Akhirnya aku UMROH juga
Laporan Warga Tuesday, January 17th, 2012 474 views Print Artikel IniSaat tinggal pertama kali di Cikarang, aku langsung berbaur dengan teman-teman di kompleks. Akibatnya rumahku jadi salah satu tempat ngumpul warga Cikarang. Mulai dari para blogger, para pesepeda, maupun para tetangga kanan kiri.
Yang paling berkesan adalah ketika aku ikut Magic Meeting alias Kelompok Master Mind Cikarang 1. Yang paling berkesan adalah ketika kita semua, anggota kelompok MMC1 bertekad untuk pergi ke tanah suci pada tahun 2012. Rasanya seperti mimpi saja. Bagaimana tidak, usaha belum punya dan sudah punya tekad yang mengawang-awang.
Ternyata alhamdulillah, Tuhan memang selalu mengabulkan keinginan hambaNya. Tak terasa akhirnya hari untuk Umroh itu datang juga. Prosesnya cukup panjang dan menegangkan, karena banyaknya kendala yang tidak biasa dialami oleh mereka yang bepergian ke luar negeri. Semua kendala yang menyulitkan itu akhirnya hilang satu demi satu dan akupun sudah di Tanah Suci Mekah. Ini mimpi yang menjadi kenyataan.
Masih ingat dalam pikiranku ketika mas Erry, ketua TDA Bekasi waktu itu menyampaikan betapa hebatnya tekad Kelompok MMC 1 untuk pergi ke tanah suci bersama-sama. Waktu itu dalam hati aku merasa malu. Tekad itu terlalu mengawang-awang. Belum lagi kita sudah menyebut angka 2012. Ini takabur atau mencoba membuat mimpi di siang bolong?
Alhamdulillah aku akhirnya bisa ke tanah suci, melalui rejeki yang tidak disangka-sangka. Inilah Umroh pertamaku.
Hari pertama Umroh aku langsung dibimbing oleh ustadz Yusron Lubis, mulai dari mengenakan pakaian Ikhrom sampai ke segala sesuatu yang berhubungan dengan ibadah ini. Meskipun pembawaannya serius, tapi ustadz ini suka bercanda juga dan sangat disukai oleh teman-temanku, sehingga direkomendasikan untuk menemaniku berjalan-jalan di Kabah dan sekitarnya.
Setelah lebih dari sepuluh tahun bermukin di Mekah, maka pengetahuan pak Ustadz sudah sangat memadai untuk jadi guide urusan Umroh maupun guide urusan City Touring.
Hari pertama Umroh, pak Ustadz menempel terus di samping kananku, sementara di samping kanan pak Ustadz menempel pak Rudi, owner Kupu-kupu malam. Bertiga kami berjalan mengelilingi Kabah maupun berlari-lari kecil antara Shafwa dan Marwah, Ritual ibadah ini diakhiri dengan tahalul (potong rambut).
Tak ada satupun gadget yang menemaniku melakukan Umroh ini dan dunia seperti begitu merdeka buatku. Tak ada lagi pesan masuk dan tak ada lagi foursquare yang menjadi candu bagi para traveller. Malamnya atau tepatnya menjelang subuh, akupun mengajak istriku untuk Umroh dan tuntas sudah impian kita di hari itu.
Besoknya aku kembali Thawaf, dan melakukan sholat jamaah di masjidil Haram. Kali ini aku membawa ponselku untuk mengabarkan suasana masjidil Haram ke teman-temanku. Kulihat memang lebih dari separuh jamaah yang hadir di Masjidil Haram memanfaatkan gadget mereka masing-masing. Entah untuk berfoto ria ataupun mengetikkan sesuatu, bahkan aku sempat melihat ibu-ibu yang asyik memainkan Ipad-nya.
Tak lengkap rasanyake Mekah kalau tidak berkunjung ke Arafah. Inilah padang luas yang nantinya akan penuh sesak pada musim haji. Saat ini lokasi ini terlihat kosong melompong. Masjid yang ada juga terlihat tidak dirawat secara rutin, Hal ini sangat dimungkinkan karena memang masjid ini hanya dipakai satu kali dalam setahun.
Bus-bus haji juga terlihat mangkrak di parkiran pemilik bis. Maklum semua bis ini baru akan beroperasi saat musim haji tiba, Sebanyak itu bis yang akan masuk ke Arafah, maka bisa dibayangkan betapa sibuknya arus lalu lintas di Arafah. Masih mending jalan kaki daripada naik bus. Namun bila kondisi cuaca sangat panas, maka naik bis kelihatannya lebih manfaat,
Aku sempat juga berkunjung ke perkampungan orang-orang Arab yang terlihat begitu keras. Rumah-rumahnya model kotak sabun dan warnanya sama, seragam ! Antar tetangga kurang dekat hubungan emosionalnya. Kalau ada yang meninggal baru bisa diketahui setelah meninggal. Tandanya, di tempat orang meninggal, kursinya dikeluarkan di halaman rumahnya.
Cerita pak Ustadz yang setia menemani kemana kita pergi membuatku punya kesimpulan, bahwa hidup di Mekah tidak gampang. Cuaca yang kadang tidak bersahabat, gotong royong ala Indonesia yang tidak terlihat, semuanya membuatku punya kesimpulan bahwa sulit hidup di Mekah kalau kita pernah hidup di Indonesia.
“Kenapa ustadz tahan hidup bertahun-tahun di sini kalau kondisinya seperti ini?”
Dengan tersenyum pak Ustadz Yusron menjawab, “Ada Kabah yang membuat semua kesulitan itu jadi berkah. Tiap hari bisa sholat di depan Kabah, bukankah itu suatu hal yang sangat istimewa?”
Kalimat sederhana itu baru kusadari setelah aku berada di Indonesia. Betapa nikmatnya bisa sholat setiap saat di Masjid yang luar biasa dan langsung melihat Kabah secara utuh. Setiap saat kita bisa merasakan kenikmatan itu saat di Mekah dan sekarang semua itu kembali jauh.
Setiap saat kitapun bisa minum air zam-zam tanpa pernah merasa sulitnya mendapatkan air itu di Indonesia. Kenikmatan memang sering terasa indahnya ketika sudah jauh dari diri kita. Maha Suci Allah dengan segala kepunyaanNya. Subhanallah.
Umroh itu akhirnya datang juga dan semoga aku segera bisa kembali kesana untuk menunaikan ibadah Haji. Insya Allah, Amin.
+++Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Dari Kaca Mataku".
Selain itu aktif juga menulis tentang Gadget Ipad, Blackberry, Android, Samsung maupun menulis tentang bisnis kuliner Mie Ayam SEHATI
Nick namenya Eko Eshape Print Artikel Ini
Alhamdulillah, senang mengetahui pak Eko dan Bu Yeni sudah sampai sana. Semoga segera bisa melengkapi dengan haji kelak.
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 18th, 2012 at 11:52 AM
@Choirul Sarung Kaifa,
Makasih pak.
Kita sudah ndaftar juga untuk wilayah Yogyakarta, tapi jadwalnya masih belum pasti kapan.
Itu sebabnya ketika akhirnya bisa sampai juga du tanah suci kita jadi semakin tahu betapa Maha Besarnya Allah memudahkan jalan kit amemenuhi janji di MMC1.
Salam sehati
[Reply]
Alhamdulillah,ikut senang saya pak,salam berkah,doakan kami agar bisa berangkat ke Mekkah.untuk bisa seperti pak Eko,bu Yeni dan teman2 lainnya
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 18th, 2012 at 11:53 AM
@syamsuperto,
Semua karena mie sehati juga pak.
Falsafah berbagi ilmuj berbagi berkah kita buktikan hari itu.
Salam sehati
[Reply]
Alhamdullilah. Semoga semakin berkah ya mas Eko. Salam utk keluarga dari rantau
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 18th, 2012 at 11:54 AM
@Aris Heru Utomo,
Amin.
Makasih doanya mas Aris.
Semoga berkah apa yang kita kerjakan, baik untuk pribadi maupun untuik BeBlog.
Salam sehati
[Reply]
Labaik Allahumma labaik, akhirnya panggilan Allah itu datang juga ke pak Eko dan istri. Semoga sayapun bisa kembali ke tanah suci ini. Amin.
salam
Omjay
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 18th, 2012 at 11:55 AM
@wijaya kusumah,
Seandainya bisa bersama ke tanha suci, kita perlu pakai kaos BeBlog dan mejeng di depan masjidil Haram.
Kita bisa berdoa di situ, agar semua anggota BeBlog bisa dimudahkan menuju ke Tanah Suci.
Salam sehati
[Reply]
Subhanallahm kisah yang luar biasa mas. Inilah salah satu keajaiban niat yg tulus, ikhlas, disertai kerja keras. Semoga makin berkah dan mohon doanya agar saya bersama keluarga bisa menyusul kesana juga. Insya Allah. Amin.
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 19th, 2012 at 7:26 PM
@Amril TG,
doa kita semua mas Amril,
semoga segera bisa ke tanah suci untuk bersujud langsung di depan Ka’bah
amin
salam sehati
[Reply]
alhamdulillah, amin ya Allah…akhirnya pak eko bisa wewujudkannya…
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
January 19th, 2012 at 7:27 PM
@ipung,
wakil MMC1 sudah pak Ipung
wakil MMC2 juga sudah
jadi sebentar lagi wakil yang lain lagi dari MMC1 dan 2 semoga bisa segera menyusul
Amin
salam sehati
[Reply]