Peran Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Dunia Pendidikan
Bekasi-Ku Monday, May 27th, 2013 328 views Print Artikel IniPendidikan memiliki arti yang sangat besar bagi bangsa ini. Para pendiri bangsa ini menjadikan pendidikan sebagai salah satu jalan menuju tercapainya cita-cita luhur kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai bukti pentingnya pendidikan bagi bangsa ini, hal tersebut tertera dalam konstitusi dan diperkuat lagi lewat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2013.
Mengingat besarnya tanggung jawab dan berbagai problematika pendidikan tersebut, negara mengamanahkan pendidikan menjadi tanggung jawab negara dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi.
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 8, bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Tujuan dari Pasal 8 ini, agar menjamin pemerataan kesempatan dan kualitas pendidikan.
Dengan adanya Pasal 8 ini, masyarakat (baca: sekolah swasta) memiliki hak dan tanggung jawab melaksanakan pendidikan. Dalam perkembangannya, peran masyarakat ini memiliki nilai signifikan dalam membangun pendidikan nasional.
Hal yang paling aktual terkait peran startegis masyarakat ini adalah hasil ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah yang baru diumumkan Jumat (24/6). Saya sangat bersyukur dengan tingkat kelulusan siswa-siswi Kota Bekasi yang mencapai 100 %. Ini sebuah prestasi yang membanggakan.
Kita menyadari bahwa ujian nasional kali ini adalah ujian dengan pelaksanaan yang cukup murni. Sebagai parameternya, tingkat diverifikasi soal yang semakin banyak, soal diterima sekolah menjelang pelaksanaan ujian dan pengawasan yang cukup ketat dari pihak pengawas independen (kampus).
Sekolah-sekolah swasta mendominasi perolehan nilai yang tertinggi tersebut. Siswa SMA jurusan IPA, enam terbaik pertama diraih oleh sekolah swasta baru peringkat ketujuh hingga sepuluh diraih oleh sekolah negeri. Demikian juga untuk jurusan IPS, peroleh hasil ujian terbaik adalah siswa sekolah swasta kemudian berselang seling antara sekolah negeri dan swasta. Dengan komposisi sekolah swasta 40 % dan sekolah negeri 60 %. Untuk SMK, hasil ujian terbaik diperoleh oleh SMK Negeri 1 Bekasi kemudian berselang seling dengan SMK swasta. Dengan komposisi 30 % sekolah negeri dan 70 % sekolah swasta.
Ini semua memberikan penyadaran kepada kita bahwa peranan sekolah swasta tidak boleh dianggap remeh. Hal ini menjadi introspeksi bagi sekolah negeri untuk bisa bersaing dengan sekolah swasta bahkan harus lebih unggul dari sekolah swasta.
Pada sisi yang lain, hal ini menunjukkan seharusnya tidak ada lagi dikotomi antara sekolah negeri dan swasta atau sekolah-sekolah swasta yang ada saat ini bukanlah sekolah-sekolah yang marjinal dan dipandang sebelah mata.
Kesadaran seperti ini menjadi penting saat menjelang PPDB. Jika masyarakat bisa memahami tidak ada lagi dikotomi antara sekolah swasta dan negeri maka semua pihak akan mendukung penerapan PPDB online 100 %. Dan bagi siswa miskin yang sekolah di swasta tetap mendapat subsidi pendidikan dari pemerintah. Sementara pihak swasta bisa memberikan keringan kepada siswa yang kurang mampu. Disinilah letak kebersamaan antara masyarakat (sekolah swasta) dan Pemerintah daerah.
Dengan demikian kebersamaan dan rasa saling berbagi tanggung jawab terjalin, saya optimis tidak akan terjadi lagi gonjang ganjing dalam dunia pendidikan. Terutama ketika pelaksanaan PPDB. Dan jika kebersamaan bisa terwujud, maka hal ini merupakan titik awal (starting point) bagi peningkatan pendidikan yang lebih baik.
Print Artikel Ini
Blog ini ternyata blog yang mempunyai banyak informasi dan informasinya sangat bermanfaat buatku. Terimakasih, ternyata setelah saya baca artikelnya sanya mendapat banyak pengetahuan.
[Reply]
tapi masih banyak praktek korupsi di dunia pendidikan mas.misalnya sumbangan sekolah,pembelian buku yg diharuskan.Semoga kedepannya dunia pendidikan semakin bersih dari praktek2 seperti itu dan pendidikan gratis buat anak2 bangsa indonesia yang kurang mampu.Amien
[Reply]
banyak ilmu yang bisa saya dapat dari blog ini. artikelnya sangat bagus untuk dibaca
[Reply]
Semoga pendidikan di bekasi dari sd sampai sma gratis sesuai dengan janji kampanye walikota bekasi dan juga gubernur jawa barat terpilih. Kita tunggu kinerja pemerintah daerah utk meningkatkan mutu pendidikan. Kami siap membantu dan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
salam
omjay
[Reply]
semoga mutu pendidikan indonesia semakin meningkat dengan adannya orang-orang yang mengkritisi pendidikan tersebut
[Reply]
Gkgkgkgkgkgk…. membaca kalimat peningkatan mutu pendidikan ane jadi pengen ketawa, Why? Pertanyaan ane peningkatan mutu pendidikan seperti apa yang ingin dicapai? Hasil UN amburadul, hasil kelulus hampir mencapai 100%, betulkah dan jujurkah itu? Ane cuma bisa bilang he he he he….. Kita tengok juga kesenjangan sarana dan prasarana yang di kota dengan di daerah apalagi dengan yang di daerah terpencil. Guru? Berapa persen guru yang profesional dari pendidikan dan kompetensi serta kesejahterannya? Thinks again!
[Reply]
mkasih buat infonya yah gan ….
[Reply]