Posted by irmasenja
Puisi
Friday, March 22nd, 2013
Image by Google Ingatkah kau tentang satu hari di Februari yang berpayung rinai hujan? Hari dimana kita menyamakan lintasan waktu pada satu frekuensi. Aku luluh pada caramu menatapku, Tatapan yang hanya ada pada hening malam, Pada kesunyian kala embun bertudung pagi. Tatapan yang entah bermakna apa, tapi begitu kuat mengikat. Teringat hari-hari beraroma […]
Posted by Dian Kelana
Puisi
Saturday, December 22nd, 2012
. Ibu Kakiku telah letih Menapaki jalan-jalan yang telah kulewati saat mencarimu Sejak engkau pergi malam itu Masih begitu nyata dimataku Tentara yang memegang senjata itu menodong dan menggiringmu pergi Tanpa menghiraukan ratapan 6 anak-anak yang diantaranya masih balita Serta perempuan-perempuan lain yang sudah renta Sejak itu Lelah kami menunggu ibu kembali dengan airmata yang […]
Posted by irmasenja
Puisi
Tuesday, October 23rd, 2012
Seperti bumi yang menerima dengan rela, rintik hujan dan terik membakar dari sang surya. Aku ingin dengan rela menerima segala, tidak menangis ketika badai menerbangkan sukaku. Seperti daun-daun kering , luruh jatuh ke tanah terinjak kaki-kaki tapi tidak terluka dan marah pada angin, yang menerbangkan dari ranting dan pohon. Meski tak seteguh […]
Posted by amriltg
Puisi
Sunday, July 8th, 2012

Agaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu.. laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau mata air pegunungan yang kehilangan kesejukan bahkan saat tetes pertamanya tercurah “Aku telah menadah rinduku padamu di telapak waktu, lalu membiarkannya berada disana, basah, hingga tercecer […]
Posted by irmasenja
Puisi
Wednesday, March 14th, 2012
Tak lama aku memandangmu,… Hanya dari sekumandang isya hingga iqomahnya Memaknai tatapan dari sudut yang kusebut kekaguman Selendang merah jambu yang kau kenakan, menutupi aura lelah penantianku. Ya,…aku jatuh hati pada caramu menatapku Tatapan yang hanya ada pada bunga yg jatuh pada belaian embun Harusnya aku menahanmu disudut itu lebih dari jengah waktu Sudut dimana […]
Posted by irmasenja
Puisi
Tuesday, February 7th, 2012
Aku tidak punya redaksi jawaban yang tepat untuk setiap tatapan tanda tanyamu. Sulitku menjelaskan sikap introvert dan ‘ diam ‘ ku pada sikapmu. Terlepas dari adanya aku dan kamu di jalan yg sama, kita adalah dua kutub yang berbeda, dan aku,…begini adanya. Tentang segala macam kerikil dan angin pada rel mu dan aku, tentang segala […]
Posted by amriltg
Puisi
Thursday, December 29th, 2011
Tidurlah yang pulas anakku Saat kuganti kalender penanda waktu pada pagi pertama ditahun baru ditingkah gerimis yang tak jua usai dan kerlip kembang api dilangit malam serta gemuruh petir menggetarkan sukma Seperti degup jantungku yang mencoba memadamkan gusar menghadapi hari-hari yang bakal tersingkap satu-satu dari kalender baru Mimpilah yang indah anakku Tentang hari-hari berwarna sepanjang […]
Posted by irmasenja
Puisi
Thursday, December 22nd, 2011
Ibu,… Seringkali aku merasakan perlahan kau mengendap kekamarku, merapikan letak selimutku yang tersingkap, Aku merasakan kau datang tapi kubiarkan mataku terpejam, lalu duduk disisi pembaringan, perlahan… aku suka ketika kau kecup keningku dan menatapku dalam. Kerap kali kau membelaku dari amarah ayah, memberiku semua hal yang terbaik. Dan semua pagi ketika kau begitu bergegas mengejar […]
Komentar Terbaru