Menjadi Guru di Zaman Edan
Pendidikan Saturday, December 21st, 2013 106 views
Semoga kita semua dalam keadaan sehat. Baik lahir maupun batin. Dengan begitu kita bisa menyehatkan orang lain. Apalagi bila anda berprofesi sebagai seorang guru. Anda perlu memiliki kesehatan tubuh yang prima. Di zaman edan seperti saat ini, kesehatan lahir maupun batin harus terjaga dengan baik.
- Menjadi Guru di Zaman Edan
Menjadi guru di zaman edan memang butuh perjuangan. Perjuangan dari dalam diri maupun perjuangan melawan orang lain. Marilah sekarang kita saling bergandengan tangan untuk mendidik murid atau siswa dengan sepenuh hati. Tak perlu lagi saling menyalahkan, dan mari kita mencari solusi yang terbaik.Tanggung jawab kita bersama-sama untuk menyelesaikannya. Mari, sudah saatnya kita kembalikan ruh pendidikan kepada rel yang benar. Pendidikan yang lebih mengutamakan pembentukan akhlak anak, dan bukan pendidikan yang hanya mengedepankan kognitif saja. Anak harus dididik bukan hanya cerdas otak, tetapi juga cerdas watak.
Mari kita simak berita dari detik.com dengan judul “Duh! Ada 10 Siswa SMP yang Terlibat Syuting Video Porno”. Sebagai seorang guru sekaligus pendidik, tentu saya sedih membaca berita ini. Miris rasanya melihat kenyataan itu. Tentu harus dicarikan solusi yang jitu agar murid atau anak didik kita tak menjadi seperti itu. Moral mereka sangat bejat dan nampak sekali pendidikan agama dan karakter tak tersentuh dalam hati mereka. Perlu kerja keras guru mengantarkan mereka menjadi orang yang bertakwa.
Lebih menyedihkan lagi ketika membaca berita di okezone.com dengan judul “Siswi SMP di Tasikmalaya Diperkosa Temannya Beramai-ramai”. Saya menangis dalam kesedihan yang mendalam. Sebagai seorang guru saya dan teman-teman guru lainnya harus berjuang agar peserta didik kami menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkarakter. Mereka harus berprestasi tinggi. Keimanan dan ketakwaan (imtak) harus seiring sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Mereka para generasi penerus bangsa tak boleh menjadi orang edan. Apa itu orang edan? Orang yang berkelakuan bejat dan menjadi laknat bagi semua. Seharusnya mereka harus menjadi rahmat dan sehat rohani serta jasmani. Di zaman global seperti ini, perlu guru yang siap jadi pemandu, dan mampu menjadi tauladan bagi mereka. Keteladanan jauh lebih berbekas ketimbang lisan atau ucapan. Negeri ini memerlukan banyak guru yang mampu memberikan keteladanan. Satu kata antara perkataan dan perbuatan.
Negara kita tak mungkin terlepas dari era global. Itu berarti Informasi dalam era global sangat terbuka , jiwa kita belum siap. Anak-anak kita belum siap menerimanya bila tak ada pemandunya. Perlu banyak orang tua dan guru yang mampu menjadi pemandu. Seorang teman memberikan komentar di facebook. “Kejadian seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi dari jaman saya ketika sekolah di smp kira-kira 2004-2007″. Saya hanya bisa mengucapkan ”Astaghfirullah”. Saya memohon ampun kepada Allah.
Kedua, Ujung pertama dan tombak utama anak adalah kedua orang tua. Sebetulnya, hal yang pertama patut untuk ditunjuk ‘hidung’ dalam problem di atas (sex bebas remaja) adalah melemahnya kasih-sayang orang tua terhadap anaknya. Pendidikan dalam keluarga mulai melemah.
Solusinya, tampaknya hal yang pertama adalah soal mendidik para calon orang tua, dan orang yang sudah menjadi orang tua, sebab masalah ini apa pada problem kebudayaan kita, yang terggelam oleh budaya hedonisme, materialisme, dan seterusnya. Hal yang persisnya budaya kedagingan dan materialistis. Hal ini yang dikejar orang sekarang. jadi memang pendidikan yang memungkinkan seorang individu yang bisa menjadi diri sendiri, yang harus terus menerus di upayakan.


buat para guru jangan pantang menyerah yah dalam mendidik muridnya ..
zaman makin berubah mungkin pola mendidik ala dulu sudah tidak tepat lagi untuk anak2 sekarang, harus lebih imajinatif,kreatif dan membutuhkan fokus yang lebih tinggi lagi…
Terimkasih atas semua informasi yang telah di berikan. Untuk informasi lenglap tentang Obat Ambeien Hubugi 085 322 379 603
harus tetap semangat
Saya juga seorang Guru, melihat bgtu rapuhnya anak2 kadang hati ini sedih, asalkan bagi kita ” jangan pernah menyerah utk mendidik mereka dg semampu kita…..