Dunia… selalu menawarkan kesenangan yang tanpa henti. Tak jarang dari kita terbawa hanyut oleh kenikmatan semu yang sewaktu-waktu bisa membuat kita tersesat di dalamnya. Banyaknya pribadi yang keluar dari karakter sesungguhnya, merupakan salah satu gaya hidup saat ini, dan tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya sebagian orang lebih nyaman dengan hal itu. Ada yang terang-terangan menggambarkan dirinya adalah bagian dari gaya hidup yang serba modern, namun tak jarang pula ada yang mencoba tetap mengikuti arus tanpa kehilangan jati diri, bahkan masih ada juga yang tetap pada pendiriannya, bahwa hidup adalah prinsip kita masing-masing.
Kejadian demi kejadian yang ada di sekeliling kita, adalah sebuah rangkaian proses dimana sutradara sesunguhnya, Allah Swt sedang menunjukkan sebuah proses untuk manusia itu sendiri demi sebuah penyempurnaan hidup. Namun kita tahu, bahwa sejauh apapun langkah yang ditempuh oleh manusia, tetap tak akan mampu menuju sebuah kesempurnaan yang hakiki.
Hingga pada titik di mana kita mulai tersadarkan oleh sebuah teguran-teguran yang menghampiri, barulah kita menyadari bahwa hidup itu terlalu indah untuk di sia-siakan, hidup itu terlalu berharga jika kita hanya bisa menikmatinya secara hasrat duniawi. Jika sudah begitu, akankah kita dapat memperbaikinya dalam sisa usia yang setiap tahun semakin berkurang? Kita semua tahu bagaimana kekuasaan Allah Swt dan perananNYA dalam kehidupan kita, jadi tentu saja aku tidak perlu menggambarkannya secara detil, karena dalam diri setiap manusia telah meyakini akan hal itu, adanya sebuah Dzat tertinggi dalam kehidupan kita.
Manusia dengan segala persoalan yang menghampirinya, dituntut agar senantiasa mampu mencerna, meghadapi dan mencari solusi dari setiap masalahnya. Akan nampak tak mudah jika kita terlalu larut dalam menyikapinya, namun kehidupan pun selalu menawarkan sebuah kesempatan agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik setiap saat. Sanggupkah kita menggunakan kesempatan itu?
Kita hidup dengan sebuah kekuatan yang ada dalam diri kita, yang bernama “Hati”. ketika hati kita kotor, maka apapun yang ada dalam pandangan kita akan menjadi sebuah prasangka yang akhirnya menjadi sebuah penyakit hati. Namun, ketika hati yang ada dalam diri kita diselaraskan dengan sebuah keikhlasan, maka sudut apapun dalam kehidupan kita akan terlihat indah dan terasa membahagiakan. Apapun yang terjadi di dunia ini dan menimpa diri kita, tak pernah lepas dari pandangan Allah Swt. Karena segala sesuatunya terlahir dengan sebuah alasan, bukan lagi sebuah kebetulan.
“Everything Happen For a Reason”
Ya, selalu ada alasan Tuhan setiap kali memberikan persoalan hidup kepada setiap umatNya.
****
Terinspirasi dari film “Mama Cake”
Komentar Terbaru