Ibuku bermata satu
Cerita Pendek Thursday, May 24th, 2012 68 views Print Artikel IniIbuku mempunyai satu mata. Dari semua hal yang dia punya ditubuhnya, hanya kurang itu. Pada awalnya di setiap pagi aku berangkat sekolah diantar olehnya, semua baik-baik saja. Hingga tiba-tiba salah satu orang di kelasku berteriak, “Ibumu punya satu Mata, hai anak dari bermata satu”.
Aku malu, dan semenjak itu, aku tidak (mau) menerima kehadirannya. Kemanapun dan dimanapun dia berada selalu aku tolak. Aku sangat malu. Bahkan sering aku merasa ingin agar Ibuku menghilang dari sekelilingku. Menghilang begitu saja dan hilang.
Beranjak dewasa, aku merantau. Hingga kemudian aku menikah, tak ada satupun keluarga yang aku kabari, karena aku takut ibuku akan datang menemuiku. Hingga dua anakku besar dan lucu-lucu. Tiba-tiba dia datang mengetuk pintu dan membuat kedua anakku kaget. Yang satu ketakutan dan yang satu mentertawakannya.
Aku berteriak kencang kepadanya, “kenapa kamu datang tanpa di undang??”. “Kamu telah membuat anakku ketakutan, pergi sana”. Teriakku. Dan dia pun segera menghilang dari pandanganku.
Sekian lama waktu berselang, aku mendapatkan undangan reuni dari Sekolah SMA. Entah kenapa, aku sangat ingin menghadirinya. Dan dengan membohongi istriku, aku berangkat mengikuti reuni. Bersenang-senanglah aku disana.
Dari tetanggaku aku mendengar bahwa ibuku sudah meninggal. Tiada airmata yang menetes dari mataku. Kemudian tetanggaku memberikan sebuah surat dari ibuku. Segera aku baca.
“Yang tercinta anak lelakiku,
Aku bangga dengan semua yang sekarang ini kamu peroleh. Aku senang menyaksikan perkembanganmu. Aku juga senang mendengar bahwa kamu menjadi orang yang sangat disegani.
Mengingat waktu kecil dulu. Kamu mengalami kecelakaan yang membuatmu harus kehilangan satu matamu. Sebagai ibu, aku tidak kuasa untuk menangisi kejadian itu. Membayangkan apa yang akan kamu terima dari ucapan, hinaan dan teriakan orang lain atau temanmu.
Oleh karenanya, aku berikan satu mataku kepadamu. Agar kamu tetap bisa seperti layaknya anak-anak normal lainnya. Dan sekarang, aku begitu bangga bisa melihat dunia yang begitu indah dengan mata yang ada padamu.
Selalu sayang.
Ibumu.
Cross posting di www.kika.web.id
Kika Syafii CEO Alurkria - Indonesia Digital Agency Founder Kampoong Design Business Model Practitioner Print Artikel Ini
Syukuri apa yang ada bro, hidup adalah anugrah .
[Reply]