Menulis Dengan Bahasa Yang Baik dan Benar
Tips Saturday, May 4th, 2013 193 views
Melalui group BBM, saya menerima kiriman foto sepiring nasi uduk dari seorang teman blogger. Foto tersebut disertai dengan kalimat pendek yang berbunyi ‘sarapan pagi yuk’. Tidak lama kemudian muncul komentar dari beberapa teman mengenai foto tersebut, tepatnya komentar terhadap kalimat yang menyertainya. “Kok saya geli dengan penggunaan bahasa ya? Naik keatas, turun kebawah, masuk kedalam, dan sebangsanya. Apa tidak ‘memperkosa’ bahasa? Kan itu pengulangan kata? Kalau kata ‘sarapan’, sudah pasti pagi kan?”
“Iya ya yah he he he”, begitu jawab si pengirim foto mengakui kekeliruannya dalam membuat kalimat
Petikan dialog di atas terkesan sepele dan sekedar basa-basi. Tapi kalau dicermati, terlihat adanya kegelisahan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam penulisan. Ada keinginan agar penggunaan kata-kata yang dilakukan secara tepat dan benar.
“Ach … penulisan menggunakan kaidah bahasa yang tepat dan benar kan cuma diperlukan dalam penulisan ilmiah atau untuk penulisan di media cetak. Kalau untuk penulisan di blog, ya suka-sukanya si blogger saja’, begitu komentar seorang blogger pada suatu kesempatan.
Apa yang disampaikan di atas tidaklah keliru sejauh apa yang dituliskannya dapat dimengerti. Karena bagaimanapun, bahasa adalah sarana komunikasi antar sesama manusia yang bertujuan agar dapat dimengerti oleh manusia lainnya. Namun bukan berarti penggunaan bahasa dapat seenaknya. Karena bagaimanapun, berbahasa yang baik adalah berbahasa yang sesuai konteks. Untuk itu, penggunaan bahasa yang tepat dan serasi sangat diperlukan.
Bagi seorang blogger, penggunaan kata-kata yang tepat dan benar-benar dipahami adalah suatu keharusan. Cobalah membuat sebuah tulisan dengan kata-kata yang tidak dimengerti dan disusun secara serampangan, sungguh akan terasa tidak enak dibaca. Meski isi tulisan mungkin berisi, namun alih-alih memberi manfaat dan kesan bagi pembaca, tulisan kita hanya dibaca sekilas lalu ditinggalkan. Pembaca ingin buru-buru saja mengakhiri bacaannya. Bukan tidak mungkin pembaca akan benar-benar meninggalkan tulisan kita untuk seterusnya. “Capek deh bacanya“, mungkin itu yang dirasakan.
Kesalahan yang umumnya kerap dijumpai dalam penulisan adalah penggunaan preposisi atau kata depan seperti di, ke, dan dari. Kesalahan yang dilakukan adalah menggabungkan preposisi dengan kata yang mengikutinya (baik kata benda ataupun kata ganti). Padahal penulisan preposisi yang benar adalah dengan memisahkannya dengan kata yang mengikuti, contoh “di rumah”, “di jalan”, “ke Jakarta”, “ke kantor”, “dari Surabaya”.
Masih soal preposisi, kesalahan umum lainnya adalah memisahkan penulisan preposisi seperti “disana”, “diatas” “dibawah”, dan sejenisnya menjadi “di sana”, “di atas” dan “di bawah” yang seharusnya ditulis, “disana”, “diatas”, dibawah”. Kata “disana”, “diatas”, “dibawah” adalah sebuah preposisi; dengan kata lain, kata-kata tersebut bukan berasal dari preposisi “di+sana”, “di+atas”, dan “di+bawah”.
Kesalahan umum berikutnya adalah melakukan reduplikasi atau pengulangan kata yang tidak diperlukan. Sebagai contoh kata “sarapan” mestinya tidak perlu diikuti dengan kata “pagi”, karena “sarapan” sendiri sudah berarti “makan pagi”. Dalam bahasa Indonesia, reduplikasi lazimnya dilakukan untuk menunjukkan bentuk jamak, contoh: kursi-kursi atau menunjukkan kegiatan bersama, contoh: makan-makan.
Kalau mau mencari bentuk-bentuk kesalahan berbahasa lainnya, sebenarnya banyak sekali yang bisa dibahas dan dijadikan contoh. Silahkan jika ada yang menambahkan, baik melalui kolom komentar atau bikin artikel sendiri (hitung-hitung sebagai latihan). Saran saya, jika ingin menulis dengan bahasa yang baik dan benar, rajin-rajinlah menulis dan pelajari gaya bahasa dan penulisan orang lain.
Jangan anggap enteng gaya bahasa dan penulisan di blog. Meski bukan tulisan ilmiah dan mungkin sekedar “curhat”, tidak ada salahnya menulis menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Salam berbahasa dari Kampung Cina
Aris Heru Utomo


Padahal Bahasa Indonesia berpotensi jadi bahasa resmi ASEAN kan pak Aris?
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
May 6th, 2013 at 8:39 AM
@benwal,
bisa bahasa dunia juga mas Bene.
Salam sehati
[Reply]
benwal Reply:
May 9th, 2013 at 8:13 PM
@Eko Sutrisno HP, mari kita wujudkan pak
[Reply]