Pikiran Terkadang Menipu Kita
Sosial-Budaya Thursday, February 2nd, 2012 123 views
Lihatlah ini gambar katak atau gambar kodok atau gambar lain….coba lupakanlah katak….jangan pikirkan katak…..bayangkan!
Pesepsi dan Cara Pandang Manusia digerakan oleh apa yang dipikirkan. Memahami apa yang dipikirkan bisa didapat dari apa yang dikatakan.
Seorang pecundang ketika diberikan tantangan ia mengatakan ini gampang tapi sulit….tapi seorang pemenang akan mengatakan ini memang sulit untuk dilakukan tapi bisa diusahakan….
Atau, suatu ketika seseorang liburan di Bali. Sebelas hari.
Sepuluh hari dilakoni dengan bersenang-senang, dugem dan santai.
namun,
hari ke sebelas, ia mendapat musibah. Mobilnya nabrak mobil lain. Ia pun luka parah. Tebak apa yang ada dalam pikirannya? tentu betapa menyedihkannya mendapat musibah tabrakan. kepala bondas. kaki lecet-lecet. Nah, apa yang ada dipikiran ia? Apalagi kalau bukan musibah tadi. Padahal, 10 hari sebelum ia lahap dengan kesenangan demi kesenangan.
anusia memiliki 2 unsur didalam diri yang berperan dalam kehidupannya yaitu unsur fisik dan non fisik. Unsur fisik adalah tubuh anda beserta semua panca inderanya, sedangkan unsur non fisik adalah pikiran anda. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun berada di dalam satu bentuk yaitu diri anda. Keduanya tidak dapat berdiri sendiri sehingga saling bergantung. Seperti halnya tubuh tidak akan dapat menjalankan fungsinya tanpa adanya pikiran, begitu juga pikiran tidak dapat terwujud tanpa dibantu oleh tubuh sebagai pelaksananya.
Cara Pikiran Bekerja
Anda mungkin tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri anda adalah hasil dari apa yang ada di pikiran anda.
Tubuh anda hanyalah menjalankan perintah dari pikiran yang kemudian akan direspon oleh alam semesta dengan feedback yang sama. Jika anda melakukan sesuatu yang positif, alam semesta akan memberikan feedback yang positif pula.
Jika anda melakukan sesuatu yang negatif, maka alam semesta juga akan memberikan feedback yang negatif. Pertanyaannya adalah bagaimana anda bisa melakukan sesuatu yang positif jika perintah yang keluar dari pikiran anda adalah negatif. Tidak mungkin bukan? Dengan kata lain, pikiran lah yang menguasai tubuh. Istilahnya garbage in, garbage out. Sampah yang masuk, sampah yang keluar.
Setiap input baru yang masuk kedalam pikiran akan makin memperkuat masing-masing kelompok lapisan tersebut sesuai dengan jenisnya. Beberapa input yang membentuk lapisan positif adalah rasa simpati, kebahagiaan, belas kasih, keikhlasan, rasa percaya diri, optimis, keyakinan, konsentrasi. Beberapa input yang membentuk lapisan negatif adalah kemarahan, kebencian, ketakutan, kekhawatiran, kesombongan, iri hati, keegoisan, keputusasaan, mengasihani diri sendiri, rasa bersalah, pesimis, minder.
Nah, sekarang bisakah anda bayangkan bahwa jika anda terlalu banyak memasukkan input negatif ke dalam pikiran, maka kelompok lapisan negatif itulah yang akan mendominasi pikiran anda. Anda pasti mengalami ketika ada seseorang yeng bercerita tentang keburukan orang lain. Sadarlah…sesadar-sadarnya bahwa ketika itu orang itu dan diri Anda sendiri sedang diracuni dengan hal-hal negatif. Maka lawan! dari dalam harus punya pikiran LAWAN! BELUM TENTU ia serusak itu…!
Mengapa ia tidak tabayun langsung ke orangnya? Mengapa harus kita yang diajak bicarfa? Lawan dengan menyatakan dalam diri bahwa YA ada sesuatu yang masih belum lengkap untuk menarik kesimpulan bahwa ia sejahat itu. Lalu, kalau memang benar demikian. jangan tinggalkan oenag itu. Biarpun ia penjahat. Tapi kalau ia tidak menjahati apakah kita juga ikut2an harus mencapnya sebagai penjahat.
tenang kawan! Lihatlah warna…..betapa semua warna selalu relatif. Kuning kadang tanda ada yang meninggal. Tapi, di dunia politik, kuning adalah lambang sebuah parpol yang berkuasa. Dan, setiap manusia tidak selalu hitam dan tidak selamanya putih. Pasti ada sisi abu-abu yang kita tidak tahu. dan, itu privasi dia!
Ok, jadi bersikaplah tenang dan positif. Install semangat untuk selalu positif, optimis dan objektif. karena teman kita masih manusia. Bukan malaikat. Santai ajja bro, biarkan waktu yang akan membuktikan siapa diantara mereka yang bajingan. itupun, kalau benar salah satunya bajingan. Biarkan saja. Sejauh ia tidak nyolek-nyolek kita. Tapi, kalau udah nyolek kita, Cincang!

Bang Komar,
aku coba edit artikel ini tapi malah bingung sendiri.
Soalnya caption tidak dikenali oleh tema yang diambil Beblog, sehingga gambar bang Komar jadi acak adul.
Seharusnya di tulis ulang baru bagus nih.
Padahal artikelnya bagus sih,.
Salam sori.
[Reply]