Bakmi Jawa Mbah Marso
Kuliner Sunday, December 11th, 2011 1,176 views Print Artikel Inibeberapa kali lewat jalan raya jati asih saat malam hari, saya dibikin penasaran dengan sebuah warung tenda khas kaki lima yang menjual mie jawa dengan judul “Mie Djawa Mbah Marso”. setiap malam saat saya melewati warung tenda tersebut, pastilah ramai dikunjungi oleh pelanggan yang bahkan rela antri berdiri menunggu giliran menyantap bakmi jawa. akhirnya saya mencoba untuk mencicipi bakmi jawa Mbah Marso dan ingin tahu selezat apakah hidangan mie khas jawa itu hingga membuat para pelanggan rela-rela antri.
saya langsung memesan bakmi goreng djawa dengan minumnya es teh manis, saat saya menunggu masakan saya matang, beberapa mobil masuk kedalam parkiran bakmi jawa dan rata-rata mobilnya bagus-bagus, belum lagi beberapa orang yang datang ketempat bakmi jawa dengan sebuah kertas catatan menu yang harus dibeli, mungkin pesanan dari orang rumah atau pesuruh.
bakmi dimasak dengan menggunakan bara api agar kualitas rasanya terjaga dan bukan menggunakan kompor gas atau minyak, ini yang masih jarang ditemui dikota besar. setengah jam lebih menunggu, akhirnya pesanan saya datang juga, sepiring bakmi goreng jawa khas mbah marso. isinya kol, mie, ayam, ati, telur dan tauge serta tambahan bawang goreng, menurut saya ini sama saja dengan mie goreng biasa, lalu apa yang spesial?. saya lahap sendokan pertama mie jawa nya, ehm… asin, saya coba sruput lagi sambil mengunyah pelan dan memang rasanya asin.
agak kecewa juga dengan rasa pada bakmi jawa ini, tapi untuk ayam, ati serta pelengkap lainnya bisa dibilang enak. saya coba tanya ke pengunjung sebelah yang kebetulan makan bakmi godoknya, katanya rasanya enak tidak asin, wow… apakah kebetulan saya mendapatkan rasanya yang asin?, atau memang lidah saya sedang kacau. mungkin saya akan mencoba bakmi godog nya karena saya melihat para pengunjung yang rata-rata memesan bakmi godog dengan wedang jahe.
buat yang hobi makan mie, tidak salahnya untuk mencoba masakan bakmi jawa mbah marso. tentunya harus bersabar karena si pemilik warung tenda hanya memiliki kompor arang semata wayang dan cara masaknya pun satu persatu tanpa mau mencampuri dengan pesanan orang lain, mungkin untuk menjaga kualitas rasa dan porsi tetapi kok bakmi saya asin ya
Print Artikel Ini