- Komunitas Blogger Bekasi - http://bloggerbekasi.com -

Help

Posted By windakrisnadefa On October 13, 2010 @ 11:52 PM In Sosial-Budaya | 1 Comment

[1]

image from image from blog.lib.umn.edu/baili009/architecture/

Kamu sudah mendapat tempat parkir paralel setelah tiga kali berputar-putar mencari parkir di pinggir jalan yang ramai itu. Ketika kamu hendak meninggalkan mobilmu, kamu melihat mobil di belakangmu agak kesulitan memarkir mobilnya di belakang mobilmu. Space yang tersedia hanya kurang sedikit lagi. Kamu melirik ke bagian depan mobilmu. Setidaknya masih ada jarak kosong satu meter antara mobilmu dan mobil di depan. Apa yang akan kamu lakukan? Berlalu tidak peduli karena toh tadi tukang parkirnya sendiri yang menyuruhmu berhenti tepat di posisi mobilmu sekarang? Atau maukah kamu sedikit bersusah-payah memajukan lagi mobilmu agar mobil di belakang itu bisa parkir di belakangmu? Itu pilihannya…

Kamu sedang duduk dalam angkutan umum Mikrolet. Tempat duduk kosong hanya tinggal satu di sebelahmu saat seorang ibu naik bersama anak batitanya. Si ibu duduk di sampingmu dengan memangku sang anak. Tapi sang anak rewel karena ingin duduk dekat jendela. Maukah kamu menggeser sedikit dudukmu agar ada sedikit celah untuk tubuh mungil anak batita itu? Ataukah kamu akan berpura-pura tidak mendengar rengekan si anak dengan memasang headset handphone-mu di telinga? Itu pilihannya…

Ibu warung depan sedang sibuk melayani pembeli yang ramai. Kamu salah satunya. Ketika kamu sudah selesai dilayani, tiba-tiba ibu warung tersadar kalau belanjaan tetangga sebelah rumahmu tertinggal. Ibu warung bisa saja menunggu sampai pembeli sepi lalu pergi mengantarkan belanjaan tetanggamu itu. Tapi pertanyaannya adalah, ‘Apa yang akan kamu lakukan?’. Apakah kamu akan menawarkan diri untuk membawanya sekalian dan memberikannya kepada tetangga kamu? Atau kamu hanya akan tersenyum prihatin pada si ibu warung lalu bergegas pergi dari situ karena khawatir ketitipan? Itu pilihannya…

Kadang kita tidak terlibat sama sekali pada suatu situasi yang dihadapi orang lain. Namun bisa jadi bantuan sepele dari kita akan sangat berarti bagi mereka. Kadang kita berpikir tidak perlu ikut campur urusan orang lain, walaupun niatnya untuk menolong. Kadang kita seperti ketakutan sendiri akan direpotkan oleh orang lain. Rasa untuk saling memberi pertolongan dan meringankan beban orang lain sudah sangat terkikis karena kerasnya jaman. Tapi apakah itu alasan bagi kita untuk menjadi manusia ‘cuek’ / tidak peduli? Bisakah itu menjadi alasan kita untuk berpura-pura tidak melihat kesulitan orang lain di depan mata sendiri? Lupakah kita akan indahnya menolong, sekecil apapun itu?

Ingatlah pertolongan-pertolongan ’sepele’ yang pernah kamu dapatkan dari orang-orang yang tidak kamu kenal. Saat seseorang mengulurkan payungnya kepadamu di tengah hujan lebat untuk dapat bersama-sama menyeberang jalan. Saat seorang kasir mau bersusah-payah menghitung uang receh untuk kembalianmu, karena kamu memerlukannya untuk membayar parkir. Saat seorang tukang ojek mau mengantarkan kamu ke ujung jalan tempat alamat yang sedang kamu cari. Ingatlah itu semua, agar kamu pun dapat menjadi manusia penolong sesama, dikenal ataupun tidak, diminta ataupun tidak.

(Artikel ini sudah pernah dimuat di www.kompasiana.com)


Article printed from Komunitas Blogger Bekasi: http://bloggerbekasi.com

URL to article: http://bloggerbekasi.com/2010/10/13/help.html

URLs in this post:

[1] Image: http://bloggerbekasi.com/wp-content/uploads/2010/10/HELP.jpg

Copyright © 2009 Komunitas Blogger Bekasi : http://www.bloggerbekasi.com. All rights reserved.