Home » Pendidikan » Mengikuti Rapat Evaluasi TOT ICT, Melewati Jalan Yang Penuh Liku

Mengikuti Rapat Evaluasi TOT ICT, Melewati Jalan Yang Penuh Liku

Ketua TOT ITC Yulef Dian tengah menyampaikan laporan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan.

Berangkat dari Tomang pas selesai shalat Zuhur, saya meluncur ke Bekasi naik bus patas AC 29 jurusan Grogol-Bekasi. Saya berangkat lebih cepat karena ingin berkunjung kerumah teman di Perumnas 3 Bekasi. Tapi rencana saya itu buyar, karena baru saja bus yang saya tumpangi memasuki perbatasan Jakarta-Bekasi, hujan mulai turun menyambut kedatangan saya.

Turun bus di terminal Bekasi, saya harus menunggu hujan agak reda di emper toko di depan terminal. Setelah hujan hanya meninggalkan gerimis kecil, saya lalu berjalan menuju kearah barat. Tujuan saya adalah tempat angkot K31A biasa ngetem di samping toserba Borobudur.

Sampai di pertigaan tempat Koasi K031A berhenti menunggu penumpang, saya langsung naik angkot yang saat itu ngetem. Setelah menunggu cukup lama tak ada penumpang lain naik, akhirnya sopir menjalankan kendaraannya.

Sejak saya naik hingga berangkat dan angkot yang saya tumpangi berjalan menyusuri trayeknya, tak seorangpun penumpang yang naik. Begitu juga ketika melewati Metropolotan Mall dan terus menyusuri jalan Ahmad Yani, hingga belok kiri masuk jalan Sudirman, penumpang angkot itu tetap hanya saya sendiri. Sehingga timbul juga rasa kasihan saya kepada sang sopir, tapi saya juga tak bisa berbuat apa-apa.

Sampai di depan pasar Kranji, barulah penumpang angkot itu bertambah. Dengan mengetem sekitar lima menit di depan pasar, akhirnya angkot itu penuh juga. Sayapun ikut lega dan rasa tak nyaman karena angkot itu kosong sudah hilang sendirnya, walau duduk berdesakan dengan penumpang lain yang kebetulan semua wanita.

Dengan mengambil posisi duduk di pojok belakang ,sayapun menikmati perjalanan menuju rumah Irma, sambil sesekali tersenyum simpul sendiri mendengarkan obrolan para penumpang perempuan yang ngerumpi di angkot itu.

Sampai di gerbang komplek perumahan Titiyan Indah saya turun. Gerimis masih dengan setianya menyambut dan mengiringi perjalanan saya.

Saya berjalan dengan cepat menuju gerbang Komplek Titian Indah itu, lalu berteduh di bawah gerbang sebelah kanan, karena disitu terdapat tempat yang nampaknya seperti pos untuk penjaga gerbang, namun tak ada orang di sana, sementara hujan turun semakin lebat.

Sambil menunggu hujan reda, saya mengirim Irma SMS dan menyebutkan saya sudah sampai di gerbang Titan Indah. Irma membalas tidak bisa menjemput karena di rumah tidak ada mobil. Saya lalu mengatakan akan menunggu jika nanti ada teman yang lewat.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, hujan mulai berkurang hanya tinggal gerimis yang masih betah menemani. Disaat mata saya memperhatikan jalan dengan harapan ada teman yang datang, sebuah becak melintas di hadapan saya. Seketika saya lalu memanggilnya dan minta diantarkan ke komplek Titian Asri sambil menanyakan ongkosnya.

Saya tidak menawar lagi, ketika tukang becak mengatakan 7000. Sebenarnya kalau saya menawar 5000 saya punya keyakinan tukang becak itu tidak akan menolaknya, tapi berhubung karena gerimis masih saja turun, saya jadi tidak enak untuk menawar lagi, kasihan sama tukang becaknya yang kehujanan mengantarkan saya.

Becak berhenti dua rumah melewati rumahnya Irma. Waktu saya balik berjalan menuju rumah Irma dan mendekati pagar, Irma sudah menyongsong kedatangan saya di teras, setelah bersalaman sayapun diajak masuk. Setelah sampai di dalam rumah, rupanya saya adalah tamu pertama yang datang. Saya melihat jam, 16.10. Saya lalu minta izin untuk shalat asyar.

Beberapa saat kemudian teman-temanpun berdatangan, termasuk dari IGI bekasi. Rumah yang tadinya sepipun jadi ramai dengan obrolan yang saling menimpali.

Lewat jam 5 sore rapatpun dimulai, langsung dipimpin oleh ketua TOT ICT Yulef Dian. Tak perlu lama, karena Yulef telah membuat laporan tersebut lengkap secara tertulis. Pembicaraan lanjutan hanya sebatas evaluasi atas segala kekurangan dan hal-hal lain menyangkut kerja sama BeBlog dan IGI.

Selesai shalat magrib rapat dilanjutkan, berhubung Omjay juga sudah hadir, beberapa poin diantara yang telah dibicarakan sebelumnya dibuka kembali. Setelah semuanya tuntas, rapat evaluasi inipun ditutup dan dilanjutkan dengan obrolan santai sambil menikmati aneka snack yang disediakan tuan rumah.

Sekitar jam sembilan berhubung ada yang merasa lapar, nasi gorengpun jadi sasaran. Namun sebelumnya teman-teman dari IGI mohon pamit duluan, hingga yang tinggal hanya BeBloggers.

Lewat beberapa menit setengah sepuluh, ketika tengah asyik menikmati nasi goreng. Yayan suami Irma pulang dari kantor, obrolanpun semakin seru. Serunya obrolan tersebut ditingkahi dengan “ramenya” BBM yang menyentil rapat evaluasi panitia TOT ICT ini. Namun Omjay lebih memilih bersikap diam dan menahan diri, begitu juga yang lainnya.

Jam 10 malam, kami pamit dan mengundurkan diri, pulang kerumah masing. Saya dibonceng Omjay menuju halte bus dekat pintu tol Bekasi Barat. Sampai di depan Giant Bekasi, setelah bersalaman dan mengucapkan terima kasih atas tumpangannya, saya berpisah dengan Omjay. Saya langsung menyeberang jalan menuju halte bis.

Saya melihat ada dua bis di halte, lalu memilih naik bis yang di depan. Tidak menunggu lama bis itupun berjalan.

Sampai di persimpangan tol lingkar luar dan tol dalam kota, bis belok kekiri. Saya terkejut, rupanya saya menaiki bus yang menuju Kampung Rambutan yang lewat tol lingkar luar. Aduh…, bakal sampai jam berapa di rumah nih…? Sayapun menggerutu sendiri dalam hati menyesali ketidak telitian saya naik bis ini tadinya. Seharusnya saya naik bis yang di belakang, yang menuju cililitan. Hingga saya tinggal turun di UKI Cawang dan menyambung naik busway koridor 9 menuju Tomang.

Saya turun di Pasar Rebo, lalu segera menuju halte busway. Untunglah masih ada bus terakhir malam itu yang bisa tumpangi. Petugas loket karcis mengatakan yang ada hanya bis menuju Kampung Melayu.Tanpa berpilir panjang lagi saya mengiyakan saja dan mengambil tiket dan uang kembalian yang diberikan sang petugas.

Sambil menunggu busway yang akan saya tumpangi di halte, saya melihat jam, sudah lewat jam 11. Masih adakah gerangan nanti busway koridor 9 jurusan Pinang Ranti – Pluit yang akan saya tumpangi dengan transit di UKI?

Saya berusaha tetap tenang, walau dalam hati tetap ada rasa cemas. Penantian saya di halte busway Pasar Rebo inipun terasa cukup panjang. Ada rasa kesal, juga ada rasa sesal, tapi apa boleh buat. Lupa bertanya sesat di biskota, dan berkelanalah saya di tengah dinginnya malam kota Jakarta setelah di guyur hujan. Sementara saya hanya memakai kaos hitam bertuliskan Blogger Bekasi, tanpa jaket sekadar untuk menghangatkan tubuh. Yah, nasiiiiib……..

Busway yang saya tunggu akhirnya datang juga, baru saja pintunya terbuka petugasnya sudah bilang: “Lewat tol langsung UKI….!”

Saya segera memasuki bus yang hanya berisi beberapa penumpang itu. Setelah duduk saya berharap dan berdoa semoga sampai di UKI nanti saya masih mendapatkan busway koridor 9 terakhir yang menuju Grogol. Walau dalam hati saya agak pesimis, karena jam digital yang ada di busway itu sudah menunjukkan pukul 23.27.

Suasana malam yang telah larut serta habis disirami hujan, membuat jalan Raya Bogor yang kami lewati mulai dari Pasar Rebo hingga pertigaan jalan Pondok Gede di Kramat Jati cukup sepi, sehingga bus bisa berlari cukup kencang dan melaju tanpa hambatan, juga ketika belok kanan meluncur di jalan Raya Pondok Gede. Begitu juga ketika memasuki jalan tol, tidak terjadi kemacetan. Hingga busway melaju mulus tanpa hambatan menuju halte busway UKI, Cawang.

Melihat halte UKI masih terang benderang, saya cukup tenang. Semoga saja busway terakhir jurusan Pinang Ranti – Pluit belum lewat. Turun di Halte UKI saya menunggu busway Koridor 9 tersebut. Halte yang siang hari selalu ramai itu, malam itu terlihat sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat tengah menunggu busway. Beberapa busway sempat lewat dan berhenti di depan saya, tapi mereka kearah jurusan yang berbeda, Tanjung Priok maupun Kampung Melayu.

Akhirnya busway yang saya tunggu itupun datang. Dari jauh sudah kelihatan angka 9 yang dipancarkan oleh lampu LED di bagian atas depan bus serta diikuti dengan tulisan Pluit.

Benar saja, begitu bus berhenti didepan halted an pintunya terbuka, petugas yang berjaga di pintu langsung mengatakan: “Pluit, Grogol terakhir!, secara berulang ulang.

Saya duduk di kursi bus yang hanya berisi sebagian itu, menarik nafas lega. Karena bisa pulang ke Tomang dengan kendaraan umum yang keamanan dan kenyamanannya lebih terjamin dibanding bila saya pulang naik bus umum biasa dengan ongkos yang murah, bila dibandingkan dengan kalau saya harus naik taksi.

Sampai di halte Telkom Tomang saya turun dari busway dan pulang dengan berjalan kaki sekitar 300 meter menuju rumah. Sampai dirumah saya melihat jam dinding, jam 00.02!

 

 

Duduk bebas, mau di kursi atau lesehan…

 

Evaluasi lanjutan setelah Omjay hadir

 

Mejeng bareng sebelum pulang

 

Bersama tuan rumah, Yayan dan Irma

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by on Jan 13 2012. Filed under Pendidikan. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

6 Comments for “Mengikuti Rapat Evaluasi TOT ICT, Melewati Jalan Yang Penuh Liku”

  1. perjalanan yg penuh liku menuju rumahku ya ayah….semoga gak kapok singgah disana :)
    alhamdulillah meski pulang sangat larut,ayah selamat sampai rumah.

    hemmmm, ada hubby ku disini….dia tdk senarsis istrinya yak :p

    [Reply]

    Dian Kelana Reply:

    @irmasenja, alhamdulillah semua lancar dan aman, walau melewati jalan berliku, yang penting janji sudah ditepati dan ayah sudah ketemu putri cantiknya dan suaminya yang hebat…

    [Reply]

  2. Luar biasa perjuangan pak Dian, semoga mendapat berkah dari perjalanan untuk kebaikan rekan-rekan semua pak.

    [Reply]

    Aris Heru Utomo Reply:

    @Vavai, idem dengan pendapat dan doa mas Vavai

    [Reply]

    Dian Kelana Reply:

    @Aris Heru Utomo, Saya hanya menempati janji saya kepada mas Aris yang telah mengajak saya bergabung dan aktif di BeBlog.

    Terima kasih juga untuk doanya… amiin

    [Reply]

    Dian Kelana Reply:

    @Vavai, Terima kasih bung Vavai, bertemu dan bersilaturrahim dengan teman-teman sambil melaksanakan kewajiban sesuatu yang sangat menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan…

    Terima kasih juga untuk doanya…. amiin

    [Reply]

Leave a Reply

Bergabunglah dengan lebih dari 1602 blogger. Jumlah inipun masih akan terus bertambah jadi jangan menunggu menjadi orang yang terakhir bergabung dengan kami.

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Penghargaan: Blog Komunitas berbasis Wilayah Terbaik 2010


Amprokan Blogger

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara

Sponsor



Bergabung dengan Milis Blogger Bekasi

Banner Komunitas

Komunitas Blogger Bekasi

Copykan Kode dibawah ini ke Blog/Website Anda!

© 2012 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes