Menyulap Bekasi menjadi Kota Pengganti Jakarta
Artikel, Bekasi-Ku Thursday, February 4th, 2010 548 views
Bersama dengan Depok, Bogor, dan Tangerang, Bekasi dikenal sebagai kota penopang (penyangga) Jakarta. Peran kota penyangga juga dibilang tak ringan karena harus menyediakan tempat yang nyaman bagi para pengais rejeki yang sehari-hari bekerja di ibukota, yang sudah tak mau lagi tinggal di Jakarta, belum lagi secara tidak langsung dipaksa harus mau menjadi tempat buangan barang-barang bekas ibukota, seperti sampah dan lain-lain.
Padahal idealnya Bekasi masa depan harus sudah meninggalkan julukan kota penyangga ini. Kota yang bagi saya hanya menjadi kota lapis kedua, tidak lebih. Pemain utamanya tetap saja Jakarta dengan segala keistimewaan yang dimilikinya. Sementara Bekasi, harus puas duduk di bangku cadangan, menunggu giliran kapan akan dapat menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya.
Tidak mudah memang mengubah bekasi dari kota “pinggiran” Jakarta, menjadi kota partner Jakarta yang mampu sejajar dalam segala hal. Tetapi tentu bukan berarti tidak mungkin untuk bisa dilakukan. Kesempatan menjadi kota setara dengan Jakarta masih terbuka lebar, syaratnya asal kota Bekasi mau sedikit repot, mau meninggalkan segala kesenangan sesaat saat ini untuk menuju kesenangan yang jauh lebih besar di masa depan, atau kata peribahasa, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Kok bisa dibuat repot? Ya betul untuk menggapai sebuah cita-cita seringkali kita harus bekerja ekstra dan tidak jarang harus mau mengorbankan sesuatu yang sangat berharga yang kita miliki. Begitu pula Bekasi, jika mau menjadi kota yang terpandang di masa depan, minimal dari saat ini harus sudah merancang langkah apa yang seharusnya ditempuh untuk bisa menggapai cita-cita besarnya.
Bagi saya, sudah tepat pemerintah kota Bekasi memperioritaskan sektor pendidikan untuk terus digenjot dan distimulasi agar terus bisa ditingkatkan. Memang investasi di dunia pendidikan bukanlah investasi jangka pendek karena hasilnya akan baru dapat dilihat mungkin belasan tahun ke depan, bukan satu atau dua tahun ke depan. Namun demi menjadi kota sejajar dengan Jakarta tidak hanya sebagai kota penyangga, hal ini harus dilakukan demi lahirnya sumber daya manusia (SDM) Bekasi yang jauh lebih berkualitas dibanding saat ini.
Selain itu sektor industri dan perdagangan yang selama ini menjadi pemasukan terbesar Bekasi harus terus dijaga. Iklim investasi harus terus digiatkan pemerintah Bekasi dengan jalan memangkas jalur birokrasi yang berbelit-belit dan rumit, menjadi lebih mudah dan sederhana bagi kalangan calon penanam modal, menciptakan situasi kota yang kondusif misalnya dengan memberikan kepastian politik dan keamanan agar mampu menenangkan hati para pelaku usaha, dan lain-lain.
Saya yakin seandainya pemerintah Bekasi berani mengambil langkah-langkah ini, tidak sulit menjadikan Bekasi kota maju di masa depan. Dan bukan hal yang mustahil jika posisi Bekasi dan Jakarta menjadi berubah di masa depan, dari Bekasi menjadi kota penyangga dan Jakarta sebagai kota utama, menjadi Jakarta disulap menjadi kota penyangga, sementara Bekasi akan puas menjadi kota lapis utama, bukan lagi hanya sekedar pemain cadangan. Kita tunggu saja.

Yup, saya suka artikel ini.
saya setuju untuk mengangkat Bekasi. Bukan sekadar jadi tempat tidurnya orang Jakarta.
Dan, sejatinya sekarang ini sudah ada potensi. DI kawasan industri uang yang beredar itu 450Trilyun per tahun. sayangnya bayak yang lari ke pusat. Pajak PPH Badan saja itu 47 M per tahun. yang dikembalikan sebagai DAU/DAK hanya 1 Trilyun.
nah, ke depan kita harus membangun kota Mandiri. dimana kita bisa cari uang di sini.
Tidak perlu ke Jakarta lagi!
[Reply]