Menikmati Perjalanan Di Kawasan Pulau Jawa
Perjalanan Tuesday, January 10th, 2012 523 views Print Artikel IniSaya sangat senang ketika di tunjuk oleh Om Jay untuk mendampingi Mizwar dalam memenuhi undangan Ulang Tahun ke 4 Blogger Ngalam yang di meriahkan di kota Malang, karena ini merupakan hal yang unik bagi saya yang bisa pergi ke kota Malang tersebut dengan sebuah kendaraan Bus kota. Selama ini saya selalu berpergian ke daerah Sumatera dengan menaiki sebuah bus, namun belom pernah sekalipun untuk mengunjungi daerah jawa dengan sebuah kendaraan beroda empat. Sebelumnya saya juga sempat pergi ke kota Solo sekitar 2 tahun yang lalu, namun masih menggunakan jasa transportasi Kereta Api.
Dulu sewaktu saya masih kecil saya ingin sekali untuk melihat jalur pantura, hal ini disebabkan banyaknya berita yang muncul di televisi tentang keberadaan jalur tersebut ketimbang Lintas Sumatera. Dan akhirnya keinginan tersebut dapat terlaksanakan dengan menaiki sebuah Bus Lorena menuju kota Malang.
Pada tanggal 6 januari 2012, Start awal dari Bekasi, Bulak kapal pada pukul 4.20 sore hari, disana sudah berkumpul teman-teman blogger ku, yaitu Kak Sheed dan kang Erfano, kemudian disusul dengan kedatangan ketua Amprokan Blogger 2012 yaitunya mas Mizwar, di luar dugaan ternyata datanglah sebuah kendaraan beroda dua dengan pengemudi wanita berjilbab yang sangat cantik yaitunya mbak Ajeng salah satu blogger celeb seindonesia dan akhirnya di susul dengan kedatangan sang jawara Bekasi kita yaitu Bang Kokom alias Komarudin Ibnu Mikam. Dengan menaiki sebuah bus Super Eksecutive milik PT.Lorena kami merasa senang dan riang gembira, apalagi melihat ekspresi sang juara ketika pertama kali masuk ke dalam bus.
“Ehh bused!!! Mentang-mentang gue dari pedalaman Babelan sono, ternyata gue duduk di dalam kerangkeng area smoking samping Toilet”
Dalam keadaan kepepet mau tidak mau jawara tersebut harus membayar dengan harga yang sama dengan kami yang mendapatkan sebuah selimut dan makanan ringan tetapi harus mendapatkan posisi paling belakang tanpa mendapatkan sebuah selimut dan makanan ringan, Kenapa bisa seperti ini? Okelah di lanjut ya…. Perlahan bus kami terus berjalan menyelusuri tol Cikampek yang lumayan lancar. Sekitar pukul 19.00 malam, perjalanan kami berhenti dikarenakan telah tiba di dalam sebuah Rumah Makan yang saya lupa namanya apa dan daerah mana. Dengan menunjukan kupon yang tertempel di dalam tiket yang kami pegang kami sudah bisa makan enak yang disuguhkan secara prasmanan.
“Maaf pak!!! Satu kupon berlaku untuk satu daging ayam”
begitulah yang di lontarkan dari mulut karyawan wanita Rumah makan tersebut kepada sang jawara Bekasi ini, ternyata setelah di lihat sang Jawara mengambil 3 potongan daging ayam, dan kami pun semua tertawa terbahak-bahak. Sang Jawara kembali menegaskan
“loh, mbak? Saya kan ngambil nasinya sedikit jadi ngambil daging ayamnya saya lebihkan dong!”
seperti itulah kira-kira yang keluar dari mulut sang Jawara!
“Siyaaal… biasanya gw kalo lagi diacara pesta pernikahan gada yang berani negor gue! Kayak begini” hahahaaha.
Perjalanan dilanjutkan kembali setelah kami menikmati hidangan yang telah di suguhi, kami memasuki sebuah tol yang katanya milik seseorang pimpinan Partai Berwarna Kuning. Luas Tol tersebut tidak sama seperti luas tol yang biasa kami jumpai di Bekasi, walaupun lebih sempit tapi perjalanan kami sangat lancar sekali mungkin karena malam hari!
Waktu semakin malam, dan saya pun ikut menemani sang Jawara yaitunya Bang Komar di area smoking, kami bernyanyi, merokok, bercerita dan tertawa bersama. Itu adalah cara mengubah pemikiran kita ketika sedang berada di dalam bus Kota agar terhindar dari rasa mual yang mengakibatkan penumpang sakit kepala sampai mengeluarkan isi perutnya melalui mulut. Jika seperti itu waktu perjalanan pun tak terasa, macet yang kami temui di alas roban yang katanya menyeramkan pun terasa biasa-biasa saja, hingga kami tiba di pemberhentian berikutnya di daerah Kendal, suasana tengah malam tidak membuat kami sangat lapar, di rumah makan tersebut kami hanya memesan Kopi susu yang hangat dan kebanyakan dari penumpang tidak turun keluar dari bus dan lebih memilih untuk tetap melanjutkan istirahatnya di bawah selimut dalam bus tersebut. Kejadian di Kendal ini lah yang membuat saya nyaris kehilangan sebuah tablet Android milik saya, karena terlupa pada saat membeli Aqua botol.
Perjalanan kembali di lanjutkan, sebelum tiba di kota Semarang teman kami Mizwar terkena serangan mabuk yang diakibatkan lika-likunya rute perjalanan, tetapi ini hanya sesaat dan akhirnya beliau sehat dengan sendirinya seperti sediakala, hal ini disebabkan karena beliau jarang menaiki bus dengan rute yang sangat jauh dan duduk di bangku paling belakang. Di Semarang inilah bang Kokom mendapatkan Rezeki yang sangat nikmat, pindah ke bangku urutan ke tiga dari depan dan duduk di samping wanita yang sangat cantik!
pada tanggal 7 Januari 2012 , di suatu pagi hari yang mendung sedikit hujan gerimis ketika saya mulai membuka mata, kami di suguhi dengan sebuah pemandangan pantai laut yang sangat bersahaja, ternyata inilah yang dinamakan Jalur Pantura (Pantai Utara), dengan perasaan senang saya pindah tempat duduk tepat di samping pintu paling depan yang kebetulan menyediakan beberapa colokan listrik, saya hanya ingin menikmati momen-momen penting disaat keinginan saya tercapai untuk melihat jalur Pantura ini dan ternyata jalur ini lumayan sangat luas walaupun hanya memiliki dua jalur yang berlawanan arah, tetapi khusus pejalan kaki atau pun kendaraan roda dua di sediakan jalur khusus. Nggak apa-apa toh saya baru pertamakalinya melewati daerah ini. Tak lama berselang bus Lorena yang jalannya terlebih dahulu mengalami mogok alias kerusakan mesin, selama 15 menit lamanya bus kami ikutan berhenti demi rasa solidaritas, hal ini saya sempatkan untuk turun dari bus dan mengambil beberapa gambar.
Setibanya di Surabaya kami melanjutkan perjalanan ke kota Malang dan kondisi jalan sangat macet, saya sempat bertanya kepada supir bus yang sedang istirahat sambil merokok di area smoking, hal ini disebabkan karena luapan lumpur lapindo dan kesempatan emas ini tentu tidak disia-siakan oleh para tukang ojek, sehingga mereka berkeliaran di pinggir tol sambil memegang sebuah kertas yang bertuliskan “jalan alternative menuju kota malang!”. Dan kami tiba di Malang dalam sebuah terminal yang bernamakan Arjosari pada pukul 16.00 sore hari
Saya sangat terkejut, setiap kali kami berhenti di rumah makan selalu disediakan secara prasmanan, sangat berbeda jauh sekali tingkat kenyamanannya dengan setiap Rumah Makan yang berada di pinggiran rute jalur lintas Sumatera. Ruas Jalan raya di daerah Jawa pun sangat luas ketimbang menaiki mobil di area Lintas Sumatera yang sangat teramat sempit. Saya setuju dengan sebuah argument yang di lontarkan oleh Bang Komarudin Ibnu Mikam “surganya menaiki kendaraan beroda empat adalah rute perjalanan di pulau jawa!” Tapi hal ini yang membuat saya bertanya kepada tingginya angka kecelakaan di pulau jawa! Wallahualam… Kerusakan mesin siapa yang tahu tapi kerusakan si pengemudi (ngantuk) yang seperti itu harus di salahkan kepada pengemudinya! Toh disediakan tempat untuk beristirahat kan? Sekian dulu ya cerita dari saya… Next “Keindahan kota Malang!”
Print Artikel Ini
Woww…seruuu!! Saya ngakak baca cerita bang Kokom dimarahi petugas Lorena gara2 ngambil ayam lebih. Kocak bener!. Ditunggu kisah lanjutannya ya Ham..Good Work!!
[Reply]
ilhammi gani Reply:
January 10th, 2012 at 10:02 PM
Daeng @Amril TG, hehehee… gada bang Kokom kemarin rasanya pasti sunyi
[Reply]
Nice share. Perjalanan di Jalur Pantura yang seru, apalagi musim mudik mas. Lebih seru lagi. Thanks atas sharenya.
[Reply]
hahaha, dasar orang gendut senengnya makan ayam yang montok, hahaha. salam buat bang kokom yang montok dah akh! hahaha wkwkwkwk.
salam
Omjay
[Reply]
selamat menikmati pulau jawa yang begitu indah kental dengan budaya…palagi jawa timur…..paling enek rek…rujak cingurnya , lontong kupangnya…,…kebarat dikit solo…emm………enak tenan serabinya…dan sosis solonya….kebarat lagi ngayojokarto hadiningrat…enak makyussss…gudegnya dan mistis bener pantai parangtritisnya…ngulon lagi….wis mentok sampai jakarta bekasi adnya maceeeetttttttttttt panas………..dan gak ada kuliner yang makyusss…………….
[Reply]
Ahahaaa… Untunglah akhirnya tiba dengan selamat di tempat tujuan yaaaa wkwkwkwk… *mbayangin 24 jam di bus, pantat pasti panaaas aaakk*
[Reply]