AXIS, Telkomsel, 3, Indosat, XL, Smartfren pilih mana ?

“Mas Eko, saya nilai sampeyan ini tidak konsisten dalam menulis”

“Maksudnya?”

“Saya ikuti semua tulisan sampeyan di berbagai blog dan saya temukan ketidak konsistenan mas Eko”

“Contohnya apa mas?”

“Di sebuah artikel mas Eko bilang telkomsel adalah provider internet yang bisa diandalkan, tapi di artikel lain, tiba-tiba mas Eko bilang pakailah AXIS agar eksis di internet. Mana yang benar mas?”

“Hahahaha….. itu awal muawal tuduhan ke aku ya mas?”

“Awal muawal itu bahasa dari mana mas?”

“Wah sampeyan kok kritis banget hari ini sama aku. Awal muawal ya bahasa yang begitu saja keluar dari mulutku, maksudnya ya asal muasalnya …”

“EYD mas, mas Eko harus jadi blogger yang memperhatikan masalah EYD. Ingat tahun 1978 dulu mas Eko pernah dapat pena emas karena telah memakai bahasa Indonesia dengan benar. Mari kita hargai Bahasa Indonesia mas”

“Hahahaha…. penanya sudah kujual mas. Maklum sedang sekeng, hahahaha…”

“Nah mas Eko makin hari makin tidak berbahasa Indonesia dengan baik dan benar”

“Oke, tak jelaskan dulu masalah provider internet yang sering kutulis ya. Soal sekeng adalah soal aku butuh duit waktu itu, jadi kita lupakan saja”

“Oke mas. Silahkan dijelaskan”

Sambil tetap tersenyum aku mencoba menjelaskan mengapa aku menulis di berbagai artikel pada beberapa blog tentang provider internet dengan tema bahasan yang berbeda.

“Pertama soal telkomsel. Kartu ini dipasang di Samsung SII Android. Ponsel ini dipilih karena mudah dibawa, cukup lengkap fiturnya dan bisa menjawab segala keperluanku kalau aku sedang travelling dimanapun”

“Kenapa telkomsel, bukannya mahal?”

“Kalau urusan komunikasi, maka mahal sudah tidak jadi filter pertama. Aku pilih telkomsel karena paling luas jaringannya dan bisa kupakai dimana saja”

“Sampeyan kaya ya?”

“Bukan kaya mas, tapi ada yang mbayari kartu ini. jadi kenapa tidak. Iya kan?”

“Oke lanjutkan. Alasan telkomsel bisa diterima. Kalau AXIS?”

“Aku pasang AXIS di blackberry untuk keperluan membaca imil dan aku tidak perlu kartu yang bisa hidup dimana saja. Sinyal kartu AXIS boleh tidak ada tapi aku masih bisa online dengan Blackberry karena ada mobile hotspot yang kupasang di ponsel Android”

“Kenapa AXIS? Kok tidak yang lainnya?”

“Harganya murah dan fasilitasnya sudah memenuhi kebutuhanku. Tidak perlu kencang banget dan tidak perlu ada dimana-mana. Yang penting hidup dan bisa membantuku menerima imil. BB memang paling efektif untuk menerima dan membaca imil”

“Kenapa pilih yang murah?”

“Hahaha… karena tidak dibayari orang lain”

“Kalau XL mas?”

“Aku punya dua kartu XL yang kupasang di Iconia dan Ipad2. Aku pilih XL karena murah meriah. Yang satu berlaku selama setahun dan yang satunya berlaku tiga bulan”

“Kenapa pilih kartu yang murah untuk gadget yang justru mahal?”

“Ipad2 lebih banyak untuk twitter dan presentasi, sedangkan iconia lebih banyak FB dan nyetel musik. Jadi kenapa perlu yang mahal dan kencang?”

“Iconia hanya untuk nyetel musik?”

“Iya. Keunggulan iconia adalah fasilitas musiknya yang sudah dolby system”

“Masak beli iconia hanya untuk dipakai nyetel musik?”

“Bukan beli mas. Itu hadiah untuk blog mie sehati yang memenangkan lomba apresiasi blogger dalam rangkaian acara Acer ON|OFF di Jakarta”

“Oke mas. Kalau smartfren? Kulihat mas Eko sering bercerita juga tentang smartfren”

“Wah kalau yang ini rahasia perusahaan mas”

“Kenapa?”

“Istriku pakai fren jadi aku wajib pakai smartfren mas”

“Wis mas, aku pulang dulu. Pusing mendengar cerita sampeyan tentang kartu telepon”

Kamipun berjabat tangan dan saling menatap penuh aroma persahabatan. Pertemanan yang indah selalu membuat suasana obrolan menjadi hangat dan meskipun penuh ucapan yang kadang terdengar kasar tapi tetap saja ada nuansa keakraban dalam obrolan itu.

Kudengar sayup sayup sebuah lagu, “That’s What Friends Are For” dan kurebahkan diriku di sofa empuk sambil mendengarkan lagu itu. Lewat aplikasi PATH kutuliskan perasaanku saat ini.

Story Telling (5) : Free Writing Style

Minf mapping

Kalau dalam teknik berkelahi ada yang dikenal jurus bebas. Alias asal hajar. Yang penting kena. Musuh bonyok. Artinya, jurus yang tanpa jurus. Asal pukul. Asal tendang. Asal jotos. Pokoknya serba asal. Ujungya, asal gak bonyok.

Menulis juga punya jurus itu : free writing style. Gaya menulis bebas. Spontan . Asal tulis. Asal ketik. Asal jeplak. Serba asal. Ya, ini cocok untuk yang masih ragu dan khawatir.
Dalam teori menulis dikenal brainstorming. Memuntahkan apa saja yang ada di jidat. Eh, di pikiran. Apa yang anda pikirkan untuk disampaikan. Seperti orang ngobrol. Kan tanpa mikir. Asal keluar saja. Gak usah inget-inget guru bahasa Indonesia. Gak usah inget grammar. Tata bahasa. Ya, mengemukakan idea tau pemikiran dengan spontan. Tanpa perlu pemikiran mendalam.

Laksana belajar sepeda. Lakukan saja dengan bantuan teman. Mungkin jatuh dulu sebelum jejeg dan sepedanya lurus.
Dalam dunia kreatif, brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk menghasilkan gagasan dan ide kreatif sebanyak mungkin. Pada dasarnya brainstorming adalah salah satu bentuk diskusi kelompok atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Biasanya dilakukan dalam sebuah kelompok. Masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses problem solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan untuk memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.

Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.

Begitu pun dalam free writing style.
Ide-ide kreatif bisa lahir dari bidan brainstorming ini. Bila anda sendiri. Ambil saja kertas dan lakukan coret-coret bebas. Gunakan metoda mind map. Peta pikiran.

Setelah itu coba untuk menulis. Niatkan dan luangkan waktu untuk menulis. Buka laptop dan cobalah. Tentang apa saja.

Kalau gaya bebas ini bisa dimaksimalkan nanti masuk pada rangkaian proses selanjutnya brainstorming, thinking, planning, organizing, outlining, getting information , editing, revising dan re-write. (kim)

Workshop Blogging Kerjasama BeBlog & STIE Bumiputera

Setelah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan Blog untuk Guru bekerjasama dengan IGI (Ikatan Guru Indonesia) dan Indosat pada akhir tahun silam, kini Komunitas Blogger Bekasi (BeBlog) kembali menggelar pelatihan Blog khusus untuk pelajar SLTA bekerjasama dengan STIE Bumiputera yang dilaksanakan pada Hari Sabtu, 3 Maret 2012 bertempat di Aula Kampus STIE Bumiputera Jl.Warung Jati Barat No.41 Warung Buncit Jakarta Selatan.

Kali ini Blogger Bekasi “menurunkan” sejumlah instruktur handalnya yang masing-masing akan membawakan materi tentang Motivasi Blogging (Amril Taufik Gobel, Penasehat Blogger Bekasi), Teknik Penulisan di Blog (Wijayakusumah, Penasehat Blogger Bekasi), Panduan Praktis Pembuatan Blog dengan WordPress (Yulef Dian) dan Etika Blog (Indah Juli Sibarani). Fokus pelaksanaan kegiatan ini memang diarahkan untuk menumbuhkan minat dan menyalurkan ekspresi siswa-siswi SLTA (khususnya di jenjang akhir) untuk menulis serta ngeblog. Diharapkan, kerjasama workshop blogging ini akan terus dilaksanakan antara STIE Bumiputera dan Komunitas Blogger Bekasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan konten-konten orisinil melalui blog. Bagi yang berminat, bisa mendaftar sebelum 2 Maret 2012 melalui mbak Ida (email : [email protected]) Telp.021-7985961 dan HP 0812 889 43770.

Sampai ketemu di STIE Bumiputera !

Maju terus Blogger Indonesia !

Mario Teguh, Idolaku

Kenangan siaran langsung di O Channel bersama Pak Mario, Ibu Lina, dan Hibram Dunar

Kalau sudah menonton acara mario teguh golden ways (MTGW) di televisi, serasa semakin bersemangat dalam hidup ini. Tentu sebuah semangat untuk berbagi dalam kebaikan, karena orang baik rezekinya baik.

Saya dan istri tak pernah ketinggalan acara mario teguh.Kami mengikutinya mulai dari pak mario teguh masih acara di radio dahulu hingga semakin tekenal di televisi.

Saya suka gaya bicaranya yang sangat mempesona. Gaya bicaranya sangat super sekali dan membuat diri ini bersetuju dengan apa yang beliau katakan. Apa yang beliau katakan begitu tepat dan menarik diri ini untuk termotivasi dengan kata-katanya yang menginspirasi.

Gak salah kalau saya mengidolakan beliau sebagai motivator terbaik indonesia. Guru yang banyak mengajarkan manusia indonesia untuk berbuat baik dalam kehidupannya.

Kadang saya merasa heran bila ada orang yang gak suka dengannya. Sebab pak mario teguh orangnya baik dan sangat bersahabat sekali.

Sewaktu masih di tv o channel, saya pernah mengikuti siaran langsung dengan beliau. Dari sanalah saya mengenal lebih dalam pak mario teguh sang idola.

Ketika beliau diundang dan datang ke sekolah labschool di kebayoran baru, saya dan teman-teman guru sangat antusias sekali menyambut beliau. Sebab pak mario bagi saya adalah guru yang tahan batin, dan pantang pengeluh. Itulah mengapa saya selalu hadir dalam facebook, dan website pak mario teguh. Meskipun saya akui jarang sekali saya berkomentar.

Semoga pak mario teguh selalu sehat, dan terus berbagi kepada masyarakat indonesia. Bangsa ini membutuhkan sosok seperti pak mario teguh yang mencerahkan. Walaupun ada saja segelintir orang yang tak suka dengan beliau. Mungkin mereka belum mengenal pak mario teguh. Bukankah ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang?

Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Robotika

ibotech

Robotika akhir-akhir ini mulai ramai di Indonesia, banyak kontes robotika didalam negeri mapun diluar negri yang diikuti mahasiswa dan pelajar, tidak sedikit prestasi membanggakan yang diraih anak negri ini, bulan april tahun lalu, tim robot dari Indonesia berhasil menjuarai kompetisi robot Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Hartford, Connecticut, AS.

Ramainya pecinta robotika dan kegiatan membuat dan belajar robotika, tidak lepas dari peran dua orang asal italia yaitu Massimo Banzi dan David Cuartielles. sekitar tahun 2005 lalu tim ini merilis sebuah kit atau papan elektronik mikrokontroler. tim ini tidak hanya membuat hardwarenya saja, tetapi juga membuat interface/IDE, utuk membuat program dan kemudian diupload kedalam kit mikrokontroler,program atau software yang dibuat dengan mengunakan bahasa C/C++ yang sudah di sederanakan, terkenal dengan nama processing, yang sangat mudah dipelajari karena pemograman processing adalah bahasa c/c++ yang telah dimodifikasi sesederana mungkin. tim ini bernama ARDUINO.

Arduino sangat baik hati dan dermawan, karena proyek yang mereka buat diberikan secara cuma-cuma, software IDE mereka sebarkan secara free. bahkan kedermawanan tim ini tidak sampai disitu saja, rangkaian elektonik dan komponen untuk membuat arduinopun mereka publikasikan, siapa saja bebas membuatnya dengan catatan tidak memakai merek arduino.

Dengan adanya kit/board arduino belejar mikrokontroler menjadi mudah, kita tidak dipusingkan membuat rangkaian sendiri yang butuk keahlian khusus, karena sulitnya membuat rangkaian mokrokontroler inilah yang membuat pelajaran mikrokintroler di dunia pendidikan tidak berkembang, mata perlajaran mikrokontroler adalah salah satu pelajaran yang ditakuti, sebab harus mempelajari bahasa pemograman assembly yang bikin kepala jadi ngebul, dan susah sekali dipahami.

Sebelum munculnya kit ini, belajar sendiri mikrokontroler hambir tidak mungkin, karenan kita harus menyiapkan kit mikrokontroleh yang harus dibuat sesuai aplikasi yang dipelajari dan juga harus mempunyai programer sebagai downloadernya.

Untuk memulai belajar sendiri mikrokontroler dengan kit arduino,yang perlu disiapkan adalah kit arduino dan IDEnya yang bisa didownload disini. kalau tidak sempet atau bingung membuatnya kita bisa membelinya dengan kisaran harga RP 350 000 an. kalau harga segitu masih kemahalan anda bisa beli versi Indonesian. pin-pin dan kegunaanya sama persis dengan arduino asli dari italia, karena rangkaian dan komponen-komponenya diambil dari situs mereka.

Salah satu kit arduino versi Indonesi dibuat oleh Ibote dangan nama ibotech, kit/board mikrokontroler ini menggunakan IC Atmega8, cocok untuk memulai belajar mikrokontroler sendiri, karena harganya sangat ekinomis. ibotech mengunakan catu daya DC 9volt. untuk komunikasi data antara komputer ibotech masih mengunakan port serial rs232. bila kompi tidak ada port serialnya bisa mengunkan conferter usb to serial.

 

 

 

 

 

 

 

Kit/board/papan mikrokontroler ibotech

 

“Salam Robotika”

Rabun Membaca akan Membuat Kita Lumpuh Menulis

Pak Dedi dan Omjay di Pelatihan PTK

Dalam pelatihan penelitian tindakan kelas (ptk) hari ini, sabtu 18 februari 2012 ada seorang guru yang bertanya kepada saya.

“Saya kok gak bisa nulis pak?” Saya pun tersenyum mendengarkan pertanyaannya, dan mencoba menjawab pertanyaannya dengan penuh semangat tinggi.

Kita tak bisa menulis karena kita tak membiasakan menulis. Kita pun kurang membaca. Akhirnya wajar saja kalau kita gak bisa nulis. Rabun membaca akan membuat kita lumpuh menulis.

Banyak saya jumpai guru yang lumpuh menulis dan lancar sekali ketika bicara. Sayapun menyarankan kepada mereka untuk merekam apa yang mereka sampaikan dengan sebuah tape recorder sebagai bekal bahan mereka menulis. Itulah sebuah saran dari teh pipit senja kepada saya ketika kami kopdaran di rawamangun.

Saran dari teh pipit senja ini pernah saya buktikan sendiri dan membuat saya sedikit demi sedikit bisa menulis. Walaupun menulis yang ringan-ringan saja. Saya belum berani menulis yang berat-berat seperti menulis cerita fiksi yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi dalam menulis.

Kata kang pepih nugraha, menulis itu seperti belajar berenang. Kita harus memberanikan diri untuk nyebur ke air. Kalau kita takut tempat yang dalam, berenanglah di tempat yang rendah dahulu.

Begitupun dalam menulis. Tulislah hal-hal yang ringan-ringan dulu, baru kemudian secara bertahap kita menulis yang berat-berat seperti menulis karya tulis ilmiah yang diperuntukkan untuk kenaikan pangkat guru pns.

Saya sendiri belum terampil dalam menulis karya tulis ilmiah. Banyak tulisan saya yang terkadamg kurang komunikatif dan kurang dipahami. Oleh karenanya bantuan teman sejawat atau teman-teman blogger yang membaca tulisan saya akan memberikan masukan kepada saya untuk menulis yang benar.

Sebagai satu contoh. Saya menulis di status facebook saya, “rubahlah dunia dengan kata-kata”. Lalu ada teman yang mengkoreksi. Tulisannya bukan rubah tapi ubah. Sebab dalam kaidah bahasa indonesia tak ada kata rubah kecuali binatang rubah.

Itulah enaknya bila kita belajar menlis di media sosial. Akan ada orang baik yang membantu mengoreksi tulisan kita. Dari situlah kita belajar menulis yang baik dan benar. Apalagi bila menulis karya tulis ilmiah yang membutuhkan ketelitian dan sistematika penulisan ilmiah yang tak boleh dianggap enteng.

Dalam pelatihan ptk yang dilaksanakan di sma 1tambun selatan ini, saya dan pak dedi dwitagamamenemukan judul-judul ptk yang menarik untuk dilaksanakan secara nyata di kelas. Wah salut buat teman-teman guru yang luar biasa. Foto lengkap ada di sini dan di sana.

Pelatihan PTK di SMAN 1 Tambun Selatan

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Pantaskah Kota Bekasi Mendapatkan Penghargaan Terbaik ke-5 Sebagai “Media Center” Se-Indonesia?

Congratulation! untuk Pemerintah Kota Bekasi karena kembali berprestasi secara Nasional dalam acara Evaluasi Sinergi Media Publik yang digelar di Hotel Sahid Imara, Palembang (16/02/12) dan diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia melalui Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kota Bekasi berhasil masuk dalam nominasi 10 besar “Media Center” terbaik, dimana menjadi yang terbaik ke-5 se-Indonesia untuk kategori “Media Center”.

Adapun kriteria penilaian yang dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, di antaranya dari aspek keaslian berita, kontribusi atau sumbangan berita yang diberikan oleh daerah mulai Januari sampai dengan Desember 2011, serta adanya komunikasi antara media center di daerah dengan Pemerintah Pusat.

Dari 130 “Media Center” daerah (Provinsi, Kota dan Kabupaten) yang dinilai oleh Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik diseluruh Indonesia, Kota Bekasi berhasil menyabet penghargaan terbaik ke-5. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan bagi Pemerintah dan Masyarakat Kota Bekasi tentunya, walaupun belum menjadi yang terbaik pertama seperti yang berhasil diraih oleh Kabupaten Singkawang di Propinsi Kalimantan Barat.

Saya sendiri belum terlalu paham secara detail mengenai fungsi “Media Center” yang dimaksud disini, yang jelas “Media Center” tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat dan juga sebagai tempat bagi para media untuk memperoleh informasi pembangunan yang telah dilakukan oleh tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada lingkungan Pemerintah Kota/ Kabupaten. Untuk saat ini peran Media Center dianggap cukup efektif untuk memberikan informasi yang bersifat kearifan lokal sehingga masyarakat di negeri ini bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat, sehingga tercipta komunikasi dua arah, baik secara vertikal maupun secara horisontal.

Pertanyaannya adalah, bisakah Kota Bekasi menjadi yang terbaik pertama seperti Kabupaten Singkawang saat ini, pada tahun-tahun mendatang? Dengan melihat pesatnya pertumbuhan Kota Bekasi terutama dalam hal perkembangan informasi publik, sebenarnya ini bukanlah hal yang sulit bagi Kota Bekasi. Mengapa tidak sulit? Seperti kita ketahui bersama, sejak terbentuknya sebuah Komunitas Blogger (penulis online) di Kota Bekasi yang pertama dan bernama “Komunitas Blogger Bekasi” atau yang lebih populer disebut “Beblog” yang notabene juga fokus terhadap “sharing informasi publik“, maka akan menjadi sangat mudah bagi Kota Bekasi secara keseluruhan untuk mulai berbenah menjadi yang terbaik sebagai “Media Center” diseluruh Indonesia.

Gebrakan “Beblog” dengan segudang prestasinya saat ini memiliki visi-misi sejalan dengan tujuan utama “Media Center” untuk berbagi informasi publik, sesungguhnya merupakan salah satu kekuatan Pemerintah Kota Bekasi untuk menjadi yang terbaik sebagai “Media Center”, dan tentu saja akan berdampak sangat signifikan jika saja Pemerintah Kota Bekasi cukup peka dan jeli untuk melihat peluang bersinergi dengan “Beblog” secara lebih intensif lagi.

Kehadiran “Beblog” yang sangat jelas visi-misinya bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Bekasi saat ini, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pejabat yang berwenang dan pengambil keputusan untuk menggali lebih serius lagi potensi-potensi kearifan lokal Kota Bekasi melalui kerjasama jangka panjang khususnya yang terkait dengan pengembangan “Media Center” Pemerintah Kota Bekasi.

Meskipun telah beberapa kali melakukan sinergi dalam bentuk dukungan sponsorship dalam beberapa kali event komunitas ini, namun keberadaan “Beblog” bagi Pemerintah Kota Bekasi hingga saat ini nampaknya terkesan belum dianggap cukup penting. Padahal, jika saja bisa bersinergi dengan baik, justru keberadaan “Beblog” ini juga bisa menjadi salah satu rujukan dan evaluasi bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk berbagi informasi publik secara lebih efektif lagi.

Sharing informasi publik yang sangat kental dengan konten lokal tentang Kota Bekasi dan sekitarnya pada portal “Beblog” ini sudah dilakukan dengan cukup baik oleh para blogger yang tergabung dalam komunitas ini, dimana kebanyakan memiliki latar belakang yang sangat beragam, mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, karyawan, pengusaha/ wiraswasta, politikus, wartawan/ jurnalis, pejabat diplomatik bahkan hingga para penulis profesional. Mereka semua menulis tentang Bekasi, baik dan buruk tentang Kota Bekasi dibahas secara detail dari sudut pandang yang tentunya sangat berbeda dengan sudut pandang pemerintah.

Jadi, jika pertanyaannya adalah: Pantaskah Kota Bekasi Mendapatkan Penghargaan Terbaik ke-5 sebagai Media Center se-Indonesia?, maka jawabannya jelas saja Kurang Pantas, mengapa? Karena sebenarnya Kota Bekasi bisa dan bahkan sangat memiliki kesempatan untuk menjadi “Media CenterTerbaik Pertama di Indonesia. Dengan usaha-usaha Pemerintah Kota Bekasi terhadap pengelolaan informasi publik yang dimilikinya saat ini, yakni berupa pembenahan beberapa indikator informasi publik seperti website online milik Kota Bekasi itu sendiri, lalu dengan diberikannya kesempatan bagi para penulis untuk mengirimkan opini yang dimuat langsung pada portal resmi Kota Bekasi, kemudian juga keberadaan beberapa komunitas online seperti “Beblog”, seharusnya bisa disinergikan secara serius dan komprehensif untuk membuat Kota Bekasi menjadi yang terbaik dalam hal “Media Center”.

Penghargaan “Media Center” tersebut memang membuat image Pemerintah Kota Bekasi saat ini menjadi “Baik”, tapi bukanlah yang “Terbaik” dalam hal “Media Center“, jadi jangan merasa cepat puas dan bangga dulu apalagi hingga sampai terlena, karena sudah berhasil meraih penghargaan tersebut.

Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa: “Good is Enemy of Great”, maksudnya adalah jika kita sudah merasa cukup baik (Good) biasanya kita tidak pernah terpacu untuk menjadi yang terbaik dan luar biasa (Great). Karena “Good” tersebut biasanya telah menempatkan kita pada posisi atau area yang sangat nyaman (Comfort Zone), sehingga sulit sekali, bahkan sangat malas untuk berkembang menjadi yang terbaik dan luar biasa (Great).

Oleh karena itu musuh utama untuk menjadi “Great” adalah “Good”, dan oleh karena itu juga hanya sedikit pula dari kita yang bisa menjadi “Great” saat ini karena sudah terlena menjadi “Good”. Jadi, sekarang kita serahkan opsinya kepada Pemerintah Kota Bekasi! Cukup hanya memilih untuk menjadi “Good”, atau tidak puas dan ingin menjadi “Great”.

Salam to be GREAT :-)

Asyiknya Melihat Panda di Negerinya

“ih pandanya lucu banget, apalagi itu tuch yang anak-anak”

“iya, lucu banget, imut-imut, gemes, pengen banget ngegendong, boleh gak ya?”

“kayaknya boleh dech, tapi mesti bayar seribu yuan, mau?”

“ach seribu yuan? Mahal banget, itu kan sama aja dengan bayar satu setengah juta rupiah”

“ya begitu lah … kalau murah foto aja sama boneka panda”

“hahahahaha …”

 

Begitu beberapa potongan dialog teman-teman saya ketika berkunjung ke pusat pemeliharaan dan pengembangbiakan panda di Panda Research Base yang terletak di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, RRT.

Mereka terlihat begitu gembira dan antusias melihat anak-anak panda berlarian, becanda, naik turun pohon dan sesekali berguling-guling. Suatu pemandangan yang tidak mungkin bisa didapatkan di kebun binatang di Indonesia.

“yee, mana ada panda di Indonesia, apalagi di Bekasi. Panda kan binatag asli dari China, dan adanya cuma di negerinya Jackie Chen” seorang teman tiba-tiba nyeletuk, seolah tahu apa yang mau saya katakan.

“iya, kalau di Bekasi mach paling-paling adanya buaya di peternakan yang pernah dikunjungi para blogger saat Amprokan Blogger 2011” celetuk yang lain

“weits … ada juga yang tahu acara Amprokan Blogger 2011 juga nich” ujar saya dalam hati

“friends, tahu gak kalau panda itu asset China yang bisa disewa-sewakan dan bisa jadi instrument diplomasi?’ ujar saya kemudian

“tahu donk, kan mas Aris udah nulis di blog kalau panda bisa disewakan seharga sejuta dollar Amerika alias 900 milyar setahun” jawab teman saya dengan cepat

“siip kalau udah tahu, jadi saya gak perlu ngejelasin lagi, kalau emang belum tahu baca aja tulisan saya DISINI ya. Sekarang kita lihat aja gambar-gambar panda yang lucu-lucu ya. Biar yang lain pada iri dan pingin lihat panda di negeri asalnya, China”

“Hahahaha …. Bisa aja mas Aris”

Betapa ayah kita selalu tak ingin mengecewakan anaknya

Betapa ayah kita selalu tak ingin mengecewakan anaknya . bisa memberi adalah suatu kebahagiaan tersendiri, apalagi bagi ayah untuk anak-anaknya. Ayah hanya merasakan senang bila kita anak-anaknya senang. Dan ayahpun akan merasa bersalah jika keinginan anak-anaknya tidak terpenuhi . selagi dia masih bisa untuk bekerja pasti dia akan membela-belakan banting tulang demi memenuhi keinginan anaknya. Mungkin kita tak sadar, tentang ekspresi kita ketika mendapatkan hadiah, keinginan kita terkabul, saat membuka oleh-oleh, mungkin saja saat-saat seperti itu yang sangat ditunggu-tunggu ayah. Ada rasa bahagia ketika ayah melihat anak-anaknya gembira.

Betapa sedihnya ayah bila gagal memenuhi keinginan anaknya. Dan menurut sorang ayah menyanggupi permintaan anak adalah kesenangan bagi mereka tersendiri. Dalam suatu pemimpin keluaraga, ayah harus selalu memiliki ma’na bagi kita, anggota keluarganya. Berma’nanya bermacam-macam, namun yang paling utama adalah saat ayah memenuhi keinginan kita.

Kasih sayang ayah dan ibu memang tak akan pernah luntur walaupun kita sudah tumbuh dewasa, dan mempunyai keluarga yang baru, tak jarang ayah selalu ikut berperan dalam kehidupan kita. Saat kia menikah misalnya, ayah adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk semuanya, termasuk menyiapkan segala yang kita butuhkan. Apabila kita anak perempuan, ayah mungkin menjadi pemeran utama untuk semua biaya pesta pernikahan walaupun terkadang dibantu oleh calon suami. Ketika anaknya melaksanakan ijab qobul, ada rasa senang bercampur dengan sedih. Senangnya karena sang ayah sudah melaksanakan tugasnya menjadi ayah untuk anaknya. Sedih karena harus melepaskan buah hatinya kepada orang lain.

Diantara ayah kita mungkin ada yang sangat ingin selalu mendampingi anaknya disaat susah. Kapanpun. Termasuk ketika kita memberikan cucu. Ketika kita pindah rumah. Ketika kita melakukan persalinan. Ayah igin selalu hadir dalam peran yang ia mampu kerjakan. Meskipun hanya sekedar datang. Tapi ingatlah!!! pengorbanan orang tua itu tidak akan pernah dapat dibalas dengan apa-apa.

Ketika kita sudah dewasa, kita mungkin tidak mengharapkan apa-apa lagi dari ayah, tapi dia ingin selalu ada dalam kehidupan kita dan membawa arti bagi kehidupan kita. Tentu dalam bentuk yang berbeda-beda. Seperti cerita seorang anak kampung yang tinggal di kota. Hidupnya mapan, apa lagi untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari diasedikit kesal dengan ayahnya yang datang dari kampung. Sang ayah ingin menengok rumah baru sang anak. Tetapi karena salah alamat sang ayah harus berjalan hampir satu kilometer. Masalahnya, ia harus memanggul beras yang dibawanya dari kampung. Rasa capek karena jejalan penumpang bis antarkota yang bercampur dengan beban bawaan tak lagi ramah dengan lelaki seusianya membuat punggunya sakit.

Gara-gara memanggul beras sang ayah harus menahan rasa sakit berminggu- minggu. Itulah yang membuat anaknya kesal. Dia lebih mampu membeli beras, sekali pun yang paling mahal dari pada harus melihat sang ayah yang kesakitan punggunya.

Ayah selalu ingin menyanggupi apa yang kita minta dengan kemampuannya. Meski tak selalu mampu yakinlah bahwa ayah pasti akan melakukanya. Karena itulah sang ayah sering membuat janji-janji. Saya juga pernah jengkel kepada ayah saya. Ketika saya meminta sesuatu pasti jawabannya tunggu gajian. Dan ia selalu membuat janji ingin membelikanya. Tapi tidak semua yang ia janjikan ia penuhi. Mungkin sebagian kita menganggap ayah kita pelit atau irit. Bukan begitu, karena ayah selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Sayangnya, kita lupa menyadari bahwa ayah selalu mengesampinkan apa yang kita inginkan, tapi kadang memberi sesuatu yang kita diammi. Karena ayah kita mampu untuk melakukan satu hal dan tidak mampu untuk melakukan hal yang lainnya. Mungkin saja diantara kita ada ayah yang selalu tidak menyanggupi permintaan kita, dan selalu meluangkan waktunya untuk kita. Atausebaliknya, ayah selalu menyanggupi permintaan kita, tapi sulit sekali untuk meluangkan waktu untuk kita. Jelas sekali, ini karena kemampuan, bukan kemauan. Mungkin ssaja kemampuan ayah kita hanya sejauh ini, ma’lumkanlah karena ayah kita manusia, kemampuannya terbatas.

Dulu kita juga sulit sekali untuk mengerti kenapa ayah bukan menyanggupi tapi malah membuat larangan. Ayah mungkin belum menjelaskan alasan-alasannya. Atau kita yang tak mau tahu kenapa ayah kita melarang ini dan itu. Mungkin saja dibalik pelarangan itu ada hal-hal yang baik-baik. Terkadang kita merasa kesal bila dilarang ini dan itu. Tapi seorang ayah bahkan rela dibenci anaknya untuk kebaikan anaknya. Mungkin kebencian itu sanatlah berbekas pada kita. Dan sulit sekali untuk dilupakan. Tapi sekarang kita baru merasa kenapa ayah melarang kita ini dan itu dahulu. Saat kita rindu ingin berbincang-bincang dengan ayah kita, dia sudah tiada. Sedih sekali rasanya. Kita belum membalas apa yang ayah beri untuk kita. Sering sekali dahulu permintaan kita tidak di sanggupi karena urusan materi. Sering sekali kita marah kepada ayah kita. Tetapi apakah ayah kita marah kepada kita??? Tidak, ayah tidak akan marah walaupun kita marah kepada ayah. Walaupun ayah kita marah itu hanya sedikit kesal, tapi tak lama kemudian sebelum kita memaafkan ayah, ayah sudah memaafkan kita terlebih dahulu. Sekarang kita seperti ini berkat usaha seorang ayah. Bila dia tidak membantu kita dalam materi. Minimal dia yang mendoakan kita dalam shalatnya, dan tak pernah bosan ia berdoa kepada anak-anaknya. Tetapi ketika dia tiada kita juga mendoakan dia. Tetapi pasti kita merasa bosan untuk berdoa untuknya.

Dan kita lupa memaksimalkan apa yang diberi oleh ayah. Kita dibiayari sekolah sampai kuliah, tapi kita tidak memaksimalkannya. Terkadang kita bolos sekolah, tidak serius untuk belajar disekolah. Betapa kecewanya ayah kita saat melihat kita dengan nilai yang jelek-jelek. Mungkin dihadapan kita ia tersenyum, tapi hatinya sangat sedih melihat anaknya. Hasil jerih payahnya kita balas dengan bersenang senang, bermain-main. Jika kita seperti itu maka kita termasuk orang-orang yang durhaka kepada orang tua.

Siswa Berhak Memilih Guru!

source: roda2blog.wordpress.com

“Pak, gurunya ga enak! Ngajarnya ngomong sendiri!”‘ kata Randi.
“Bu, gurunya ganti donk! Bisanya cuma ngomel aja! Masak kita bilang belum ngerti, malah dimarahin!” timpal Anna.
“Iya, bu. Kalau ngajar, suaranya pelan. Padahal kita udah pada diem lo bu. Ga ada yang berisik, tetap aja ga kedengeran!” lapor Anti.
Pernahkah Anda mendengar keluhan-keluhan siswa Anda tentang guru-guru mereka? Atau pernahkah Anda sebagai orang tua menanyakan kelayakan masing-masing guru yang mengajarkan putra-putri Anda?
Keluhan semacam itu tentu menjadi suatu renungan bagi kita sebagai guru dan orang tua. Dan tentu harus disikapi dengan bijaksana. Tidak kemudian menyalahkan langsung gurunya. Tidak pula menyalahkan murid-murid kita. Harus benar-benar dicari solusi terbaik bagi keluhan-keluhan seperti itu.
Seyogyanya, guru adalah penyampai informasi, penyambung lidah. Guru sebagai tempat siswa bertanya akan banyak hal. Tidak hanya materi pembelajaran saja tapi juga masalah kehidupan yang lebih riil. Ketika siswa sudah merasakan ketidaknyamanan belajar dan bertanya pada guru tersebut, bagaimana proses belajar bisa berlangsung dengan efektif. Tidak ada kebaikan yang teriring karenanya. Hanya akan terjadi ketidaksinkronan antara guru dan siswa. Guru semakin emosi karena siswa menolaknya, sementara siswa semakin tidak suka belajar dengannya. Jika hal ini terjadi tentu harus ada tindakan yang diambil.
Siswa adalah customer sekolah. Ketika customer tidak puas akan kinerja gurunya, wajar jika komplain itu pun muncul. Dan jika siswa sudah tidak nyaman dengan satu orang guru, maka siswa berhak meminta guru lain untuk menggantikannya dan pihak sekolah harus bisa mengabulkan. Lalu, bagaimana dengan guru tersebut? Tugas sekolah atau yayasan lah untuk memasukkan guru tersebut ke “bengkel”. Bengkel pelatihan dan upgrading guru yang diperuntukkan bagi guru yang belum bisa diterima oleh para siswa. Jika upgrading tersebut belum juga berhasil, maka sekolah dan yayasan harus mencarikannya tempat yang pas untuknya berbagi ilmu. Pemindahan guru ke unit lain harus didasarkan pada ketidakmampuannya menghandle tugas di unit sebelumnya. Jika guru tertentu sudah mampu dan dianggap cakap mengampu beban tugasnya di unit tertentu, maka tidak perlu ada mutasi baginya.
Sekolah tidak bisa mengabaikan keluhan tersebut dan meletakkan kesalahan pada siswa. Kadang siswa dipersalahkan karena tidak mau menerima guru baru. Siswa salah karena selalu membandingkan guru baru dengan guru sebelumnya. Sementara, siswa akan bisa menerima gurunya jika memang guru tersebut cakap mengajar.
Sebagai guru pun kita tidak bisa kemudian marah atau kesal jika suatu saat siswa mengeluhkan tentang kita. Tentunya keluhan terhadap kita harus bisa kita terima dan menjadi bahan untuk instrokpesi diri. Benarkah apa yang dikeluhkan mereka tentang kita? Jika benar, maka dengan besar hati, kita harus mau memperbaiki dan mengembangkan diri kita. Jangan lalu menyerah dan melepaskan tugas kita sebagai guru. Tidak ada kata tidak mungkin untuk berubah dan mengembangkan diri menjadi guru yang lebih baik. Maka kita harus bisa menjadikan diri kita “PILIHAN” siswa. Guru yang memberikan kontribusi besar terhadap hidup mereka. Guru yang mumpuni, guru yang mengerti dunia anak didik kita. Jika kita bisa masuk ke dunia mereka, barulah kita bisa mengajak meraka masuk ke dunia kita. Dengan begitu, proses belajar mengajar pun akan berjalan dengan efektif dan menyenangkan.