Home » Tips » Jadilah Yang Terbaik Untuknya……..

Jadilah Yang Terbaik Untuknya……..

“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”

(Kahlil Gibran)

Apa kabar sahabat? Apa kabar kekasihmu? Sudahkah Anda memberikan kebahagiaan padanya? Sudahkah membuatnya tersenyum hari ini? Sudahkah membuatnya tertawa hari ini sehingga gigi-giginya yang rapi kelihatan semua? Sudahkah memberikannya cinta hari ini?
Sahabat, manusia terbaik adalah mereka yang mampu memberikan kebahagiaannya pada orang lain. Wabilkhusus, untuk pasangan kita. Kekasih kita. Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuknya? Memberikan yang terbaik adalah dalam upaya membangun diri sebagai manusia terbaik. Kata kanjeng Nabi, manusia terbaik adalah mereka yang selalu berbuat baik kepada pasangannya. So, kalau sahabat ingin tahu sebaik apa diri kita, saya kira tak perlu menyewa AC Nielsen untuk melakukan survey. Berikan ia yang terbaik. Sebaik mungkin.

Jadilah kawan seperjalanan terbaik untuknya. Trus, tanyalah ia. “Kekasihku, apakah aku manusia terbaik untukmu?”
Sahabat, pinjam detikmu sekarang untuk bersama merenungi dan memikirkan si dia. Pasanganmu. Manusia yang rela menjadi bagian dari hidupmu dengan segala keterbatasan diri. Jujur saja, apakah ia bisa memilih orang lain yang lebih dari kita? Jawabnya pasti bisa. Mudah saja baginya memilih. Yang lebih kaya, banyak. Yang lebih tampan, ada. Yang lebih romantis, juga pasti ada.

Karena itu, ketika si dia sudah mengorbankan diri untuk menjadi bagian dari dinamika hidup kita maka layakkah kita menyia-nyiakannya? Tegakah kita memperlakukannya dengan kasar, tidak manusiawi, bahkan terkadang kita menyakiti perasaannya dengan kata dan laku kita? Nggak habis pikir yah kalau ada salah satu pasangan yang berbuat kasar kepada manusia yang jadi pasangannya.

Sahabatku,
Adalah fitrah manusia mengharapkan kebaikan, kedamaian dan kasih sayang dari orang lain. Apalagi dari pasangan kita. Tentu yang kita harapkan adalah segala hal-hal yang manis darinya. Bahkan, jauh melebihi dari yang lain.
Lalu, coba renungkan bila semua kenyamanan itu raib dari kita. Kita mungkin saja menjadi manusia terbaik buat orang lain tapi jadi monster buat pasangan sendiri. Kita menjadi teman yang paling menyenangkan buat kolega di kantor, tapi buat pasangan kita, kita kerap membuatnya sakit hati. Kita menjadi motivator buat orang lain, tapi malah menjadi pengritik yang tajam dan bisa bikin sakit hati untuk pasangan sendiri. Terkadang, kita teramat toleran dengan orang lain, tapi keras terhadap pasangan sendiri. Akhirnya, hubungan yang ada tak lebih dari sandiwara paradoksial yang sama sekali tak lucu.

Sahabatku,
Marilah kita coba guratkan dalam-dalam di lubuk hati yang menjadi raja dari semua perilaku kita. Demi Tuhan yang nyawa kita berada di genggamannya, aku akan bahagiakan dia sepenuh hati. Lafalkan kalimat ini pelan-pelan dan cari energi untuk menjadikannya realitas. Jadikan ia realitas dalam alam bawah sadar kita sehingga sadar tidak sadar syaraf kita selalu mengarah kepada upaya untuk selalu membuatnya bahagia.

Sahabatku,
Ketika hati kita memilih seseorang menjadi manusia yang akan mendampingi kita. Saat pertama hati bertaut dan cinta bersambut. Atau, bagi anda yang sudah bersatu dalam pernikahan. Itu berarti bahwa Yang Maha Kuasa memang telah menakdirkan Kita dan Si Dia menjadi pasangan atau jodoh. Si Dia lah manusia terbaik untuk kita. Walau pun memang banyak yang lebih dari dia. Pokoknya, Si Dia yang telah menjadi kekasih kita. Camkan dalam hati dialah yang terbaik.

Jangan pernah sekali-kali membandingkan antara Si Dia dengan orang lain. Dijamin Kita tak pernah bisa membuat persamaan. Kata pepatah, diatas langit ada langit. Dibawah tanah, ada tanah. Pasti akan ada lebih dan kurangnya. Misalnya banyak suami yang bicara begini, “De,si Astrid itu cantik yah. Lebih cantik deh dari kamu.” Atau, “Duh, Arini itu orangnya baik banget lho. Nggak kayak kamu sedikit-dikit marah.” Wah, kalau betul-betul Anda ingin dia marah atau paling tidak mangkel ya…silahkan saja praktikan. Tapi, kalau saya pikir kalimat-kalimat itu cuma cari penyakit. Sudah menjadi kodratnya wanita, eh, gak cuma wanita lagi, laki-laki juga sama, paling tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Untuk mengerti dan memahami apa yang Si Dia rasakan, cobalah bayangkan bila kalau ada seorang istri yang berkata kepada suami, “Bang, Pak Edy Setyawan,, bosku ganteng banget. Lebih ganteng dari kamu.” Atau, “Wah, Faisal itu orangnya baik banget. Walau pun sibuk tadi mau lho jemput aku.” Jujur saja, sebagai laki-laki kita masih menelan ludah mendengar kalimat seperti itu. Antara kecewa dan kesal, semua beraduk.
Ingat bila segala sesuatu dibanding-bandingkan maka tidak akan pernah kita menemukan hal yang sama. Berpikirlah yang rasional bahwa siapapun orangnya, ia pasti kurang suka bila dibanding-bandingkan. Apalagi, dalam kehidupan keluarga, kata pepatah, rumput tetangga itu selalu lebih hijau.

Biasanya, komentar-komentar seperti itu lahir secara spontan. Keluar begitu saja tanpa pretensi apa-apa. Tahu-tahu si Dia sudah cemberut, sakit hati. Nah, untuk menghindari hal itu maka camkan di hati bahwa si Dia adalah manusia terbaik yang ditakdirkan oleh kita. Apa pun kondisi orang lain. Sehebat apa pun orang lain, tetap mereka bukan yang terbaik. Dengan kalimat lain, secantik apa pun Julia Robert toh kita hanya bisa memandangi. Tak lebih. Nah, ujung-ujungnya hanya berkhayal dan berfantasi, sesuatu yang tidak dibenarkan.

Bila kondisi hati memang sudah tidak memberikan bandingan maka tak akan pernah ada pikiran, baik di bawah maupun di atas alam sadar bahwa masih ada orang lain yang memiliki kelebihan dibanding si Dia.

Wahai sahabatku, Bagaimana ?
Please, saya mohon… jangan meremehkan persoalan ini. Ketahuilah kecewa-kecewa kecil akan menumpuk. Berakumulasi. Suatu ketika, ia akan meledak bila tiba pemicunya. Memang kebanyakan kita meremehkan perkara-perkara sepele. Padahal, justru yang sepele-sepele itu bermakna besar bagi si Dia yang kini menjadi pasangan kita. Maka sadarilah dari sekarang bahwa melakukan komentar yang membandingkan pasangan kita dengan orang lain hanya memproduksi kekecewaan.

Mungkin kita berharap, si Dia akan introspeksi. Benarkah? Belum tentu. Alih-alih si Dia introspeksi, yang terjadi adalah dia malah sakit hati dan keluar deh jurus defense mechanism (mekanisme pertahanan diri), siapapun dia pasti akan keluar. “Ah, kayak abang ganteng banget kali. Lebih ganteng Robert de Niro.” Pasti dia akan membalas seperti itu bila sang kekasih dibandingkan dengan Julia Robert.
Yuk, kita jadikan diri kita manusia terbaik untuk pasangan kita! Dijamin, ia makin mesra dan makin romantic. Selamat mencoba

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by komar on Feb 14 2010. Filed under Tips. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

1 Comment for “Jadilah Yang Terbaik Untuknya……..”

  1. Dg bc tulsn ini,aq jd kangen sma dia…Tulisane bgus bgt,bkin aq nyada

    [Reply]

Leave a Reply

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes