Menulis Itu Dahsyat dan Membuatku Kaya

Omjay (berpeci putih) dan Teman-teman guru dari daerah

Semoga di saat anda membaca tulisan saya ini, anda dalam keadaan sehat wal’afiat. Sukses dalam mengemban tugas sehari-hari, dan senantiasa ceria dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang tentu banyak menyita waktu. Saya pun berharap kebahagiaan hidup mengiringi hidup anda hari ini dan hari esok.

Para pembaca yang omjay banggakan. Banyak orang saat ini menganggap remeh urusan soal tulis menulis. Mereka sering mengatakan bahwa menulis itu pekerjaan yang membosankan, dan tak mendapatkan penghasilan tambahan. Mereka seolah tak percaya bahwa menulis itu dahsyat. Sedahsyat keceriaan yang saya alami ketika menulis dengan menggunakan ipad baru dari hasil menulis.

Banyak hal yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya kini menjadi kenyataan. Banyak hal yang dulu hanya berupa impian, kini menjadi nyata. Semua itu berubah ketika saya banyak menulis. Rajin menulis, dan terus menerus menulis walaupun banyak ejekan yang terkadang kurang enak terdengar di telinga.

Dulu saya adalah guru yang tak terbiasa menulis. Saya lebih banyak menghabiskan waktu saya untuk membaca saja. Bahkan lebih sering menginstall komputer ketimbang menulis. Maklumlah saya guru TIK yang biasa akrab dengan perbaikan PC dan urusan instal menginstall. waktu saya lebih banyak untuk urusan software dan hardware yang harus saya geluti setiap harinya.

Namun, setelah saya dikenalkan blog di internet oleh pak Dedi Dwitagama, dan motivasi tulus dari mas Aris Ahmad Jaya, saya menjadi suka dengan dunia tulis menulis. bagi saya, menulis bukan saja menunjukkan eksistensi diri, tetapi bagi saya menulis adalah momotivasi diri sendiri agar lebih baik dari apa yang saya tuliskan. Intinya keteladanan lebih dikedepankan daripada hal-hal yang sifatnya teoritis. Supaya kita tak dicap sebagai orang yang hanya pintar omong doang, tapi miskin praktiknya.

Dari dunia tulis menulis inilah akhirnya saya dapat membuat buku sendiri, dan berkolaborasi dengan teman guru lainnya. Dari hasil membuat buku, kami mendapatkan royalti setiap tahunnya. Alhamdulillah, buku yang kami susun itu laku keras di pasaran. Hal ini terbaca dari laporan buku yang terjual oleh penerbit. Mereka begitu transparan dalam melaporkannya, sehingga kami puas bekerjasama dengan penerbit.

Dulu saya adalah guru komputer yang tak memiliki komputer. Saya bingung pada saat itu bagaimana caranya agar bisa memiliki komputer. Alhamdulillah, karena saya senang meneliti, suatu ketika penelitian saya masuk final dalam lomba karya tulis ilmiah guru di tahun 2005. Dari final itu saya mendapatkan juara dan mendapatkan uang yang cukup banyak bagi ukuran saya pada saat itu. Sebagian uang yang saya dapatkan, saya belikan laptop baru, dan alhamdulillah masih saya pakai hingga saat ini. Sebuah laptop bermerk IBM Thinkpad yang tak pernah mengalami kerusakan hardware hingga saat ini. tak salah bila harga laptop ini lebih mahal daripada merek lainnya.

Dari laptop ibm itu, banyak tulisan lahir, dan banyak artikel saya dimuat di berbagai tabloid dan majalah pendidikan. Uang dari hasil penulisan itu, saya belikan buku dan menambah memori komputer laptop agar lebih cepat lagi kinerjanya. Dengan begitu, setiap kali menulis saya merasakan kinerja komputer yang cepat, dan mampu melakukan multitasking sehingga sambil menulis saya bisa menikmati beraneka lagu.

Syukur alhamdulillah, dari banyak menulis itu saya sering diundang sebagai nara sumber atau pembicara. Saya dianggap sebagai pakar pendidikan. Sayapun akhirnya terbang ke berbagai daerah dari hasil menulis itu. Dengan menulis, banyak orang yang akhirnya mengenal saya. Dengan menulis banyak orang yang datang kepada saya untuk sama-sama belajar menulis. Sebab yang namanya menulis tak ada sekolahannya. Semua dimulai dari rasa senang dan hobi menulis.

Ketika kita sudah senang dan hobi menulis, maka menulis menjadi mengalir begitu saja. Tak harus begini dan begitu sesuai teori yang diajarkan dalam pelajaran menulis. Bagi saya menulis adalah sebuah keterampilan yang akan bisa dikuasai kalau kita rajin menulis setiap hari. Semakin kita banyak menulis, maka semakin mahirlah kita dalam menulis. Baik menulis sebelum tidur mamupun setelah bangun tidur.

Page 1 of 2 | Next page