Kenangan Indah Setelah 11 Tahun Menikah: Demi Cinta, Jadi Tukang Ojekpun Tak Apalah
Intermezzo Saturday, April 10th, 2010 1,007 views
Hari ini, 10 April 2010, adalah Ulang Tahun Pernikahan saya yang kesebelas. Saya dan istri menikah di Gedung Wayang Kekayon Yogyakarta, 10 April 1999, setelah sebelumnya sempat pacaran sekitar 2 tahun. Dibawah ini adalah salah satu romantika kisah masa “perjuangan” saya saat masih pacaran bersama perempuan yang telah melahirkan 2 buah hati saya ini. Kejadiannya sekitar tahun 1997. Tadi malam, kami berdua membacanya kembali sambil tersenyum-senyum sendiri.
===========================
Sebuah kisah nyata di ujung jalan raya Semper, Tanjung Priok, tahun 1997 (tanggal tepatnya lupa) :
Pemuda itu memandangku dengan tatapan curiga.
Ia kemudian melihat sepeda bututnya dan melihat kembali lagi kepadaku. Seperti “menakar” sesuatu. Spontan, kepalanya menggeleng pelan.Aku balas menatap pemuda bertubuh mungil itu dengan penuh keyakinan.“Saya tidak bisa. Pokoknya tidak bisa. Silakan cari tukang ojek yang lain saja”, katanya pasrah. Ia lalu meraih gagang sepedanya dan bermaksud membawanya pergi dari hadapanku.
“Tunggu dulu,” aku memegangi lengannya. Putus asa.
Pemuda itu menoleh. Ia memandangiku sekali lagi.
“Saya bayar dua kalinya deh. Disini tak ada tukang ojek lainnya selain kamu. Bagaimana?. Saya bayar sekarang saja juga bisa kok”, kataku sembari mengangsurkan sejumlah uang kepadanya.
Pemuda itu merenung sejenak. Ia memandangiku kembali. Dari atas kebawah, kemudian menatap sedih kearah sepeda bututnya.
“Saya mau. Tapi saya tidak mampu,” ujar pemuda itu akhirnya.
“Kenapa ?”
“Badan kamu besar. Gemuk lagi. Saya tidak mampu mengayuh sepeda membawa badan kamu sebesar itu,” tukas pemuda itu sembari mencoba menggiring sepedanya menjauhiku.Aku menghela nafas panjang.
“Oke, begini saja”, kataku dengan nada tegas,”kamu saya bonceng dan saya berada didepan mengayuh sepedamu. Bayaranmu tetap dua kali lipat, sesuai kesepakatan sebelumnya. Bagaimana ?.
Seketika sorot mata pemuda itu berbinar. Ia mengangguk setuju. Sepedanyapun beralih kepadaku.
Dan demikianlah, Akupun menjelma menjadi seorang tukang ojek sepeda paling ganteng dan paling wangi di kawasan itu.
Kayuhan sepedaku terasa ringan, menuju tempat kost putri, tempat dimana sang pujaan hatiku berada. Aku tak peduli tatapan heran (atau kasihan?) sejumlah orang yang kami lewati maupun berpapasan. Yang paling penting, aku mesti tiba lebih cepat sampai ke tujuanku.
Senja merona cerah diujung cakrawala. seperti rona merah jambu dipipi kekasihku yang menyambut sang arjuna idamannya di depan gerbang rumah kost. Aku tak tahu apa yang sedang berkecamuk dihatinya ketika menyaksikan diriku dengan keringat mengucur dikening dan baju berbasuh peluh. Yang kutahu pasti, aku telah menunjukkan sungguh besar cintaku padanya dan tidak sebatas kayuhan ojek sepeda belaka.
Dan kini, 13 tahun pasca peristiwa diatas, kekasihku, yang kini jadi istriku dan ibu bagi kedua anak-anakku (Rizky dan Alya) seringkali tertawa sendiri mengenang peristiwa bersejarah itu.
Happy Wedding Anniversary, my dear
Sumber Foto


[...] This post was mentioned on Twitter by bloggerbekasi. bloggerbekasi said: [Bloggerbekasi.Com] Kenangan Indah Setelah 11 Tahun Menikah: Demi Cinta, Jadi Tukang Ojekpun Tak Apalah: Pengantar… http://bit.ly/agfbpO [...]
Itulah SIHIR CINTA daennnnnnng!
Bisa mengubah e’e ayam serasa daging ayam………
SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN YA DAENNNNNG….
SEMOGA BERKAH DA BAHAGIA…..
[Reply]
amril Reply:
April 11th, 2010 at 4:53 AM
@komarudin ibnu mikam, Hehehe…bisa aja analoginya Bang
Amiin…Terimakasih atas ucapan dan doanya
[Reply]
huuuaaa so sweet. semoga langgeng terus ya pak
[Reply]
amril Reply:
April 11th, 2010 at 4:53 AM
@quinie, Thanks ya Quinie
[Reply]
Hahahahaa….so sweet, cinta memang memiliki kekuatan untuk mengalahkan rasa gensi. Cinta pun memiliki kekuatan pada akal untuk melakukan hal-hal yg pada tujuannnya adalah cinta itu sendiri. Mantap Om…well, selamat ya Om, semoga cinta itu semakin tumbuh dan berkembang selalu, amin
[Reply]
amril Reply:
April 11th, 2010 at 4:54 AM
@haerulsohib, “Love can Move a mountain” apalagi kalau cuma sepeda…hehehe
Thanks ya atas doanya
[Reply]
so sweetttttt…………………..
[Reply]
amril Reply:
April 11th, 2010 at 4:54 AM
@Firdaus Rauf, Terimakasih ya
[Reply]
Hand Painted Aluminum Furniture | Hand Made Aluminum Furniture | Custom Made Aluminum Furniture
[Reply]