Warga Jatibening Eestate Tolak Pembangunan Sekolah Tanpa IMB & HO, Milik Keluarga Salah Seorang Wakil Ketua DPRarga
Laporan Warga Monday, May 30th, 2011 3,122 views
Sudah hampir satu tahun ini warga Jatibening Estate resah dengan adanya pembangunan sekolah dasar yang berada didalam lingkungan komplek Jatibening Estate. Sekolah yang mengambil lokasi di atas fasos dan fasum warga tersebut ditengarai milik keluarga salah satu wakil ketua DPR RI. Sekolah tersebut berdasarkan informasi warga Jatibening Estate juga belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) apalagi izin gangguan (HO).
Pengelola dan pemilik sekolah tersebut terkesan menyepelekan aspirasi warga Jatibening Estate. Walaupun dari awal pembangunannya sudah mendapat teguran secara baik-baik dari warga Jatibening Estate, akan tetapi mereka terkesan menyepelekan asporasi warga Jatibening Estate tersebut. Bahkan walaupun IMB dan HO belum dimiliki, pengelola dan pemilik sekolah dengan arogan tetap melanjutkan pembangunan sekolah tersebut.
Sekolah dasar tersebut sebenarnya dari awal sudah bermasalah, terutama terkait status tanah yang digunakan untuk membangun sekolah tersebut. Berdasarkan informasi dari warga Jatibening Estate, tanah tersebut pada awalnya merupakan fasos dan fasum untuk warga Jatibening Estate dalam bentuk lapangan tenis. Tapi entah bagaimana caranya tanah tersebut tiba-tiba berstatus sebagai tanah hak milik tanpa ada persetujuan ataupun konfirmasi apapun dari warga Jatibening Estate.
Pada saat beralih dari fasos & fasum menjadi tanah hak milik, warga Jatibening Estate sebenarnya sudah menyampaikan keberatannya, hanya saja karena pada saat ini Pihak yang mengalihkanamakan tanah tersebut sudah berjanji akan mempertahanakn fungsi tanah sebagai lapangan tennis untuk olah raga warga Jatibening Estate, akhirnya warga Jatibening Estate pun mengalah dan tidak mempersoalkannya lagi. Tetapi saat ini ternyata tanah fasos dan fasum tersebut ternyata beralih fungsi menjadi gedung sekolah yang dalam pembangunannya ternyata tidak meminta izin dari warga Jatibening Estate. Bahkan IMB dan HO atas sekolah dan bangunanya tersebut juga belum ada. Yang lebih parah lagi adalah, pihak pemilik dan pengelola sekolah juga tidak pernah membuat kajian tentang AMDAL terutama menyangkut pengaruhnya terhadap lingkungan perumahan Jatibening Estate.
AMDAL tersebut sangat penting, mengingat peruntukan tanah lingkungan Jatibening Estate, hanyalah untuk kawasan perumahan, tentunya jika akan ada perubahan, maka harus dilakukan kembali kajian lingkungan, terutama menyangkut polusi suara yang akan dihasilkan dari adanya sekolah, dampak sosial misalnya akan banyaknya pedagang keliling yang mangkal di sekolah tersebut sampai dengan kajian lalu lintas lingkungan sekitar sekolah. Warga Jatibening Estate sangat mengharapkan kesadaran dari pemilik dan pengelola sekolah tersebut. Apalagi ditengarai pemilik sekolah tersebut adalah keluarga salah satu wakil ketua DPR, yang tentunya sebagai keluarga pejabat publik harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat banyak.

yang penting demonya tetap tertib…jagn rusuh
wah. .wah. . . .kok begitu yha??ckckckckc
wah urusan sama keluarga pejabat ya
, mgoa ada jalan keluar yang baik ..
yg penting tertip dan hasilnya memuaskan,,
Semoga ada jalan keluar yang baik….. Di sisi sebelah, keberadaan warga perlu dimanusiakan, namun sekolah itu juga penting…asalkan didesain sebaik-baiknya. Memang harus hati-hati, pemanfaatan untuk sekolah yang jangka panjang dan melibatkan banyak stakeholder harus jadi pertimbangan penting… Apalagi pemanfaatannya untuk pendidikan, maka dari awal harus terhindar dari berbagai konflik…
All human wisdom is summed up in two phrases ?C delay and hope.
Don’t cry because it is over, smile because it happened.sx
contented mind is the greatest blessing a man can enjoy in this worlds.
nah , iya bener tuh gan , harusnya mereka gak menyepelekan aspirasi , kesannya jadi seenaknya sendiri … :3
kalau seperti itu malah bisa dibilang meresahkan pake banget , tanpa izin , tanpa apa , langsung se-enaknya sendiri , miris … :3