Mavia Derek TOL

Taukah anda dengan pasilitas jalan tol, seberapa sering anda melalui jalan tol,pernahkah anda mengalami kerusakan kendaraan di jaln tol. jangan sampai klo bisa, karena ketika kita mengalami kerusakan di jalan tol hidup anda serba salah, bayangkan kita mau minta tolong ke siapa,

Sukur saja kalau kendaraan ada rusaknya tidak parah dengan kata lain anda masih bisa menangani nay, kalau saja perlu pergantian seperpart gmn?pikiran andai ke bengkel pastinya, jika bengkel sudah terlewat gmn solusinya, pastinya anda berpikir tentang

“Derek mobil” kan, di sinilah yang akan menjadi topik permasalahan ,namun saya belum tau salah tidaknya.

Derek mobil .

Derek mobil yang ada di dalam tol itu sebenarnya geratis atau bayar ya?

Pasti geratis kalau kita melihat bentuk dereknya,karena tertera tulisan

“Derek resmi jasa XXX. geratis sampai pintu tol terdekat”.kalau nga salah sebap lupa lupa ingat,unsur manusia.Sebenarnya emang geratis kalau menurut logika,sebap derek adalah salah satu pasilitas yang berperanan begitu penting demi kelancaran jalan tol.di tambah lagi derek tersebut berpemilikan dari jasa XXX yang resmi.

Derek mobil dijalan tol itu bayar.

“Ini jakarta bung, hidup di jakarta nga ada yang geratis” ucapan yang lagi trend dari taun ke taun.derek yang sering di temui bolak balik di dalam tol itu adalah berbayar jika kita memakainya jasanya, meskipun ada tulisanya geratis. apa alasanya akupun tidak tau sampai sekarang,yang pastinya derek lahan bisnis menjanjikan meskipun haram,pikir aja sendiri supir di gaji tiap bulan,bahan bakar di pasilitasi oleh jasa XXX,kurang apa jika tidak di katakan ladang bisnis yang Menjanjikan.

Mungkin pertanyaan di atas ini sepele tanpa arti yang jelas.

namun ini adalah cermin dari kehidupan kita.kenapa tidak dari kelas teri sampai kelas kakap masih di pelihara oleh negara,mau sampai kapan?, Berapa tahun lagi negara ini akan runtuh ?

jika semua umat di indonesia berperangai seperti ini.

Wajar saja jika negara ini di sebut negara korupsi oleh negara negara tetangga.

ampun dah negara….

mau mpe kapan ya seperti ini ???

terimakasih, wasalam