Oleh-oleh Mudik (2): Makan Bakso di Lantai 18
Kuliner Friday, October 1st, 2010 405 views Print Artikel IniSukakah anda makan bakso?
Dari sejumlah orang yang saya berikan pertanyaan seperti itu, 90% menjawab: Suka!
Iyalah, memang bakso (plus mie) yang bahan utamanya adalah daging ditambah tepung ini (tapi banyak juga yang kebalik ya, lebih banyak tepungnya daripada dagingnya!), sudah menjadi makanan yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia. Di mana-mana, di kota-kota, di kampung-kampung, di pelosok-pelosok ada orang yang menjual bakso dan banyak orang yang makan bakso. Begitulah saking memasyarakatnya makanan jenis ini.
Bakso! Benar-benar dikau disukai banyak orang, wanita dan laki-laki, kapan saja di mana saja.
Pernahkah anda makan bakso di ketinggian, di lantai 18? Dan sambil makan bakso, anda bisa melihat pemandangan indah, jauh di bawah anda?
Sebagian besar belum pernah kan?! …hehehe…
(Tanya anda) Memangnya ada? … Di mana dong?
(Pikir anda) Jangan-jangan di hotel berbintang atau restoran gedung tinggi di Jakarta. Dengan harga berbintang pula?
Waduh, berat di kantong dong!
He.he.he…ternyata makan bakso di lantai 18 tidaklah di hotel berbintang atau di restoran yang berada di gedung tinggi di Jakarta. Melainkan di sebuah menara, di kota Semarang!
Dan kabar gembiranya, harganya pun masih terjangkau-lah! Harga kita-kita!
(Anda penasaran) Aah…yang boong? Bener nggak nih?
Bener banget! Ini pengalaman saya dan keluarga sewaktu mudik Lebaran kemarin di Semarang. Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Mesjid Agung Jawa Tengah (MAJT), yang beberapa tahun yang lalu pernah kami kunjungi. Dulu, kami belum sempat menaiki menara yang berada di mesjid itu karena saat itu rupanya orang yang mengantri untuk bisa naik sedang banyak sekali. Nah, saat kunjungan terakhir kemarin itu, kebetulan orang yang sedang mengantri sedikit, sehingga dengan sangat antusias kami sekeluarga masuk ke dalam antrian untuk bisa menaiki menara mesjid yang tingginya katanya 99 meter ini.
Di atas menara itu, di lantai 18, terdapat rumah makan/resto yang menyajikan menu utama bakso. Bayangkan, satu-satunya rumah makan yang berada di menara tersebut! Jadi kita yang makan di rumah makan tersebut, pastilah merasa istimewa, karena jarang rumah makan, apalagi di sana kita cuma makan mie bakso, yang lokasinya berada di ketinggian seperti itu. Memberikan sensasi tersendiri!
Menara Mesjid Agung Jawa Tengah, dengan ketinggian 99 meter
Di sinilah lokasi rumah makan itu!
Terus, selain yang istimewa lokasinya, apalagi yang jadi kelebihan?
Rasa bakso-nya…jujur, saya bilang enak. Istri dan anak-anak saya juga menyatakan hal yang sama.
Harganya…sangat terjangkau! Dijamin deh! Sangat murah menurut saya, jika melihat lokasi rumah makan di sana yang tentunya bayar sewanya tidak murah.
Andra dan Sasha mejeng sebelum makan, di tengahnya daftar menu Kampoeng Menara beserta harganya. Lihat saja, nggak mahal kan?
Terus apalagi?
Ada!…Rumah makan itu bisa berputar! Jadi pada saat anda makan, pemandangan di bawah sana akan selalu berubah karena meja dan kursi tempat anda makan berada di atas sebuah piringan yang berputar. Hebat bukan?
Apalagi kalau pemandangan di malam hari, yang saya yakin akan lebih indah. Gemerlap kelap-kelip cahaya lampu di seantero kota Semarang yang eksotis, yang akan memberikan anda pemandangan dan pengalaman benar-benar luar biasa.
Sasha mejeng sebelum makan, dengan latar belakang pemandangan kota Semarang. Mantab bukan?
Jadi?
Kalau anda berkesempatan berkunjung ke Mesjid Agung Jawa Tengah, pastikan anda bisa menaiki menara mesjid, yang disebut Menara Asma’ul Husna (Eh, saya lupa memberi tahu…naik menara harus membeli tiket seharga 5000 rupiah per orang), dan jika anda merasa kelaparan pada saat berada di atas menara, silakan mampir di rumah makan tersebut. Nama rumah makannya…Resto Kampoeng Menara!
Baksonya enak, relatif murah…dan sensasinya itu lho! (CP, Sep 2010)
Bakso kotak, bakso andalan rumah makan ini
Si Andra sendiri menyatakan bahwa bakso yang dimakannya memang uenak.
Salam kuliner,
http://ceppi-prihadi.blogspot.com
http://harihari-ceppi.blogspot.com
Kalo pernah ke jogja dan penggemar bakmi jawa pasti akan mampir ke kedainya mbah mo yang lokasinya tentu belum beraspal di dusun code kabupaten Bantul 18 KM dari Jogjakarta.
Sampai sekarang saya heran kenapa kok orang-orang tersebut tahu bahwa ada mi godhok yang enak yang lokasinya jauh sekali di tengah dusun.
Dan itu bakmi mbah mo selalu menjadi magnet…
[Reply]
ceppi Reply:
October 11th, 2010 at 10:38 PM
@Deny Rosadi (TDA): Mudah2an lain kali kalau ke Yogya lagi bisa mencoba Pak!
[Reply]
wah!!
enak bangetz nich!!
mkanan faforitQ nich,..
[Reply]
ceppi Reply:
October 11th, 2010 at 11:12 PM
@hasan: yang lebih mantap…lokasnya itu pak!
jarang lho..
[Reply]