She Just Taking Off Her High Heels
Artikel, Sosial-Budaya Thursday, March 25th, 2010 782 views
Tulisan dibawah ini saya tulis dan tayangkan di blog saya pada 8 April 2009 ketika seorang kawan saya di kantor secara mengejutkan mengundurkan diri dari pekerjaannya dan bersiap total menjadi Ibu Rumah Tangga. Saya ingin membaginya kembali disini, menyongsong peristiwa serupa yang dilakukan oleh sesama rekan BeBlog mbak Umi Kamilah. Umi menceritakan kisah “pensiun” dini-nya ini secara menggetarkan diblognya. Selamat ya Umi!
=========================
Kemarin pagi sebuah email yang cukup menghentak masuk ke inbox saya. Judulnya “I’m (offically) taking off my high heels”. Email itu datang dari sahabat saya, Sandy Tiara, Application Engineer pada NOV Reedhycalog yang sudah saya kenal sejak 8 tahun silam ketika Divisi kami sama-sama masih bergabung di PT Inti Jatam Pura. Pada email tersebut, Sandy menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan dan memutuskan menjadi “Full Time Mother” untuk kedua orang anak yang dicintainya.
Bagi saya ini cukup mengejutkan, yang pertama adalah pemberitahuannya terkesan tiba-tiba (biasanya kan’ kalau ada yang mau resign sudah ada rumor yang beredar) dan yang kedua adalah saya sebenarnya nyaris tak percaya mengingat Sandy sudah memiliki karir relatif mapan yang telah dibinanya selama 11 tahun masa bekerja. Namun “pesan” yang disampaikan pada emailnya sangat jelas: “I have chose a path to optimize my “career” being the best mother for my angels. My motherhood nature is calling.. it’s time to go home as a full time mom “.
Tadi malam, kami rekan-rekan sekantor melakukan “Farewell Party” kepergian Sandy sambil karaoke di Inul Vista Poins Square Mall Lebak Bulus. Di sela-sela nyanyi lagu yang kebanyakan bernuansa “perpisahan”, walau saya melihat raut wajah sedih nampak diwajahnya, mata Sandy nampak berbinar cerah. Ia terlihat bahagia. Semalam saya sempat berbincang dengannya dan Sandy menyatakan bahwa keinginannya sudah lama terpendam dan ia melihat saat ini adalah waktu paling tepat melaksanakannya.
Saya mendadak teringat kenangan beberapa tahun silam, ketika istri saya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai staff akunting pada sebuah perusahaan percetakan dan memutuskan-sama seperti Sandy-menjadi “Full Time Mom”. Saya tidak berusaha menghalanginya meski ketika itu saya sadar penghasilan yang kami miliki bakal berkurang jika salah satu “sumber”-nya tidak bekerja. Bagaimanapun pilihan “karir”nya untuk memilih menjadi seorang ibu rumah tangga sangat saya hargai dan meyakini itu adalah keputusan terbaik dalam hidupnya.
“Saya ingin melihat anak-anak tumbuh dan besar dibawah pengawasan saya. Menjadi figur pertama yang mendidik dan membina mereka dalam hal agama, akhlak dan pengendalian diri di rumah. Jadi ibu rumah tangga juga sebuah profesi yang keren dan hebat kok,” begitu alasan sederhana istri saya. Sungguh pernyataan ini membuat batin saya tergetar.
Pada fitrahnya, saya meyakini wanita memiliki naluri keibuan yang punya keinginan untuk mendampingi pertumbuhan anak-anaknya dari waktu ke waktu Ketika istri saya memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, maka ia mengikuti fitrahnya, menjadi ibu, menjadi yang pertama kali tahu si kecil sudah bisa berdiri dan menjejakkan langkah pertamanya atau mengajari kedua anak kami menyebut kata”Mama” ketimbang “Mbak” atau “Bibi”. Hati seorang ibu akan runtuh ketika anak yang dilahirkan dari rahimnya justru lebih memilih mencari kehangatan pada seorang pembantu atau baby sitter.
Saya ingat, hati saya mendadak disesaki keharuan mendalam saat suatu hari istri saya menelepon dengan nada bahagia.”Rizky sudah bisa jalan, Pa. Walaupun masih tertatih-tatih. Tadi saya ajari pelan-pelan di halaman rumput di depan rumah” atau di suatu siang yang terik saat saya sedang sibuk dikantor, istri saya mengirim SMS,”Alya sudah bisa pake sepatu ke sekolah sendiri”. Informasi yang singkat tapi saya tahu ada kebahagiaan seorang ibu tersirat disana. Sesederhana apapun itu. Dan ini bisa dimaknai sebagai : istri saya telah menemukan lentera jiwanya melalui profesi mulianya sebagai ibu rumah tangga.
Nugie pernah menyanyikan sebuah lagu manis berjudul “Lentera Jiwa”. Syairnya antara lain berbunyi:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku
Sandy sudah “melepas sepatu hak tingginya”, sebagai seorang profesional handal dibidang perminyakan dan memilih untuk mengikuti kata hatinya, lentera jiwanya, menjadi ibu rumah tangga.
Sebuah profesi yang tidak kalah keren dan membahagiakan!
Selamat jalan dan berkiprah dibidang profesi baru ya Sandy. Menjadi ibu yang hebat buat anak-anakmu dan menjadi istri yang luar biasa buat suamimu.


saya selalu salut kepada para FULL TIME MOTHER!!!
[Reply]
amril Reply:
March 25th, 2010 at 7:21 PM
@quinie, jadi quinie siap2 juga jadi Full Time Mom juga nih?
[Reply]
quinie Reply:
March 25th, 2010 at 9:23 PM
@amril, biar full time, tetep bole pake high heel kan biarpun di dapur?!
[Reply]
makasih pak Amril buat tulisannya.. saya share ya.. ^^
mbak Ratu, im a full time mother now, right.. =p
[Reply]
amril Reply:
March 25th, 2010 at 7:22 PM
@Mila, sama-sama Mila..
[Reply]
quinie Reply:
March 25th, 2010 at 9:24 PM
@Uma…. betulll !!! tante silperkuinmasih full time wanita karir dan wanita kopdar nich… xixixi
[Reply]
@Mila, selamat yah mil
hik2.sambil menangis di angkot.doa2in yah temen temen yah biar bisa ngak kerja lagi..ya allah mudah2an rezekiku…hamba ingin berhenti kerja
[Reply]
Mila Reply:
March 26th, 2010 at 10:30 AM
mbak dhewsi, Amiiin.. Allah mendengar doa hambaNya yang bersungguh-sungguh. Aku percaya mbak pasti bisa, apalagi dengan orang sesemangat mbak. Yakin mbak pasti ada jalan. Salam sama abang Jihad dan Ajid ya.. =D
[Reply]
[...] This post was mentioned on Twitter by bloggerbekasi, bloggerbekasi. bloggerbekasi said: [Bloggerbekasi.Com] She Just Taking Off Her High Heels: Catatan Pengantar: Tulisan dibawah .. http://bit.ly/aTSWRJ [...]
Be a SuperMom!
[Reply]
Jika anda suka menulis dan membuat blog serta berdomisili di Jawa Barat,
ikutilah lomba blog Depok, baca ketentuannya di : http://lombablogdepok.com atau di http://www.depok.go.id/21/07/2010/berita-foto/lomba-blog-depok
Terdapat 4 kategori: SMP, SMA, Ibu Rumah Tangga, dan Umum
Buat para ibu, silakan ikuti lomba ini ya..
Bila anda tidak tertarik, atau tidak berdomisili di Jawa Barat ajaklah rekan-rekan anda yang berdomisili di Jawa Barat untuk mengikuti lomba ini.
NB: Bekasi belongs to West Java looh.. so, join us !!
[Reply]