Ucapan Kita ??
Pendidikan Thursday, October 15th, 2009 1,132 views
Ternyata pekerjaan yang sekarang gw jalanin dan kerjakan bisa juga mempengaruhi mereka beberapa tahun ke depan nantinya terlepas dari apakah mereka mengingat gw atau tidak sebagai guru yang baik, keren, murah senyum dan tidak pernah marah *yang mo muntah silahkan sook..*.
Kok bisa?? kira2 itulah yang pertama kali gw tanya dalam hati gw juga kok bisa ya?? Ya karena gw sebagai orang tua kedua bagi mereka di sekolah pasti sudah sangat sering ucapan gw akan selalu terngiang-ngiang di telinga dan bahkan otak mereka.
So, Ucapan gw *dan orang tua* sangat-sangat berpengaruh terhadap mereka kelak. Kenapa bisa, ya karena dengan ucapan mereka dapat merefleksikan ucapan tersebut kedalam sesuatu yang possitve or negative.
Kali aja salah satu anak didik gw nantinya bakalan jadi artis top terkenal dan menerima piala Oscar *ya kalo ngga piala Citra* otomatis saat naik ke panggung dia akan mengucapkan ucapan terimakasih dan biasanya ucapan terimakasih adalah kepada orang yang benar-benar membuatnya berhasil seperti sekarang ini.
Kira-kira ucapannya seperti ini, “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Guru saya pak RAMA. Sewaktu saya masih di sekolah, Ia selalu mengatakan bahwa semua pekerjaan rumah saya itu setara dengan Bill Gates. Pada saat saya sedang dalam keadaan sulit, ia selalu bilang: kamu pasti bisa mengatasinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan, kata-kata inilah yang selalu terngiang di benak saya hingga akhirnya saya yakin dan mampu untuk menjadi seorang yang berguna.”
Para orangtua dan rekan guru yang saya cintai *jiaaahh udah kaya pembukaan acara pengajian-pengajian*, tetapi apa yang terjadi jika seandainya yang diucapkan adalah seperti ini:
“kamu tidak pernah belajar ya, sampai soal seperti itu saja kamu tidak bisa, BODOH kamu.. Kamu tidak akan pernah mampu untuk menjadi seniman. Cepat sana segera selesaikan PR-mu, sebelum ayah berubah pikiran…!”
Kata-kata yang gw ucapkan kepada anak didik pastinya membawa pengaruh besar bagi hidupnya nanti karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan sekaligus membawa pesan tersirat tentang dirinya, baik berhubungan dengan kemampuan ataupun ketidakmampuannya. Bahkan, sering kali kata negatif yang telah terekam dalam alam bawah sadarnya tetap bekerja, meskipun ia tidak menyadarinya dan itu membuatnya selalu menjadi seorang yang tidak percaya diri.
Inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh sebagian besar kelompok orang yang bersifat negatif :
“Kamu memang anak sialan, lihat saja nanti kelak hidupmu akan berakhir di penjara!”
Sementara itu, inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh kelompok orang-orang yang sukses. Mereka selalu diberikan dua jenis kalimat positif, yaitu kalimat penghargaan dan penguatan.
Kalimat Penghargaan
- “Lihat… betapa bagusnya kamu melakukan itu….” *walaupun sebenarnya hasil tidak bagus*
- “Terimakasih, kamu telah menepati janji untuk tidak telat….” *meskipun telat lagi*
- “Papa sungguh berterimakasih, kamu telah mau berusaha….”
Kalimat Penguatan
- “Mama yakin, kamu pasti bisa mengatasinya gak ada yang perlu dikhawatirkan ya sayang!”
- “Mama yakin, kamu sesungguhnya anak baik, hanya mungkin kali ini kamu sedang terpengaruh oleh teman-temanmu yang tidak baik. Apakah kamu mau bila mama membantumu untuk bisa menjadi baik seperti dulu lagi?”
Namun, berita baiknya adalah ternyata pengaruh kalimat-kalimat negatif tersebut masih bisa dihapuskan melalu kalimat-kalimat positif. Terlebih lagi yang mengucapkannya adalah orangtua atau gurunya sendiri. Dan di sinilah peran gw sebagai seorang guru *yang kadang gw sendiri gak percaya dengan pekerjaan ini* untuk memberikan kalimat positif diabndingkan kalimat negatif. Jujur gw akuin kadang kalo lagi keselpun ada anak yang menerima kalimat negatif dari gw tentang kegiatannya di dalam kelas..
Berikut adalah beberapa contoh kalimat negatif yang mungkin dulu sering kita dengar dari para guru dan orangtua.
“Aduh… Kamu susah amat ya diajarinya.. .?” *gw juga pernah denger nih waktu di setrap dulu*
Dan gw belajar untuk menggantinya dengan:
“duuhhh neng pinter amat sih, sapa sih gurunya *sambil berdehem*. Bapak yakin, kamu bisa kok. Kamu hanya perlu waktu saja. Ayo kita coba sekali lagi ya…!” *dan itu dampaknya beda dengan melihat raut muka tuh anak*
Nah, kadangpun gw suka mengeluarkan kata-kata yang tanpa sengaja membuat tuh anak semakin percaya diri, selain obsesi untuk mereka supaya bisa lebih giat lagi dan juga obsesi agar anak mau mengembangkan dirinya tanpa rasa malu.*serasa udah tua beneer ya kata2 gw,ckckckck*
Ingat, kalimat mana yang kita pilih, itulah yang akan menjadi kenyataan pada masa depan anak-anak tercinta! Demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik, mulai hari ini juga, mari kita biasakan untuk selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif pada mereka setiap hari.
So, yuuukkk merubah dari hal yang kasar menjadi hal yang lembut, dari yang negative menjadi positve, dari sesuatu yang susah menjadi yang mudah.

Artikel yang menarik, Pak..
Kadang kala kita terlalu gampang berucap atau mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna bagi anak-anak.
Mungkin kita sedang capek atau emosi, kata yang keluar justru akan mengganggu mental anak.
Semoga kita selalu memberikan contoh baik pada Anak termasuk dalam berbahasa, disiplin, ramah tamah, dll.. aamiin…
[Reply]
rama Reply:
October 16th, 2009 at 9:25 AM
@admin (irfan): amin pak admin…
[Reply]