Home » Artikel » Akselerasi Pembangunan Sektor Pertanian, Strategis Dalam Entaskan Kemiskinan…..

Akselerasi Pembangunan Sektor Pertanian, Strategis Dalam Entaskan Kemiskinan…..

Kelompok Tani Agribisnis< Yang menjadi sokoguru perekonomian Petani

Kelompok Tani, Tulang Punggung ekonomi Petani

Akselerasi program pembangunan Pertanian dan nelayan di Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah nilai strategis : 1) sektor pertanian berkorelasi langsung dengan angka kemiskinan. Hal ini berdasarkan data bahwa sekitar 55% yang hidup di bawah garis kemiskinan hidup dari pertanian. Wawan, misalnya, warga Kampung Tanjung Air, Desa Pantai Hurip, Kec. Babelan, Kab. Bekasi. Profesinya sebagai nelayan sungai. Dengan anak dua, yang besar sudah di sekolah menengah pertama, sehari-hari ia hanya mendapatkan tidak lebih dari Rp. 50 ribu per hari. Para kuli tandur di Kec. Babelan dan Cabang Bungin, per hari gajinya hanya Rp. 25 ribu/hari.

2) Pembangunan sektor pertanian bermakna bagi ikhtiar pembangunan yang ramah lingkungan. Sayangnya, Kabupaten Bekasi sekarang seolah tengah berlomba untuk membunuh lahan-lahan pertanian menjadi ruang industri. Lahan pertanian pun mengkeret. Padahal industri hanya berisi risiko lingkungan dan pencemaran baik udara, tanah dan air. Nah, bila akselerasi pembangunan sektor pertanian dimaksimalkan maka ruang lingkungan dan ekosistem akan terbuka. Tentu dengan catatan ada pengendalian untuk penggunaan pupuk kimia yang notabene kesuburan lahan dan memusnahkan organisma-organisma hidup.

3) Pembangunan sektor pertanian berkorelasi langsung dengan ketahanan pangan. Bahwa ketika sawah-sawah yang terhampar di Pebayuran, Tambelang dan Sukatani menghasilkan padi maka dijamin ketahanan pangan kita akan lebih baik.

Persoalannya kemudian segenap birokrat mulai dari Bupati sampai yang terendah lebih suka persawahan diubah menjadi lingkungan industri dan pemukiman. Mengapa? Itu lebih karena pergeseran agraris menjadi industri akan bermakna ‘komisi’. Ada duit di depan. Yah beginilah ideologi para calo. Ideologi temmer. Bukan ideologi pewirausaha. Duit jangka pendek. Keuntungan jangan panjang mah kagak dipikirin.

Repotnya pula ketika perubahan Tata Ruang dari agraris (hijau) menjadi industri dan pemukiman (kuning), Sumber daya insani sama sekali tidak dipersiapkan. Tidak ada penyiapan dan arahan dari pemerintah daerah. Malah kalau sekarang-karang ini, Bupati sibuk keliling dalam rangka persiapan pilkada 2012. Haduhhh….cape deh! [kim]

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by on Jan 30 2012. Filed under Artikel. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

Leave a Reply

Bergabunglah dengan lebih dari 1657 blogger. Jumlah inipun masih akan terus bertambah jadi jangan menunggu menjadi orang yang terakhir bergabung dengan kami.

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Penghargaan: Blog Komunitas berbasis Wilayah Terbaik 2010


Amprokan Blogger

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara

Sponsor



Bergabung dengan Milis Blogger Bekasi

Banner Komunitas

Komunitas Blogger Bekasi

Copykan Kode dibawah ini ke Blog/Website Anda!

© 2012 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes