Peningkatan Keamanan Pasca Tetangga Kecurian
Keamanan Tuesday, September 21st, 2010 3,646 views Print Artikel IniAksi Kriminalitas Pencurian di wilayah perumahan Cikarang Baru makin nekad dan kian intens saja. Saya pernah menayangkan disini soal perampokan yang menggunakan senjata api dan terjadi hampir 2 tahun silam. Setelah itu rangkaian peristiwa kejahatan terus terjadi dan yang paling terakhir adalah di bulan puasa lalu, tepatnya Rabu 25 Agustus 2010 ketika terjadi perampasan sepeda motor Mio di sore hari saat lalu lintas sedang ramai dimana sang perampok dengan nekad menodongkan pistol ke arah korban.
Dan Hari Minggu (19/9), rumah tetangga saya, Pak Nanang Zaenal Alimin yang berlokasi di Jalan Antilop V Blok H 3 No.120 mengalami musibah pencurian. Maling menyatroni rumah yang berjarak kurang lebih 20 meter dari rumah saya itu ketika Pak Nanang sekeluarga sedang bepergian keluar rumah.
Saat tiba kembali dirumah, sekitar pukul 15.00, Pak Nanang kaget saat mendapati pintu pagar rumah depan sudah dalam kondisi tidak tergembok, sementara ia yakin bahwa sebelum pergi sudah menguncinya dengan gembok besar.
Penasaran, Pak Nanang masuk lewat pintu dapur dan melihat instalasi pintu sudah dalam keadaan dirusak paksa. Seperti dicongkel dengan sebuah alat.
Sesampai didalam rumah, Pak Nanang melihat TV 29″ sudah lenyap, Komputer juga demikian (meski printernya masih ada). Ketika masuk ke kamar tidur, kondisi lemari sudah dalam kondisi berantakan. Perhiasan, Laptop, Handycam bahkan alat Nebulizer untuk sang anak juga telah raib. Yang cukup mengherankan, sang pencuri tetap membiarkan Yamaha Mio yang parkir didapur tidak diambil tapi hanya bergeser sedikit untuk jalan bagi pencuri.
Saya yang tengah terbaring sakit karena flu dan pilek berat sangat terkejut mendengar berita tersebut. Saya lantas menuju lokasi kejadian yang berselang 5 rumah dari rumah saya. Aksi pencurian ini sungguh membuat kami prihatin dan gregetan. Betapa tidak?. Ketika intensitas keamanan ditingkatkan selama mudik lebaran dilingkungan kami, justru pencurian terjadi ketika hampir semua warga sudah datang kembali dari kampung.
Kawasan kami di Jalan Antilop V Blok H 3 memang sudah dibuatkan gerbang pagar tersendiri di kedua ujungnya. Di ujung yang berbatasan langsung dengan aliran sub Kalimalang, sengaja ditutup permanen, jadi hanya ada satu akses saja untuk masuk. Dari 34 rumah yang masing-masing saling berhadapan, sejak akhir tahun 2007, kami bergotong royong dengan dana swadaya membangun gerbang pagar berupa “cluster” itu untuk lebih meningkatkan keamanan lingkungan. Setiap bulan kami pun membayar Satpam yang hanya berjaga dimalam hari saja.
Ketika peristiwa pencurian terjadi di rumah Pak Nanang, situasi memang sangat sepi. Kami sekeluarga sedang bercengkrama dirumah. Sekitar pukul 11.00, Saya sempat keluar sebentar membelikan bakso gerobok dorong langganan buat si bungsu Alya yang kebetulan lewat didepan rumah. Tidak ada hal yang mencurigakan tapi memang situasi kawasan kami relatif sunyi, namun saya tak terlalu khawatir karena saya melihat ada Pak Uki, yang juga Satpam malam kami dan memiliki profesi sebagai tukang ojek sedang mangkal di posnya.
Kejadian pencurian diperkirakan terjadi sekitar pukul 12.30-13.00. Saat itu, Pak Uki memang kembali kerumahnya untuk makan siang. Tetangga sebelah rumah pak Nanang, konon sempat melihat dari jendela Mobil Xenia Silver parkir didepan rumah Pak Nanang, namun ia tak curiga karena menganggap itu mobil adalah mobil Pak Nanang (yang memang berwarna sama). Di sekitar jam yang sama, dari dapur, istri saya melihat mobil yang berwarna sama mundur ke arah gerbang untuk keluar.
Pasca kejadian, pengurus RT, Security Kawasan Perumahan Kota Jababeka Cikarang Baru dan aparat Kepolisian mendatangi rumah Pak Nanang melakukan olah TKP. Malam harinya, kami, warga Jl Antilop V Blok H 3 melakukan rapat mendadak dirumah Pak H.Djunaedi untuk melakukan konsolidasi internal agar kejadian serupa tak terulang kembali. Salah satu hasil keputusan rapat malam itu adalah menambah petugas keamanan di lingkungan kami yang juga akan berjaga di siang hari, tentu dengan konsekuensi menambah biaya keamanan rutin bulanan.
Kejadian ini merupakan sebuah pelajaran berharga buat kami dan kita semua. Turut prihatin buat keluarga Pak Nanang dan semoga kejadian serupa tidak terulang kembali dimasa datang.
Print Artikel Ini
Bekasi rawan
@ajeng : Iya, Rawan, tapi tetap menawan kok mbak…
sekarang lagi musim pencuri, di desa saya kemarin sebelum lebaran juga di gegerkan dengan pencuri yang nekat mencongkel jendela…
harus hati-hati dan berjaga-jaga…
kalau bang napi bilang: waspadalah…waspadalah….
terimkasih
boleh di bilang, hampir setiap setiap terjadi pencurian di Cikarang baru…
nanti namanya berubah, bukan kota hijau lagi atau kota industri…apa ya cocoknya …..?