Sampah? Buang aja Ke Bekasi..!
Bekasi-Ku Thursday, January 14th, 2010 1,000 views
Bau… Pasti orang akan langsung mengatakan tentang sampah. Sampah di tempat pembungan depan rumah aja bau, apalagi sampah-sampah yang dikumpulkan semuanya dalam satu tempat? Alamak.. Namun apa demikian dengan pekerja di Dinas Kebersihan yang selalu memutar mencari sampah dan membuangnya di Tempat Pembuangan Akhir? Sampah yang dibuang dari rumah tangga, bau, banyak ulat dan menjijikkan, tetapi dengan tangan mereka semuanya dibersihkan dan diangkut dari halaman kita.
Bekasi memang dikenal sebagai salah satu tempat untuk membuang sampah. Namun, apakah hal ini akan merugikan Bekasi? Tidak, justru akan membuat Bekasi bertambah maju.
Gas Metana yang dihasilkan oleh sambah tersebut justru menjadi barang berharga bagi Bekasi. Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad mengatakan “Jika daerah lain menolak sampah, kami justru membutuhkannya.”
Ucapan tersebut disampaikan di sela kunjunganAsisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil Kementerian Negara Lingkungan Hidup Tribangun Laksono Sony di Bekasi, Rabu (13/1)
Terkait dengan ditangkapnya Mobil pembuangan sampah Pemkab Tangerang Selatan oleh petugas dari Pemkot Tangerang karena ketahuan membuang sampah di wilayah Kota Tangerang, Walikota Bekasi mengundang Pemkab Tangerang Selatan untuk membuang sampahnya di Bekasi.
Seperti diberitakan dari Harian Kompas edisi Kamis 14 Januari 2009 (hal.26), siapapun bisa membuang sampah di Bekasi. “Syaratnya hanya satu, sampah itu adalah sampah pasar atau organik,” ujar Walikota Bekasi.
Mochtar Mohamad juga mengatakan, selama ini sampah masih dianggap masyarakat sebagai penyebab bau dan pencemaran. Namun, tidak halnya bagi masyarakat dan Pemkot Bekasi, sampah ini,kini menjadi salah satu penghasil pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Bekasi. Di Kota Bekasi terdapat dua lokasi pembuangan sampah, yakni TPA Sumur Batu milik Pemkot Bekasi dan TPST Bantar Gebang milik Pemprov DKI Jakarta yang terletak di Kecamatan Bantar Gebang. Di dua lokasi itu, sampah tidak hanya dibuang begitu saja, tetapi diolah menjadi pupuk kompos dan energi listrik.
Sekedar tambahan informasi, saat ini TPA Sumur Batu harus memproduksi 50 ton kompos per hari untuk didistribusikan ke pabrik pupuk Petrokimia. Untuk bisamenghasilkan listrik, gas flaring di TPA Sumur Batu kini telah menghasilkan energi listrik sebanyak 120 kVa (kilovolt ampere). Wow, PAD yang cukup besar yang dihasilkan dari sampah.
Lalu, marahkah kita jika truk-truk pengangkut sampah lewat di jalan-jalan yang biasa kita lewati di Bekasi? Ingat, bisa jadi Bekasi akan membuat pasokan listrik sendiri bagi warganya. Kalau rencana ini berjalan dengan mulus, bukan mustahil lagi kita gak akan mendengar byerpet-byarpet karena Listrik mati di rumah maupun di lokasi usaha kita di Bekasi.
Salam kebersamaan,
Irfan
Belajar Blog | Belajar Twitter | Tips Ngeblog
Jasa Kitas Indonesia
============================Penulis bertempat tinggal di Mutiara Gading Timur. Tergabung di komunitas Blogger Bekasi sejak awal pembentukan dan menjadi salah seorang Pendiri Komunitas. Blog Usaha pribadinya adalah Dokumen Expatriate di Indonesia (http://jasa-kitas.com. Blog pribadinya adalah http://sekitarkita.info dan http://seputarhp.wordpress.com . Facebook, Twitter dan Plurk .
============================


bau sampah banyak dihindari orang…tapi bau duitnye gude buanget mas irfan….riset saya 4 tahun yang lalu di bantargebang setiap hari transaksi, langsung maupun tidak langsung, hampir mencapai 2 M yang berkaitan dnegan bisnis sampah. mungkin hari ini sudah berlipat-lipat
[Reply]
Irfan Reply:
January 14th, 2010 at 10:15 AM
Wow… 2M dari sampah… Untuk energi listriknya gimana, Mas Harun?
[Reply]
Jangan salah dengan teknologi seperti di Bantar Gebang sampah berubah menjadi tanah yang subur . . . next time orang akan banyak yang meminta sampah
[Reply]