Islam=Berserah Diri

Islam

Identik dengan suatu nama agama yang lahir dari tanah arab dengan Nabi-nya Muhammad.

Sehingga semua pengikut/umat yang mengikuti Nabi tersebut di namakan Islam.

Islam dalam tata bahasa arab yang dapat di artikan ke dalam bahasa Indonesia yang tepat berarti “Berserah diri”.

Islam bisa juga diartikan menjadi “Selamat”, “Sesuai”, “Pada Tempatnya”

Sehingga agar lebih jelasnya semua pengikut/umat/orang yang dalam keseharian hidupnya menyerahkan dirinya dengan ikhlas mengharapkan ridho dari TUHAN-nya termasuk dalam kategori orang tersebut telah ISLAM.

Sesungguhnya Islam bukanlah nama “AGAMA” tetapi berlaku untuk semua umat manusia yang dalam kehidupan sehari-hari selalu menggantungkan dirinya kepada TUHAN.

Adapun sampai hari ini telah menjadi suatu nama “AGAMA” sekedar untuk membedakan mana umat/pengikut dari tiap-tiap utusan Allah dari tiap zaman dan kaumnya.

Kalau hanya sekedar pengkotakkan/pengelompokan untuk identifikasi saja tidak apa-apa yang akan menjadi masalah besar di mana tiap-tiap kaum/umat/pengikut meng-klaim yang paling benar.

Sejarah telah mencatat dengan jelas kenapa banyak terjadi turunnya dalam tanda kutip “AGAMA”.

Semua dilandasi telah rusaknya pola pikir, kepatutan dan tatanan dalam berkehidupan suatu kaum, sehingga saking sayangnya diutuslah dari jenisnya sendiri (manusia) utusan-utusan Tuhan.

Intisari pengajaran/konsep agama hampir sama antara agama yang satu dengan yang lain.

Mengajarkan kebaikan, kasih sayang, cinta, menjadi manusia bermanfaat untuk manusia lain, menjaga kelestarian alam, dan dapat disarikan menjadi “mendidik manusia yang berbudi pekerti yang baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dan selalu menempatkan segala suatu sesuai kadar/porsinya”.

Hanya sedikit saja perbedaan dari tiap-tiap agama tentang konsep “KETUHANAN”.

Sehingga saat kita berbicara konsep/prinsip/cara berfikir/ber-keimanan tentang TUHAN inilah yang sering tidak tercapai titik temu.

Sehingga tidak salah jika TUHAN sendiri memberikan sinyal tentang dirinya …….

“Aku menurut prasangka hamba-KU”.

Tuhan tidak marah mana kala ada manusia yang berfikir serta beriman bahwa TUHAN itu tidak ada.

Tuhan tidak protes mana kala dibicarakan bahwa Tuhan dilahirkan dari seorang manusia.

Dan Tuhan juga tidak mengeluh digambarkan dengan dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai 1000 tangan, 1000 muka, atau dalam ujud yang benar-benar diluar dari itu.

Tuhan hanya sedikit menginformasikan tentang siapa sesungguhnya “ TUHAN”

- Berbeda dari seluruh makhluk yang ada di semesta alam

- Tidak melahirkan dan dilahirkan

- Tidak makan dan tidak tidur

- Mengetahui segala sesuatu baik dihati, digunung, laut dan sebagainya

- Seluruhnya berisi tentang sesuatu yang diluar dari koridor cara berfikir manusia.

Sejarah manusia telah menunjukkan bahwa manusia memiliki naluri untuk berusaha mencari dan mengenal Dzat Ketuhanan. Namun kenyataan selalu menunjukkan, upaya itu seringkali tersesat. Bukan bertemu Tuhan ALLAH, melainkan ketemu dengan tuhan-tuhanan.

Kenapa demikian?

Sebab Dzat Tuhan yang sesungguhnya itu memang jauh di luar perkiraan akal manusia. Meskipun bukan berarti tidak bisa didekati dengan akal manusia.

Karena kenyataan itulah, ALLAH lantas memperkenalkan DIRINYA kepada manusia.

Dia sengaja memperkenalkan diri, agar manusia mengenalNYA bukan kenal lewat sekedar dugaan-dugaan saja. Karena dugaan alias persangkaan memang tidak bakal mengantarkan kita kepada kebenaran hakiki.

prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi

Apakah memang Allah memberikan banyak informasi tentang Diri-NYA didalam Al-Qur’an?

Ya begitulah…………..

Kata-kata yang paling banyak diulang didalam AL-Qur’an adalah kata “ALLAH”, tidak kurang dari 3.326 kali.

Itu artinya DIA memang sedang memperkenalkan DIRI kepada kita seluas-luasnya

Page 1 of 8 | Next page