Kritik pendidikan teoritis sekolah dalam pembangunan kultur kreatif wirausaha siswa
Indonesia bukan tergolong sebagai negara kecil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang termasuk ke dalam tiga dari deretan negara-negara jumlah berpenduduk besar dunia. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia juga diimbangi oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam yang melimpah ini begitu besar sehingga untuk satu generasi dari sebuah keluargapun tak akan habis menggunakannya. Dari segi karakteristiknya Sumber daya alam di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi Sumber daya alam berupa tambang (batu bara, emas, perak dll), dan kelautan yang terdiri dari ikan dan lainnya. Sudah tidak diragukan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia bukan merupakan “Isapan Jempol” semata. Akan tetapi apakah dengan kondisi alam yang besar juga turut menciptakan bangsa yang maju?. Tentu, pertanyaan ini bukan pertanyaan yang baru sebagai wacana bangsa Indonesia. Pertanyaan ini, membuktikan bahwa Negara Indonesia belum mampu secara penuh menjawab, yang seharusnya mampu dengan mudah di jawab sebagai hal yang tidak mustahil bahkan real untuk bisa dilakukan dan berhasil karena memiliki bekal yang memadai.
Dapat dibandingkan dengan negara besar seperti Japan misalnya, negara tersebut bukan negara yang memiliki SDA yang besar tidak seperti indonesia. Akan tetapi mengapa mereka mampu berhasil dan maju dengan pesatnya meninggalkan negara-negara yang memiliki SDA yang besar. Hal ini harusnya menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia untuk bisa bangkit. Apakah kemandulan bangsa Indonesia di pengaruhi oleh sejarah penjajahan Belanda. Apakah dengan hal tersebut, menimbulkan karakter rendahan, sehingga memunculkan sifat malas. Dalam konsep marx, ploletar yang terbebas dari kalangan borjuis dalam tampung pemerintahan belum tentu akan bertindak adil. Konsep marx secara tidak langsung menggambarkan tentang sebuah pertanyaan, apakah bangsa Indonesia yang sekian ratus tahun di jajah kemudian merdeka lalu berdiri dan memangku atas bangsanya sendiri berlaku adil dengan bangsanya?. Apakah karena pribadi rendahan dari jiwa masyarakat jajahan, sehingga setelah merdeka kemudian berhenti dan untuk apa berjuang. Untuk mewujudkan bangsa yang maju, maka peran pemerintah sebagai pengelola bangsalah untuk mewujudkannya.
Pemerintah sebagai agen yang bertugas mengurus dan membina rakyat kedalam taraf kesejahteraannya jelas, memiliki fungsi untuk membentuk pencapaian tersebut. Pendidikan merupakan salah satu jawaban merealisasikan tugas pemerintah. Pendidikan memang berfungsi untuk dapat melahirkan generasi-generasi bangsa sebagai investasi negara untuk bisa terus maju hingga berkembang di masa yang akan datang. Pendidikan pada hakikatnya adalah menciptakan individu yang dewasa dan sadar akan diri pribadinya sebagai manusia. Dimana pendidikan mampu mengembangkan individu untuk merealisasikan cita-citanya dan tidak terikat kepada satu konteks “mencari kerja”. Pendidikan sangat berguna bagi semua manusia. Pendidikan dalam arti sempit memiliki fungsi untuk bisa mengembangkan daya cipta otak manusia yang dituangkan dalam bentuk kenyataan.
Akan tetapi benarkah hakikat pendidikan tersebut turut pula di gambarkan pada institusi sekolah?. Pendidikan memang menciptakan indvidu terdidik, sekolah merupakan wujud dari realisasi pendidikan, namun belum tentu menciptakan kondisi pendidikan yang baik. Di masa kini, sering terdengar permasalahan mengenai pendidikan. Salah satunya ialah komersialisasi pendidikan di sekolah. Jika kita kita bayangkan kondisi ini kedepan apakah nantinya sekolah bukan lagi dianggap sebagai agen pendidikan, melainkan hanya sekedar tempat yang berlogo pendidikan namun didalamnya tidak mampu menciptakan peserta didik yang kompeten dan humanis dalam kehidupan sosial. Pendidikan dewasa ini, menjadi satu kajian yang tak ada habisnya untuk dilihat dari berbagai sisi.
Page 1 of 2 | Next page