Asuransi. Kenapa tidak?
Artikel Wednesday, December 22nd, 2010 92 views Print Artikel IniRisiko memang sudah menjadi bagian hidup manusia baik itu sebagai individu atau kelompok. Tapi, apa itu risiko?
Ketika pertama kali mendengar kata risiko maka yang kita bayangkan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan harus dihindari. Namun untuk sebagian orang risiko merupakan sebuah tantangan karena risiko bukanlah untuk dihindari melainkan dihadapi. Asuransi merupakan salah satu cara dalam menghadapi risiko yaitu dengan mengalihkan risiko dari tertanggung kepada penanggung (perusahaan asuransi). Apabila saya mengansuransikan rumah saya dari risiko kebakaran kepada perusahaan asuransi XYZ, itu artinya perusahaan asuransi XYZ memikul risiko kebakaran atas rumah saya.
Kita boleh bilang bahwa perusahaan asuransi adalah perusahaan yang aneh karena hidup dari risiko. Tapi perusahaan asuransi punya cara sendiri untuk bertahan. Mari kuberitahu rahasianya.
- Dengan memanfaatkan Hukum Bilangan Besar (The Law of The Large Number), yang berbunyi:
“Semakin banyak risiko yang diambil maka semakin sedikit risiko yang akan terjadi.”
Jika perusahaan asuransi menutup risiko kebakaran atas satu rumah, maka itu artinya kemungkinan terjadinya kebakaran hanya pada satu rumah itu. Lain halnya jika perusahaan asuransi menutup 1000 rumah atas risiko kebakaran yang masing-masing tersebar di beberapa wilayah di Bekasi. Maka jika terjadi kebakaran pada satu rumah di kelurahan A tidak akan berpengaruh pada rumah di kelurahan B (kecuali terjadi gempa bumi dahsyat). Mudah bukan? Dan inilah salah satu alasan mengapa perusahaan asuransi mencari banyak klien.
2. Perusahaan Asuransi memilih dan memilah risiko.
Perusahaan asuransi tidak akan menutup risiko yang sudah pasti terjadi atau risiko yang tidak aman. Seperti ketika kita keluar rumah saat mendung dan tidak membawa payung. Kita pasti akan basah jika hujan nanti.
Perusahaan asuransi selalu mengantisipasi terjadinya risiko dengan pengamanan terlebih dulu. Bahkan perusahaan asuransi lebih dari sekedar mensyaratkan kita membawa payung, kita pula harus memakai jas hujan dengan resleting yang baik, sepatu bot dan sarung tangan plastik. Jika kita masih basah karena hujan setidaknya itu bukan kelalaian kita. Dalam istilah asuransi inilah yang biasa dinamakan dengan proses Underwriting. Sedangkan orang yang melakukan underwriting dinamakan Underwriter.
Dari sini, bisakah kita membedakan antara asuransi dengan judi?
3. Reasuransi
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya bagaimana sebuah perusahaan asuransi mampu melindungi sebuah pabrik yang bernilai ratusan milyar rupiah dan kemudian melindungi gedung lainnya atau kapal-kapal yang bernilai tinggi? Ternyata perusahaan asuransi punya dekengan di belakangnya. Ya, namanya Perusahaan Reasuransi. Karena perusahaan asuransi mempunyai kapasitas (kemampuan) terbatas dalam menampung risiko, maka kelebihan risiko tersebut dilimpahkan kepada perusahaan reasuransi.
Itulah tiga alasan mengapa perusahaan asuransi dapat bertahan dan alasan mengapa kita memercayakan perlindungan kita kepada perusahaan asuransi.
Tulisan berikutnya kita akan membahas tentang sejarah asuransi.
Ps: Penulis adalah alumni dari Akademi Asuransi Triskti (sekarang Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti)
Print Artikel Ini