Pemilukada Kab. Bekasi : Fore Play yang Kurang…..
Artikel Monday, April 25th, 2011 110 views Print Artikel IniPemilukada kab. Bekasi sudah diambang mata. kalau memang jadi diselenggarakan Maret 2012, berarti sudah kurang dari 11 bulan. Uhhh…sungguh menyebalkan. Karena sejauh ini suasana dan warming up-nya sungguh tidak kentara. Kagak danta…!
Saya kuatir, karena kurang pemanasan (warming up/bahasa intimnya foreplay) bisa jadi ‘tidak bisa bikin puas’. Atau malah ntar bisa-bisa kram atau keseleo. Duuuuh…..berat! Ancurlllah Bekasiku……
Sejatinya, proses demokrasi itu ruhnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. melalui pemilihan pemimpin (pemilukada). Dengan kata lain, dengan adanya pemilikada akan terpilih calon-calon pemimpin yang berkualitas, profesional dan amanah. Namun sayang sejuta sayang, agenda ini tidak punya makna yang substansil untuk rakyat kab. Bekasi.
Karena yang tejadi kemudian adalah Kekuatan Modal Financial-lah yang menentukan. Karena rakyat sudah apatis dengan agenda politik mengikat perilaku politisi yang ancur. Akhirnya rakyat pun berpikir instan. Siapa saja lah yang naik yang penting dia mau memberikan kami angpao.
Inilah yang kemudian menjadikan agenda ini meleset dari tujuan. Sekadar ritual lima tahunan. Namun substansinya ngawur kemana-mana…..
Fore play yang diharapkan adalah adanya komunikasi yang lebih lugas dari mereka yang berminat. Pemaparan ide dan konsep dalam konteks bekasi 2012-2017. Apa kiat jitu dalam mendongkrak PAD? bagaimana meningkatkan pendapatan orang Bekasi? Bagaimana meningkatkan kesejahteraan sekaligus mengentaskan kemiskinan? Bagimana mempush infrastruktur…dan lain lain.
Bagaimana memahami konteks realitas Bekasi per kecamatan. Yang unik. Masing-masing kecamatan punya karakter khas. Berbeda satu sama lain. bagaimana caranya memahami realitas ini dan kemudian memberikan resep jitu untuk solusi. Ini baru Bupati……
Sekali lagi, sayang semilyar sayang…..belum ada yang berani main konsep!
hayooo siapa yang berani duluan? agar foreplay-nya bisa maksimal dan bisa memuaskan…bukan sekadar onani politik! (kim)
Print Artikel Ini