- Komunitas Blogger Bekasi - http://bloggerbekasi.com -
Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama
Posted By eko sutrisno hp On August 5, 2011 @ 6:38 AM In Sosial-Budaya | 11 Comments
“Kemarin malam kenapa gak datang di rumah Haji Ali mas Din?”, begitu tanya Khalid ketika ketemu Udin di pasar bersih. Udin memandang Khalid sejenak, baru menjawab, “Iya bang, lagi nggak enak badan”
“Huss..gak boleh alasan, nanti bener-bener gak enak badan lho”, Khalid langsung memotong.
“Bener nih. Istriku juga lagi gak enak badan, makanya pagi ini aku yang belanja, mumpung hari libur”
“Hmmm…bukannya Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama [1]?”
“Ya itu juga salah satu alasanku, tapi alasan utama ya karena istri dan aku sendiri lagi kurang enak badan”.
Khalid terus mengikuti langkah Udin mengitari lorong-lorong pasar. Sementara itu ibu-ibu yang bersimpangan dengan mereka kadang menatap mereka dengan pandangan penuh pertanyaan.
Mungkin para ibu-ibu itu heran melihat dua orang laki-laki yang berjalan kian kemari di pasar yang pagi ini kebetulan isinya memang ibu-ibu semua.
“Coba dong ceritain mas Din, kenapa trauma dengan Buka bersama tanpa tarwikh bersama?”
“Wah, nanti saja bang. Aku kan lagi belanja dan ditunggu istri di rumah. Nanti siang saja di mushola, kita ngobrol disana”
“Oke deh…!”, jawab Khalid sambil berhneti mengikuti Udin dan mulai berbelanja untuk buka nanti sore.
Di Mushola, siang ini Udin menepati janjinya dengan bercerita pada para jamaah sholat Dhuhur. Ada Pak Dhe yang ikut mendengarkan cerita Udin.
“Bertahun-tahun aku selalu ikut acara berbuka bersama dan bahkan aktif mengadakan acara buka bersama. Bukankah sebagian besar dari kita sudah pernah mengikutinya bersamaku”
Para jamaah manggut-manggut.
“Tahun lalu, aku punya tekad untuk tidak putus sholat tarwikh selama satu bulan penuh”
“Mas Din, bukannya sholat Tarwikh itu ibadah sunah dan tidak harus dilaksanakan sebulan penuh?”
“Benar. Nabi kita mengajarkan hal itu. Nabi besar Muhammad SAW tidak menginginkan sholat tarwikh dianggap sebagai sholat wajib”
“…………….”
“Masalahnya di bulan puasa, beribadah sangat diutamakan. bahkan ada warung Sayur asem yang rela tutup sebulan di bulan puasa karena sudah merasa cukup dengan rejeki yang diterimanya selama 11 bulan penuh”
“………….”
“Apa yang terjadi tahun lalu. Aku sudah mencoba memilih acara buka bersama yang kupastikan ada acara tarwikh bersama. Ternyata kejadiannya, acara buka bersamanya sangat meriah dan kita semua terlupakan untuk sholat Isya tepat waktu, apalagi sholat tarwikhnya. Sampai di rumah sudah lewat tengah malam dan kantuk sudah tak tertahan..”
“……..”
“Bahkan yang paling parah, subuhpun terlewat !”
“…astaghfirullah..”
“Aku beristighfar berkali-kali dan sampai hari ini kenangan setahun yang lalu itu masih melekat erat di dalam memori otakku”
“…wah, belum pernah dengar cerita ini mas Din…”
“Kapan ya kejadiannya itu mas Din?”
Para pendengar cerita Udin saling berkomentar dengan bahasa mereka sendiri-sendiri, sementara itu Udin sudah tak tahan lagi dan berdiri mengambil air wudhu. Ada air mata panas yang harus disembunyikan Udin dalam air wudhunya. Kenangan tahun lalu begitu lekat di memorinya dan hari ini akhirnya mampu dia ceritakan kepada semua orang.
Sekarang bukan hanya pak Dhe yang tahu cerita ini, tapi semua jamaah jadi ikutan tahu. Ada kelegaan di hati Udin. Beban kisah setahun lalu itu memang menghantuinya. Rasanya tidak cukup hanya dengan meminta ampun pada Sang Khalik, dia harus menceritakan pada semua orang bahwa bulan puasa sebaiknya diisi dengan ibadah yang bermanfaat. Masih banyak bulan lain, hari lain yang cocok untuk berkumpul berkomunikasi tanpa harus mengorbankan ibadah wajib maupun sunah.
“Sudah lega Din?”, ucap Pak Dhe sambil menepuk bahu Udin
Udin tersenyum dan mengangguk.
“Makasih pak Dhe. Sangat lega …”
“Tadi malam di rumah Haji Ali ada tarwikhnya kok Din. Aku yang jadi imam, yang ngasih kultum mas Anto”, pak Dhe mengulurkan tangannya sambil menjelaskan acara buka bersama semalam.
Jabat tangan mengakiri dialog pendek di ruang wudhu. Udin masuk lagi ke mushola untuk sholat sunah dan pak Dhe menyusul kemudian di belakang Udin.
+++
sumber gambar : Pak Firman Citography [3]
+++Article printed from Komunitas Blogger Bekasi: http://bloggerbekasi.com
URL to article: http://bloggerbekasi.com/2011/08/05/ogah-buka-puasa-bersama-karena-gak-ada-acara-tarwikh-bersama.html
URLs in this post:
[1] Ogah Buka Puasa bersama, karena gak ada acara Tarwikh bersama: http://ekoshp.com/2010/08/buka-bersama-bisa-sesat-dan-menyesatkan/
[2] Image: http://bloggerbekasi.com/wp-content/uploads/2011/08/97.jpg
[3] Pak Firman Citography: http://citography.wordpress.com/2011/04/16/97/
[4] Penulis: http://ekoshp.com/
[5] Blogger Cikarang: http://bloggercikarang.com/
[6] "Dari Kaca Mataku": http://eshape.wordpress.com/
[7] Mie Ayam SEHATI: http://miesehati.com/
[8] Eko Eshape: http://eshape.blogspot.com/
Click here to print.
Copyright © 2009 Komunitas Blogger Bekasi : http://www.bloggerbekasi.com. All rights reserved.