Detik - Detik Pertama Ku Menuju Kawasan ASEAN Community - Bali

Pertama kalinya aku menapakan kaki di atas pulau Dewata ini, aku hanya mempunyai perasaan bangga karena masih dapat di berikan kesempatan untuk melihat keadaan pulau Bali dalam rangka mensukseskan ASEAN Blogger Conference pada tanggal 16-17 November 2011 yang lalu. Keberangkatan ku yang dimulai dari Bandara Soekarno - Hatta itu sangat menyenangkan karena harus menikmati keterlambatan dari salah satu maskapai penerbangan yaitunya Lion Air selama 1 jam, saat itu saya tidak pergi sendirian selalu saja ada yg menjadi hiburan di saat menantikan keterlambatan tersebut, saya bersama mas Bahtiar selaku ketua panitia, kak Sheed dan mas Aan dari BUBU yang kemudian menjadi teman baru ku. Keberangkatan ini merupakan kloter pertama dari pihak Committee ASEAN Blogger Community (ABC) pada tanggal 14 November 2011.

Didalam pesawat saya selalu tersenyum melihat tingkah dari kak Sheed dan mas Bahtiar yang selalu meredakan suasana yang hampa. Disamping itu kami melakukan lomba foto dalam menangkap gambar yang kami peroleh dari Allah Sang Pencipta alam semesta.

Tiba saatnya pesawat yang kami tumpangi di sebuah Bandar udara yang kami nanti-nantikan, yaitu Ngurah rai. Dengan perasaan senang aku melangkahkan kaki pertamaku di pulau Dewata, dalam hati aku mengatakan “wow gue nggak percaya bisa datang kesini secara gratis!!!”. Sumpeh deh saking senangnya gw mencari tulisan Ngurah Rai yang tercantum dalam bandara tersebut! Tapi kenapa kagak ketemu? (Efek dari foto mas Yulyanto di BBG haahaha..) Gue gak peduli mau di bilang norak atau katrok pada saat itu! Karena ini kesempatan emas sebelum segudang pekerjaan (Ups Lebay) datang yang sudah membayangi dalam benakku ini, demi membawa nama Indonesia dan suksesnya sebuah event bergengsi ini yaitu “ASEAN Blogger Community”. Bagaimanapun sebisa mungkin kami sebagai panitia ingin membuat para peserta nyaman

Tak lama berselang saya menaiki sebuah kendaran beroda empat yaitunya Taxi, yang sudah disediakan oleh mas Aan selaku pihak EO, namun dalam perjalanan menuju Hotel perjalanan kami mulai tersendat akibat macet yang katanya orang Bali sangat parah! Padahal macet seperti ini bukan apa-apa bagi ku, hanya saja supir taksi tersebut selalu mengeluh… Aku ceritakan kepada supir taxi tersebut bahwa macet seperti ini masih sangat menyenangkan dibandingkan macet yg pernah saya alami di Bekasi dan Jakarta…

Tak lama berselang, tibalah kami di depan sebuah hotel yang bernama “Pop Harris” jarak Hotel dengan Bandara hanya menempuh waktu sekitar 45-60 menit dengan harga 100 ribu yang menurutku itu tidak begitu mahal but di hotel tersebut saya memiliki seorang teman baru yang bernama mas Robby dari Sub EO pihak BUBU. Dan pada saat itu pulalah kami mulai memasuki kamar masing-masing, saya dengan kak Sheed memilih kamar paling pojok. Alhamdulillah kamar yg saya tempati memiliki kelebihan sedikit dalam segi luas kamar.

Page 1 of 2 | Next page