Mencari Humor
Intermezzo Saturday, October 13th, 2012 708 views Print Artikel IniSaya menemukan kalimat ini di sebuah buku lama yang sedang saya baca ulang. “Para ahli medis mengatakan pada kita bahwa tertawa itu sehat. Karena sebenarnya menahan tawa itu tidak baik, bayangkan ternyata rasa saat menahan tawa itu akan mengalir dari punggung ke bawah dan meregangkan pinggul anda. Bayangkan betapa nyerinya jika itu terjadi didalam usus besar kita ”
Alangkah menderitanya organ dalam kita hanya dengan menahan tawa. Sebuah subtansi menyerupai morphin yang dihasilkan oleh otak manusia, namanya endorphin, bertindak sebagai zat anestesi dan relaksan ilmiah. Ketika endorphin masuk ke aliran darah, seseorang mengalami peningkatan rasa sehat, dan tertawa menstimulasi pelepasan endorphin itu.
Humor memiliki cara untuk mengusir racun emosional dari pikiran, meninggikan semangat, dan membuat perspektif baru terhadap masalah kehidupan. Bukankah “Hati yang gembira bekerja seperti obat, tetapi semangat yang patah membuat seseorang sakit ” .Humor dan tawa juga menyebarkan kebahagiaan pada lingkungan kita. Jika hanya dengan tertawa dan tersenyum bisa membuat kita menyebarkan kebahagiaan, saya jadi ingin tertawa dan tersenyum terus nih
Saya teringat seorang pasien diruang tunggu seorang dokter ahli beberapa hari lalu, duduk disebuah sudut dengan kedua kaki naik kekursi. Tanpa bertanya saya tahu dia sedang menahan sakit yang terlihat jelas dari tubuhnya yang begitu kurus, juga ekspresi wajahnya, dan saya iba :(. Tapi saat dia bangkit, menuju ruang dokter lalu keluar dengan membanting pintu dan bicara penuh kemarahan pada suster, saya menjadi sedih. Pasti dia menderita penyakit serius, dan dia memilih jalan kemarahan dan menghukum sekelilingnya dengan sikapnya. Seolah dia berteriak saya korban ! sudah tentu dia sakit, tapi dia membuat tubuhnya semakin sakit.
Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa stress kronik dan emosi negatif ( kepahitan,kemarahan, depresif, putus asa, kecemasan berlebihan dll) dapat menyebabkan ketidak seimbangan hormonal dan kimiawi. Dan itu sangat tidak baik, khususnya untuk penderita penyakit sistem kekebalan seperti kanker. Dari buku yang saya baca juga menyatakan bahwa tidak ada satu sel pun didalam tubuh manusia yang secara total terhindar dari pengaruh pikiran dan emosi.
Jadi sering-seringlah tertawa, bahkan tidak masalah jika tertawa hingga tidak terkontrol dan membuat tulang iga kita nyeri. Tetapi itu adalah nyeri yang enak yang akan membuat seseorang menjadi lebih rileks.
Yang saya lakukan saat ini adalah mencari humor, mencari apapun yang bisa membuat saya tertawa. Membaca komik-komik jepang lucu, membaca anekdot atau cerita-cerita lucu. Yuk ahh,…lakukan hal-hal yang membuat kita lebih sehat, lebih menarik dan awet muda, apalagi cara ini murah dan tidak harus mengeluarkan biaya.
Image From Google
Print Artikel Ini
Jadi teringat ada klub ketawa di India untuk terapi kesehatan Jiwa dan terbukti efektif. Tapi katanya sih yang paling efektif adalah ketika kita bisa menertawakan diri sendiri…. Hormon bekerja paling efektif dibanding menertawakan orang lain. Ketawa yuk… Atau senyum dulu deh ama Mak Irma pagi ini
thanks artikelnya setuju banget ketawa bisa membuat kita relax, sehingga keputusan yang kita ambil tidak terburu2