Perubahan perilaku generasi muda di pedesaan
Sosial-Budaya Wednesday, September 15th, 2010 518 views
Sedih, ketika setelah sekian lama meninggalkan tanah kelahiran, pergi merantau di tanah betawi suasana perilaku anak remaja sungguh berbeda dari apa yang saya alami dulu ketika di desa. Semasa kecil saya, anak-anak remaja begitu memegang teguh adat-istiadat keluarga dan tata krama. Bahkan ketika berpapasan dengan sesama penghuni desapun saling menyapa, ketika mereka yang sedang bersepedapun segera turun dari sepedanya hanya untuk memberikan salam kepada yang lebih tua jika sedang berpapasan. Semasa kecil saya kehidupan anak-anak banyak diisi dengan permainan tradisional semata, pergi ke sawah, ladang, permainan di bulan purnama ketika malam hari. Saat panen tiba giliran ke ladang dan sawah bermain layang-layang. Setiap sore pasti pergi ke masjid untuk mengaji. Mungkin hal inilah yang membentuk karakter dan perilaku anak-anak muda waktu itu hingga mempunyai dasar dan pribadi yang kuat, sehingga ketika merantau mereka sudah punya bekal yang kokoh untuk mengarungi derasnya arus pergaulan di perkotaan.
Setidaknya ada beberapa kejadian yang sempat saya rekam melalui kamera ponsel maupun yang tidak bisa saya muat karena tidak etis ditampilkan dimedia tentang perilaku anak muda yang sudah sangat memprihatinkan.
Kejadian tepatnya terjadi ketika saat terdapat hiburan dangdut di Desa Cilongkrang kec.wanareja kab cilacap tgl 12 september jam 15.00 WIB saat hiburan sedang mulai pada pengunjung anak-anak muda mulai menenggak minuman keras dan mulai terpancing emosinya dan hingga terjadilah bangku hatam..
walaupun remang-remang saya potret karena menggunakan sepeda motor, tepatnya di daerah Cikukun jalan yang menuju kota majenang dari cukangleleus kab. cilacap banyak terdapat warung-warung yang terbuat dari bambu. Sekilas memang hanya tampak seperti warung biasa yang menjual es kelapa muda, tapi saat diperhatikan dengan sesama ternyata banyak sekali pasangan anak yang muda yang sedang melakukan adegan mesum layaknya suami istri, padahal kejadian pada saat siang hari dan mereka kebanyakan saya perhatikan sesksama masih berusia antara SMP- SMU. Sangat memprihatinkan kondisi moral anak - anak itu. Hanya ditutupi dengan kain selebar 30 cm mereka dengan tanpa malu-malunya melakukan perbuatan yang dilarang Agama.
Bersama teman lsm yang selama ini peduli dengan anak jalanan.memantau perilaku sosial masyarakat

anak sekarang yg hidup di desa-desa nga jauh beda dgn di kota,
boleh di katakan untuk nyangkul di sawah / ladang saja nga bisa.
[Reply]
betul mas ipung , anak desa sekarang sudah mulai berubah tatanan budayanya sepertinya..jaman saya untuk kebutuhan ilmu dasar dalam hidup usia sma sudah bisa berkebun,tani,ternak anak sekarang gengsi yang akhirnya gak punya ketrampilan yg diwariskan orang tua
[Reply]
sepakat, anak muda sekarang dengan dulu sangat berbeda. Baik pendidikan terlebih kepribadian. Nilai2 ketimuran yang katanya orang timur telah mulai luntur, sedikit demi sedikit mulai hilang. G’ disana didesaku juga perti itu, surau mulai sepi, perempatan dan warung nongkrong mulai rame. Itulah remaja sekarang, waktu habis dijalan, tempat nongkrong, warnet, dll. Mereka mengabaikan kondisi orangtuanya, acuh dengan kegiatan dirumah, jarang membantu ortu, disuruh malah bantah, dikasih tau malah bilang sok ngatur jadul dan dan dan….
[Reply]
@agus prasetyo
betul mas, ditengah hiruk pikuknya kehidupan sosial yang semakin deras dengan arus kapitalisme semakin memprihatinkan dan mudah-mudahan kita bisa berbuat untuk ikut andil walau hanya dari tetangga terdekat untuk memperbaikinya
[Reply]
Mungkin bgitulah kawula muda sekarang. Namun, tiada semuanya berulah bgitu. Semoga kaum muda or remaja dpt mengubah lakon mreka dr yg smula negatif ke arh yg positif. Sya pun remaja, namun Insya ALLAH Tuhan selalu berada d samping sya, & senantiasa mnjaga kteguhan IMAN ini. Amien..
[Reply]