Rambu di Bekasi yang Kurang Mudah Dibaca
Bekasi-Ku Monday, October 19th, 2009 4,010 views
Setiap kali melihat rambu petunjuk arah di dekat Mal Metropolitan, Bekasi, itu saya merasa kurang sreg. Bukan karena petunjuknya salah, melainkan kemasan tipografinya. Bagi saya itu kurang legible. Kurang mudah dibaca oleh pendatang.
Dari sisi niat, penggunaaan dwibahasa itu baik. Tetapi niat akan terwujud jika caranya mudah dipahami dan diikuti. Pada teks versi Inggris itu, penggunaan huruf indah ala kaligrafi, dari tipografi gaya Hermann Zapf, apalagi kapital semua, agak merepotkan dalam pembacaan.
Huruf indah biasanya dipakai untuk informasi yang tak perlu dibaca cepat. Misalnya untuk undangan dan sertifikat. Dan lazimnya, penerapannya tidak kapital semua.
Setahu saya rambu lalu lintas itu mengenal standar internasional. Memang di banyak pemda, standar itu diabaikan sehingga dalam perjalanan ke luar kota saya sering menjumpai rambu yang sulit dibaca. Bahkan ada saja peletakan rambu yang terlalu rendah — setinggi kepala orang dewasa. Jika terhalang oleh mobil boks, apalagi truk dan bus, maka pengendara mobil dan motor takkan melihatnya.
Di Indonesia ini pihak yang cukup tertib dalam merambu adalah Jasa Marga. Font yang dipilih adalah Interstate. Font ini memang legible, sering dipakai untuk rambu, dan variannya sangat banyak. Beberapa bank menggunakan font ini untuk berkomunikasi melalui teks (bukan pada logo). Yang utama adalah Citicorp (Citibank), dan kemudian Bank BCA dan Bank Mandiri pun sempat menggunakannya dalam buletin, brosur, dan sebagainya.
Jadi, bagaimanakah sebaiknya? Misalkan kita mulai dari yang berbahasa Indonesia dulu. Sebaiknya rambu dibuat lebih mudah dibaca. Akan lebih bagus jika menggunakan Interstate dan yang mirip.

siang Paman Tyo..hehe kunjungan perdana nihh
yapp benar sekali. Sebetulnya kemarin saya juga sempat bingung membacanya dan kenapa background tulisannya warna coklat begitu, bukannya malah gelap jika dimalam hari.??
-salam dari KBM-
[Reply]
antyo Reply:
October 19th, 2009 at 3:14 PM
@Hariez, ohhh mestinya huruf dan latar pakai bahan reflektif. Orang bilang pakai ScothLite.
[Reply]
Siang paman Tyo.
*mungkin*
wah keduluan Boss hariez nih..
mungkin karna pengen menimbulkan kesan klasik kali ya….? he he he
Salam From KBM
[Reply]
antyo Reply:
October 19th, 2009 at 3:12 PM
@septa, mmm klasik. yayayaya…
[Reply]
Mungkin si pembuat rambu ini ingin menunjukkan kreasinya yang lain dari yang lain, Paman.. Alhasil, kita sebagai pengguna jalan dan sering memanfaatkan rambu penunjuk jalan akan semakin bingung
[Reply]
antyo Reply:
October 19th, 2009 at 3:12 PM
@Irfan, yah namanya juga kreatif.
[Reply]
[...] sangat kini juga ada. Rambu lalu lintas, penunjuk arah, di samping Mal Metropolitan itu menggunakan tipografi yang kurang …. Aksara indah gaya Hermann Zapf itu kurang legible, sulit dibaca dengan [...]
Saya publish di FB buat contoh desain buruk ya.
Trims infonya.
[Reply]
Kok begitu ya??
Maunya biar gaul…. eh tambah rancu
[Reply]
sunlight stance society activity
[Reply]
increasing activity orbital processes
[Reply]