- Komunitas Blogger Bekasi - http://bloggerbekasi.com -
Ojek dan kuntilanak Pereng Bekasi
Posted By manggoblog On September 28, 2010 @ 5:06 PM In Cerita Pendek | 4 Comments
Kalo Jakarta memiliki daerah angker seperti Terowongan Casablanca, Jeruk Purut dan lain lain; Bekasi juga punya beberapa lokasi yang bikin sekujur bulu merinding. Diantaranya ada Tikungan Waksiong di Babelan, Pemakaman KBT Teluk Buyung, dan Kuburan Pereng disebelah sekolah Ananda. Area kuburan ini memang bikin males dilewati malam-malam; selain daerahnya gelap sekali, kanan kirinya enggak ada pemukiman, cuma ada bangunan sekolahan yang sepi dikala malam malah nambah bikin angker. Dan entah kenapa dari dulu jalanan depan kuburan ini rusak parah dengan lubang dimana-mana tanpa diperbaiki, walhasil kita harus melambatkan kendaraan saat melewati kuburan ini, membuat 3 menit perjalanan kita rasanya seperti seumur hidup.
Kebetulan gereja saya jaraknya tidak terlalu jauh dari kuburan tersebut, seperti biasa tiap kamis malam saya pulang doa malam; kebaktian berakhir tepat jam 12 tengah malam. Malam itu saya memutuskan untuk naik ojek pangkalan sebelah gereja, habisnya enggak enak sering tegur-teguran sama mang Ade; salah satu tukang ojek yang mangkal disitu, tapi enggak pernah memakai jasa dia. Saya langsung ikutan duduk di pangkalan ojek dan sharing rokok dengan mang Ade setelah 3 jam nahan ngerokok digereja.
Mang Ade : “Tumben enggak bawa motor“
Saya : “Iya, lagi ngadat… anterin ke perumahan BJI mang… tapi santai aja kita ngerokok dulu“
Mang Ade : “Sip, tapi jangan lewat pereng ya, kita muter aja lewat ganda agung“
Saya agak protes karena jaraknya lumayan beda jauh, tapi rupanya mang Ade punya alasan sendiri kenapa dia enggak mau lewat pereng.. begini ceritanya…. (uuuukh… uuuukh… *suara anjing bengek dikejauhan*)
Kejadiannya tepat minggu lalu dimalam yang sama, jam yang sama. Ketika kebaktian malam berakhir dan saya sudah pulang dengan motor saya. Mang Ade dipanggil seorang perempuan dari depan gereja untuk mengantarkan dia pulang, perempuan ini berbaju serba putih, rambutnya panjang dan agak kusut menutupi sebagian wajahnya, walau hanya kelihatan sedikit mang Ade sudah bisa menilai wajahnya agak aneh dan seram. Tapi karena seumur hidupnya ngojek enggak pernah ada apa-apa si mang Ade tanpa curiga bersedia mengantarkan perempuan ini pulang menuju rumahnya; yang konon kebetulan melalui jalan depan kuburan pereng…..
Maluncurlah mereka, awalnya biasa aja namun dalam perjalanan semakin dekat pereng perasaan mang Ade makin enggak karuan, soalnya si perempuan ini malah pegangan ke badan dia makin erat. Bulu kuduknya merinding dan lehernya terasa kaku banget, ditengah ketakutan mang Ade makin tancap gas, dia enggak mau lama-lama di area pemakaman ini. Dia udah enggak perduli jalan rusak yang semakin parah, enggak peduli motornya rusak karena melompat-lompat akibat lubang-lubang jalanan. Dia enggak perduli dan tetap mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, setelah melewati kuburan pereng; dia enggak lagi merasakan tangan perempuan itu memegangi badannya. Setelah agak jauh dia mulai memberanikan diri berhenti dan menoleh kebelakang…
Si perempuan sudah hilang…
Mang Ade enggak pernah menyangka kalau akhirnya dia merasakan kejadian bertemu dengan hantu, hantu males yang minta anterin pulang kekuburan pereng, tapi tanpa kapok dia lagi-lagi mangkal didepan gereja ini. Saya lumayan takut juga sembari bertekad gw enggak akan lewat kuburan itu, baru aja kami berdua mematikan rokok dan bersiap jalan pulang ketika tiba-tiba saya melihat muka mang Ade berubah, dia nunjuk kearah belakang saya dan dengan terbata-bata memberi tahu…
“I..it…itu… kuntila..naknya….“
“Jreeeng…..” Saya mendadak panik, langsung merinding semua; tapi entah kenapa saya malah penasaran, dan mulai pelan-pelan nengok kearah belakang tepat dimana mang Ade menunjukkan jarinya.
“Loh….? mbak Dewi….?“
“Eh.. Ken belum pulang?” si “kuntilanak” nanya.
“Loh… loh….” ucap mang Ade sambil bolak balik sesekali liat saya dan mbak Dewi. Mang Ade nyengir…
Mbak Dewi ini adalah pelayan baru gereja, pindahan dari cabang Purwokerto, Jawa Tengah. Orangnya memang tidak terurus, mungkin karena terlalu mengabdi di gereja sebelumnya, dan wajahnya juga *maaf* tidak bisa dibilang cantik, bahkan tidak bisa dibilang lumayan. Baru saja mulai pelayanan di gereja ini dia sudah bernasib buruk; jatuh dari ojek dan ditinggal malam-malam ditengah-tengah kuburan…. sekarang akhirnya saya melihat korelasi dua cerita ini.
Besoknya hari minggu saya ketemu mang Ade dan dia masih terus membela diri “Tapi emang serem kan… mukanya serem kan…?“
Article printed from Komunitas Blogger Bekasi: http://bloggerbekasi.com
URL to article: http://bloggerbekasi.com/2010/09/28/ojek-dan-kuntilanak-pereng-bekasi.html
Click here to print.
Copyright © 2009 Komunitas Blogger Bekasi : http://www.bloggerbekasi.com. All rights reserved.