Kasihmu, Ibu ….
Puisi Thursday, December 22nd, 2011 969 views
Ibu,…
Seringkali aku merasakan perlahan kau mengendap kekamarku,
merapikan letak selimutku yang tersingkap,
Aku merasakan kau datang tapi kubiarkan mataku terpejam,
lalu duduk disisi pembaringan, perlahan…
aku suka ketika kau kecup keningku dan menatapku dalam.
Kerap kali kau membelaku dari amarah ayah,
memberiku semua hal yang terbaik.
Dan semua pagi ketika kau begitu bergegas mengejar waktu untuk bekerja,
tak berkurang waktumu untuk slalu ada,
melengkapi setiap puzzle hidupku.
Kau yang tidak pernah lalai,
mengajarkanku makna mengasihi dan memberi.
Pada ketaatan kepadaNYA,
pada keikhlasan menjalani kehidupan ini.
Bukan air mata pertama ketika kulihat kau menangis disatu malam,
bersimpuh dan mendo’a.
Ada namaku,….ada semua kebaikan yang kau mohonkan kepadaNYA untukku.
Kini ketika aku telah menjadi sepertimu, menjadi seorang ibu…
kau masih memanjaku seperti gadis kecilmu dulu.
Ibu… dibahumu tidak pernah ada lelah ,
juga amarah yang tumpah.
Kasihmu adalah keharuman dan muara segala cinta.
Ibu tempat berlabuhnya harapan,
Curahan ketulusan yang tak pernah kering,
meski berjuta tahun kemarau panjang.
Do’a dan cinta untukmu…. ibu.
” Selamat hari ibu … ”
* ini untukmu, Ibu… segenap cinta dan doa *

Pantesan anaknya kinyis-kinyis soalnya mamanya juga cantik & sehat
Kayaknya anaknya deh yang masih minta dimanjakan, hehehe…
satu langkah kecilku menghampirimu ibu, sejuta langkah kau berlari memeluk ku ,nice poem selalu menginspirasi puisinya..
rasanya akan lebih pas lagi bila puisi ini lagsung dibacakan pada saat di indosat center ya mbak, pasti akan banyak guru yg terharu mendengarnya.
salam
Omjay
@Masim Vavai Sugianto, hehe…pastinya mamaku cantik mas
manja ? ahh saya bukan anak yg manja kok :p
@elgibran, terima kasih untuk komentarnya
@wijaya kusumah, hehe…terima kasih komentarnya om,
iya…insyaallah ikut ke indosat centre
Walau telah berlalu setahun, namun puisi ini akan tetap abadi, seabadi kasih ibu yang hanya akan berakhir ketika ajal telah menjelang.
@Dian Kelana, benar ayah Dian,…terima ksh sudah komentar disini
Ibu.. kaulah wanita yang MULIA..
Derajatmu tiga tingkat di bandimg Ayah..
Thanks ya..
semoga selalu sehattt amin3x