Home » Musik » Dangdut dan Oma

Dangdut dan Oma

http://free-nyanyian.blogspot.com/2010/09/rhoma-irama.html

Bunyi gendang yang meliuk-likuk beriringan mesra dengan suara seruling bambu, berpadu kocokan gitar serta instrument music lainnya menyatu dengan pas menghasilkan irama musik bernada melayu dan india, biasa disebut dangdut, kata yang merepresntasikan bunyi gendang ‘dang-dut’. Jika sudah seperti itu membuat badan tak diam diri bergerak kiri-kanan mengikuti irama musik.

Begitulah musik yang selalu menemani setiap waktu saya ditengah-tengah sajian musik aliran rock, pop, reggae dan lainnya. Namun irama lagu dangdut sudah terlanjur akrab di telinga saya, pasalnya sejak kecil tetangga di kampong di Bekasi Jawa Barat, selalu memutar lagu dangdut seperti rhoma irama, elvi, mansyur s, megy z dan lain-lain sampai sekarang pun masih terdengar bunyi dang-dut itu.

Banyak musisi dangdut yang saya kenal. Tapi lain halnya untuk seorang yang mengklaim dirinya sebagai Raja Dangdut atau biasa dipanggil Bang Haji Rhoma irama yang selalu saya putar lagu-lagunya. Namanya sudah begitu familiar terutama di telinga orang-orang di desa karena lagu-lagunya, namun aksinya di layar tancep tak kalah menarik banyak film ia bintangi sehingga semakin akrab.

Lirik yang disajikan Rhoma Irama tak hanya berkutat soal percintaan ia pun mencoba mewakili masyrakat pinggiran, seperti dalam tembangnya yang berjudul Begadang dua, ia menceritakan kehidupan antara orang beruang (orang kaya) yang setiap malam minggu biasa nongkrong dan makan di tempat-tempat mewah, sementara untuk yang tak beruang cukup dengan nongkrong di pinggir jalan sembari bernyanyi. Ini persis seperti yang saya alami sehari-hari di kampong waktu dulu.

Tak berhenti di situ. Dalam lagunya yang lain ia berbicara perihal Indonesia yang Hijau daratannya dan biru lautannya namun kekayaan sumber daya alam yang melimpah itu tak sampai dinikmati pemiliknya yakni rakyat secara merata sehingga yang terjadi “yang kaya makin kaya yang miskin makin misikin” ujar Rhoma irama.

Ada pula lagu Oma orang desa biasa menyapa, yang mengkampanyekan Demokrasi Pancasila sebagai doktrin Orde Baru, barang kali menurut saya, ini dilakukannya untuk menjaga jarak dengan pemerintah agar tak dibrangus, memang sepanjang karirnya oma jarang berurusan dengan pemerintah. Lagu yang berjudul HAM kalau tak salah, “di awali dengan kata ‘hormati hak asasi manusia, jangan suka memperkosa kebebasan warga negara….. berlanjut, ‘gerakan demokrasi pancasila sebagai landasan negara kita… dan seterusnya.

Meski sudah selang beberapa tahun lamanya lagu-lagunya -tak hanya rhoma irama- terasa awet tak basi seperti lagu band-band saat ini yang baru di dengar lebih dari sebulan sudah bosan telinga bersedia mendengarkannya. Hah mungkin itu subjektif saya. Tapi jika berbicara kualitas semua orang tahu berkualitas mana antara buku best seller dengan disertasi.

Lirik dangdut perubahan cara pandang masyrakat

Lirik-lirik dalam music merupakan representasi dari realitas yang ada dalam diri sang musisi ketika melihat dirinya atau realitas di luar. Begitu pula dengan lirik-lirik lagu dangdut yang diciptakan sang musisi dapat terlihat apa yang terjadi di masyarakat saat ini dan lalu. Dalam lirik yang diciptakan oleh musisi dangdut era Rhoma irama seperti Megi Z, Mansur S, Elvy Sukaesih serta lainnya dengan era dangdut saat ini sebut saja Trio macan dengan teman-temannya mengalami pergeseran atau perubahan. Baik dari segi penggunaan bahasa, cerita yang ditampilkan, dan unsur ke melayuannya.

Lirik-lirik era rhoma umumnya masih kental akan ke melayuannya ini ditandai dengan banyaknya lirik yang bercorak pantun. Pantun merupakan kebudayaan melayu. Serta kata-kata yang dipakai menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan sopan, menggunakan pengibaratan, dengan kata-kata puitis yang memiliki unsur sastra yang tinggi. Dengarkan saja lagu-lagu rhoma..

Dalam lirik soal percintaan sering menggambarkan posisi seorang yang mencinta ketika ditinggalkan selalu berharap agar cintanya dapat kembali, sampai memimimpikannya, disertai permohonan maaf bila terdapat kesalahan, dan berdoa kepada sang tuhan. Kurang lebih perihal itulah yang terdapat di lirik lagu-lagu dangdut era Rhoma.

Sementara itu, Suami selingkuh, ketahuan dari smsnya, kemudian Hamil di luar nikah, main serong dengan wanita lain atau (Jablay). Itu semua merupakan kata-kata yang akrab di lirik lagu dangdut saat ini. Jarang sekali mungkin hilang sudah unsure-unsur ke melayuannya. Bahasa yang digunakan pun sangat jauh dari kesopanan berbahasa misalnya kata-kata seperti Jablay, garong, gue, loh, sudah menjadi bumbu dalam lirik-lirik lagu dangdut saat ini.

Bila sebelumnya lagu dangdut tak berani membicarakan aib namun saat ini permasalahan ini menjadi menu utama. Umpamanya lirik lagu hamil di luar nikah yang sekarang tenar, sungguh tak ada penyesalan dan malah diangap persoalan biasa. Kemudian ada pula lirik lagu bercerita tentang seorang yang ketahuan selingkuh namun itu dianggap persoalan lumrah lagi-lagi tak ada perasaan malu dan penyesalan.

Dapat terlihat adanya pergeseran budaya dari masyrakat kita yang sejatinya adalah budaya timur, terkenal akan kesopanannya serta memiliki rasa malu kini telah berubah kearah yang lain yang jauh dari kesopanan atau berubah menuju kebarat-baratan. Tapi bukan yang baik dari barat yang diambil melainkan efek negativnya yang terserap. Hal ini disebabkan oleh globalisasi yang tak dapat dihindari, hal yang diperlukan ialah pembentangan budaya yang kuat. Bila ingin melihat budaya masyarakat seperti apa, dengarkan saja music kegemarannya. Seperti dangdut ini yang menangkap kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk disampaikan ke khalayak.[]DIN

 

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by on Aug 11 2011. Filed under Musik. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

Leave a Reply

Login

Login Anggota
Lost Password?

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara

Banner Komunitas

Komunitas Blogger Bekasi

Copykan Kode dibawah ini ke Blog/Website Anda!

© 2014 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in - Designed by Gabfire Themes