Selalu waspada terhadap bagasi kabin…
Intermezzo Tuesday, December 11th, 2012 44 views Print Artikel IniSudah dua minggu saya terpisah dari Blackberry dan Iphone saya kangen juga rasanya karena kedua gadget itu dulunya selalu menemani saya dan membantu mempermudah pekerjaan. Ya kedua gadget itu hilang…
Berawal pada saat saya menjadi penumpang Lion JT 0538 yang berangkat dari Jakarta menuju Solo pada tanggal 14 November 2012. Setelah melakukan cek in dan mendapatkan nomor tempat duduk 39F, saya menuju pintu A7 untuk menunggu waktu boarding. Saya hanya membawa koper kecil yang memang berisi Macbook pakaian untuk satu hari dan perlengkapan elektronik untuk mendukung pekerjaan saya.
Tidak lama menunggu, waktu boarding tiba dan saya mengantri bersama penumpang lain. Karena hari itu adalah hari terakhir long weekend, maka penumpang memang sangat penuh dan saya mendapatkan kursi paling belakang 39F.
Setibanya di pintu pesawat, saya melihat memang bagasi cabin pesawat bagian kursi belakang terlihat penuh. Dengan kondisi penumpang yang masih banyak mengantri di belakang saya. Secara cepat pramugara meminta saya untuk menaruh koper kecil saya di dalam bagasi pesawat. Perasaan saya memang sedikit bingung karena memang masih dalam antrian orang orang yang ‘gelisah’. Secara cepat saya memutuskan meng’iya’kan permintaan pramugara tersebut karena sudah tidak mau pusing lagi dengan antrian berdesak desakan.
Secara cepat dan dalam kondisi antrian saya membongkar koper saya dan membawa barang – barang yang saya anggap berharga. Tidak mudah membongkar koper dalam keadaan tersebut. Macbook, PIN bank, Dompet, berkas disertasi S3 satu persatu saya ambil dan pastinya agak sulit dibawa karena saya tidak membawa tas lagi. 3 Menit setelah saya berikan tas ke pramugara, saya diberikan tanda bukti untuk mengambil tas di conveyor tempat tujuan (Solo). Ada perasaan yang mengganjal sebelum keberangkatan, “Wah!, Blackberry dan iPhone saya masih tertinggal di koper!”, pesawat sudah siap berangkat dan saya tidak sempat mengambilnya saat itu. Saya berdoa sepanjang penerbangan sembari menenangkan diri saya sendiri agar tidak terjadi apa apa terhadap koper saya.
Setibanya di Bandara, tiba saatnya mengantri untuk mengambil koper saya di conveyor bandara. Saya agak sedikit cemas, kenapa koper saya kok lama sekali tidak keluar. Ternyata benar, koper saya yang terakhir keluar. Langsung saja saya ambil dan saya periksa, dan ternyata Blackberry dan iPhone saya LENYAP! Saya “blank” untuk beberapa saat, sebelum saya melaporkan hal tersebut kepada kepala security dengan kondisi panik.
Saya tergolong orang yang sangat pesimis dengan proses pelayanan di Indonesia, apalagi dalam hal menangani masalah kehilangan, tapi hal tersebut tetap saya lakukan. Saya akhirnya melaporkan kejadian tersebut dan masih bertanya tanya dimana letak kedua gadget saya dan siapa yang mengambilnya. Beberapa kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi pramugaranya?, bisa jadi orang yang memasukan kedalam bagasi pesawat di Jakarta? Atau bisa jadi orang yang bertugas mengambil koper di bandara Solo Adisumarmo.
Lemas rasanya dalam perjalanan dari airport menuju rumah orang tua di Solo. Dalam perjalanan saya membuka macbook yang berhasil saya selamatkan dan langsung mengakses twitter dan facebook untuk memberitahukan status kehilangan kedua gadget saya yang takut disalahgunakan oleh orang lain untuk tujuan penipuan. Namun, iPhone adalah salah satu jenis gadget yang canggih, masih ada cara untuk menemukan dan menyelamatkan data – data saya di dalam handphone tersebut. Agak sedikit lega karena saya sudah menginstal “find my iphone”!
Beberapa jam berlalu, saya sempat hadir pada acara perusahaan sekaligus memberikan sambutan untuk acara wayangan 1 Muharam, beramah tamah dengan para direksi dan karyawan perusahaan yang saya pimpin dan lain lain. Saya memutuskan untuk pulang kerumah agak sedikit cepat karena memang kondisi kehilangan ini yang memuat mood saya jatuh.
Dalam perjalanan saya kembali mengecek kembali posisi Iphone saya melalui macbook. Seketika ada pemberitahuan lewat email kalau posisi iPhone saya ditemukan keberadaannya! Di Jakarta atau di Solo? Pertanyaan it uterus yang menghantui pikiran saya. Ternyata, lokasinya dideteksi disebuah perumahan dekat bandara Adisumarmo. Hati kecil saya berkata, Tidak salah lagi.. jelas ada oknum di bandara Adisumarmo yang melakukannya!. Hipotesa saya pencurinya bertempat tinggal di sekitar bandara, bisa jadi rumah, rumah sewa atau kost – kost yang untuk pegawai Bandara.
Setelah 5 menit lokasi itu dideteksi, ternyata si ‘pencuri’ mematikan iPhone saya karena mungkin panik dan bingung melihat iPhone yang terus membunyikan suara alarm dan pesan singkat dari saya untuk segera mengembalikan blackberry dan iPhone saya.
Sampai saat tulisan ini selesai, ‘pencuri’ tersebut tidak menyalakan kedua gadget saya yang diambilnya. Berbagai pikiran bermunculan di kepala saya, apakah sudah dibuang karena panik takut ketahuan? Apakah masih disimpan? Apakah sudah dijual? Perasaan cemas dan bingung bercampur aduk.
Apalah daya, yang saya bisa perbuat mungkin hanya pasrah menyerahkan semuanya ke Allah SWT sembari berjanji pada diri sendiri untuk lebih berhati hati dilain waktu. Semua peristiwa ini saya tulis supaya tidak terjadi kembali kepada teman teman yang lain. Kehilangan handphone/gadget pastinya tidak terlalu berharga, namun data datanya yang berharga, terutama foto foto saya bersama anak dan istri saya yang sangat berharga. Video video keceriaan anak saya yang sangat lucu itu yang membuat rasa sesal. Sebagian memang sudah di backup namun sebagian lain masih tersimpan dalam memory gadget tersebut.
Dari kejadian ini, mudah - mudahan pimpinan bandara bisa meninjau kembali keamanan khususnya pada area penanganan bagasi pesawat. Apakah perlu ditingkatkan kembali keamanannya? Sistemnya? Atau bagaimana baiknya, saya serahkan sepenuhnya di pihak Bandara. Tapi pastinya, ada oknum yang berkeliaran secara sengaja ‘menggerayani’ isi koper para penumpang pesawat dan dikesempatan tertentu mencuri barang – barang yang berharga.
Insya Allah pasti ada hikmah dibalik ini semua. Semoga kita semua senantiasa untuk lebih berhati hati dan tidak menganggap sepele pada hal hal detail.
@WisnuDewobroto
Print Artikel Ini
Wah, turut prihatin mas nu, semoga bisa mendapatkan yang lebih baik dari saat ini ya meman begitulah fakta penerbangan di Indonesia, masih jauh dari rasa aman dan nyaman:-)
Salam
yy
[Reply]