Karena Aku adalah Ujian Untukmu…
Agama Tuesday, December 13th, 2011 253 views![Print Artikel Ini Print Artikel Ini](../../../../wp-content/plugins/wp-print/images/printer_famfamfam.gif)
“Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan.”
(HR. Al Bukhari, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad)
Istriku,
Tadi malam aku serasa begitu lelah, capek dan stress. Karena orang itu tetap memintaku untuk menyelesaikan pekerjaanku hingga tuntas. Dan aku mengalah. Dengan kantuk dan letih sedari pagi, aku tetap menyelesaikan tugasku. Tapi orang itu tetap saja memakiku dengan kata-kata kasarnya!
Belum lagi yang aku alami kemarin, saat aku harus memendam kecewa karena etika bisnis yang dilanggar oleh rekanku. Ya, proyek yang seharusnya jatuh ke tanganku dirampas secara paksa dan tanpa etika. Marah, kesal, dendam akhirnya harus kutelan mentah-mentah.
Dan dua hari lalu, saat Pak Haji yang rumahnya kita kontrak datang, kamu lihat sendiri bagaimana ia memakiku dengan sumpah serapahnya ketika aku belum mampu melunasi kontrakan kita bulan ini.
Istriku,
Banyak perkara buruk yang aku alami. Baik yang kamu tahu atau tidak. Mulai dari yang aku diam mengalah hingga terjadi pertengkaran hebat.
Dan itu terjadi hampir setiap hari! Mulai dari hal sepele dimarahi kostumer karena telat, di sindir rekan bisnis, hingga di caci maki dan berusaha di “singkirkan” oleh orang-orang yang tak suka.
Aku berusaha tabah dan tegar demi kehidupan kita dan anak kita. Aku coba mengabaikan apapun yang terjadi demi konsentrasiku untuk tetap bekerja. Aku tetap bekerja keras demi cita-cita kita.
Istriku,
Bagaimanapun aku tetap manusia. Ada saat aku kecewa, bahkan ada saat aku menangis. Aku yakin hal ini dialami hampir semua suami dalam usahanya menafkahi anak istri.
Dan aku juga bisa marah. Sayangnya, aku juga bisa melampiaskan kemarahan dan kekesalanku ketika kopi yang kamu buat terlalu manis! Sayangnya, aku juga melampiaskannya ketika kamu berbuat salah. Sekecil apapun kesalahanmu!
Bahkan aku bisa melampiaskannya ke anak kita! Aku bisa melampiaskannya bahkan ke siapa saja. Dan sasaran paling “empuk” adalah kamu!
Istriku,
Bersabarlah dengan semua itu. Hadapi kemarahanku dengan kasihmu. Hadapi kekesalanku dengan segar cintamu. Bujuk aku, dan jangan membuatnya menjadi berkobar.
Ucapkan Astagfirullah, lalu ingatkan aku untuk ucapkan kata-kata itu…
Sebab sebagai istri sholehah, kamu akan tetap menganggap aku adalah pemimpinmu. Sebagai istri yang tahu diri, kamu juga tetap berterima kasih atas berapapun besarnya hasil usahaku.
Karena ujianku mencari nafkah begitu besar. Maka kamu pun harus sabar menghadapi ujianmu sendiri…
Ya,
Karena aku adalah ujian untukmu …
(Seperti pernah ditulis di davidusman.blogspot.com)
![Print Artikel Ini Print Artikel Ini](../../../../wp-content/plugins/wp-print/images/printer_famfamfam.gif)
![](../../../../avatar/3b7d4c9f4dfc95780a8b10467b514105-s-39-d-wavatar-r-G.jpg)
inspiratif pak,
curhat seorang suami
[Reply]