan untuk menjelaskan duduk persoalan (kaya di cecar anggota Pansus aja ya?). Dan bisa dibilang, ‘dengan sedikit nyengir’ maka para ‘terdakwa-pun’ akan mengaku.

“Gue di Pondok Gede, Bekasi”

Hehehe … mungkin, bagi yang malas untuk berlama-lama dengan penjelasan detil tentang Jakarta-nya masih ada harapan untuk ‘bertobat’. Tapi bagi yang ‘berbangga diri’ dengan sebutan ‘anak Jakarta’, nggak ada salahnya mulai sekarang ‘koreksi’ diri untuk juga ikut ‘berbangga’ dengan Bekasi. Kota yang mungkin telah ‘melahirkan-nya’, atau kota yang mungkin telah ‘membesarkan-nya’. Sekaligus mengenalkan pada ‘dunia’ bahwa ada sebuah kota nyaman yang menyokong kota besar Jakarta, bahkan menyokong pemerintahan Republik Indonesia.

Bahwa ada kota ‘satelite’ yang juga menjadi ‘incaran’ para investor untuk menanamkan modalnya. Juga bahwa ada kota yang sedang ‘berbenah’ dan ‘mempercantik diri’ hingga mampu mengundang ‘perjaka-perjaka’ dari berbagai kota di sekitarnya untuk tinggal, bekerja dan berwisata ke Bekasi.

Anda anak Jakarta? Saya bukan … Saya Anak Bekasi…


Article printed from Komunitas Blogger Bekasi: http://bloggerbekasi.com

URL to article: http://bloggerbekasi.com/2010/01/31/aku-anak-bekasi.html

Copyright © 2009 Komunitas Blogger Bekasi : http://www.bloggerbekasi.com. All rights reserved.