Arti Kemerdekaan di Mata Seorang Guru
Artikel Saturday, August 17th, 2013 113 views Print Artikel IniHari ini, Sabtu 17 Agustus 2013 adalah hari bersejarah buat bangsa Indonesia. Kita sedang merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68 tahun. Tak terasa kita sudah menjadi bangsa yang merdeka selama 68 tahun. Bagi manusia, usia 68 tahun adalah usia yang mulai menua dan melupa. Selama 68 tahun itu, benarkah kita sudah merdeka? Benarkah kita sudah menjadi orang yang merdeka? Siapakah orang yang merdeka menurut anda?
- Ollie dan Omjay
Bagi saya secara pribadi, kemerdekaan adalah orang yang tidak terjajah oleh dirinya sendiri. Orang yang dapat mengalahkan dan menaklukan dirinya sendiri. Dia mampu memimpin dirinya sendiri untuk menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain. Dia tak merasa terjajah, sebab dirinya mampu memerdekakan dirinya sendiri. Orang yang mampu memerdekan dirinya sendiri itulah orang yang merdeka menurut saya. Dia mampu memimpin dirinya dengan baik sebelum dipimpin dan memimpin orang lain.
Kalau melihat sekeliling kita, maka akan didapatkan begitu banyak orang yang belum merdeka. Mereka masih terjajah oleh dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana mereka mengelola waktu dengan baik. Mereka kurang disiplin masalah waktu dan berakibat banyak waktu yang terbuang dalam kesehariannya. Padahal waktu yang diberikan Allah selama 24 jam itu semestinya sudah mampu membuatnya menjadi orang yang merdeka.
Kemerdekaan bukan hanya terbebas dari penjajahan bangsa lain. Kemedekaan bukan hanya terbebas dari pengaruh bangsa asing yang begitu gencar. Kemerdekaanyang hakiki itu sebenarnya terbebas dari keinginan diri yang hanya mementingkan diri sendiri. Bila hati dan pikiran kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kita harus memulainya dari kecerdasan personal terlebih dahulu. Hal itu tentu saja harus dimulai dari diri kita masing-masing.
Sebagai seorang guru saya menyadari bahwa masih banyak guru yang belum merdeka. Pada akhirnya banyak pula murid yang belum merdeka. Bila gurunya merdeka, maka muridpun akan merdeka. Mengapa? karena guru merdeka akan membuat muridnya merdeka pula. Merdeka dari dirinya sendiri untuk displin soal watu dan mampu mengelola waktu dengan baik. Ketika waktu sudah mampu terkelola dengan baik, maka dia akan menjadi orang yang MERDEKA. Itulah salah satu contoh orang yang merdeka.
Dalam buku karya Irfan Hamka yang berjudul AYAH (kisah Buya Hamka) dan menjadi buku best seller d Indonesia, dikisahkan bagaimana buya hamka mengisi hari-harinya. Kisah Buya Hamka di masa muda, dewasa, menjadi ulama, satrawan, politisi, kepala rumah tangga, sampai ajal menjemputnya tercatat dengan cermat dalam buku ini. Inilah sebuah kisah nyata orang yang merdeka. Penjajah bangsa lain boleh saja memenjarakannya, tetapi dirinya tetaplah orang yang merdeka. ”Buya Hamka adalah seorang ayah bagi negeri ini. Ayah bukan hanya dilihat secara biologis, tapi dia juga ayah bagi anak-anak didiknya, ayah spiritualitas”, begitulah Prof. Dr. Komarudin Hidayat berkomentar dalam buku best seller ini.
Kemerdekaan menurut saya adalah terbebasnya seseorang dari penjajahan dirinya sendiri. Bangsa ini memang masih dijajah oleh bangsa asing dalam bentuk lainnya. Namun yang paling penting diri ini tak boleh terjajah oleh dirinya sendiri. Bila kita masih terjajah oleh diri sendiri, sampai kapanpun kita tak akan merasakan kemerdekaan. Sampai kapanpun negeri ini tak akan pernah merdeka. Kemerdekaan harus dimulai dari kemerdekaan diri sendiri. Kemerdekaan negeri harus dimulai dari pribadi yang merdeka.
Semoga di hari kemerdekaan republik Indonesia ini, kita semua mampu untuk melakukan introspeksi diri dan menilai diri sendiri apakah sudah menjadi orang yang merdeka atau masih terjajah oleh dirinya sendiri. Bila anda sudah merdeka, maka saya ucapkan selamat menjadi orang yang merdeka. Tetapi, bila anda masih terjajah oleh diri sendiri, maka segeralah lawan dirimu dengan terus menerus memperbaiki diri. Pepatah bijak mengatakan, ”Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang, tetapi mampu mengalahkan dirinya sendiri, itulah yang disebuat penaluk gemilang.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com
Print Artikel Ini
memang kadang kala kita hanya bisa berkata tnpa melihat kedalam dirinya sndri. artikel yg menarik,,