Home » Puisi » Sepanjang Braga, Dan Seterusnya

Sepanjang Braga, Dan Seterusnya

Sepanjang Braga adalah bunga-bunga kusam

Yang tumbuh dengan kisah-kisahnya sendiri

Kidung Melankolis adalah pesona rindu

dan hiruk pikuk, mungkin, hanyalah setitik nuansa

“Kita adalah nonsens!” katamu getir

Angin Parahyangan tertawa terbahak-bahak

“Kita hanya sampah, pasir, batu kali, rumput dan apa saja,”jeritmu kesal

Aspal beku yang terbaring menggeliat resah

Pada Bahunya kita diam

Malam jatuh dan langit mencucurkan air mata

“Bukan buat kita,” ulangmu berkali-kali

Dan langkah terseret satu-satu

Susuri Braga yang penat tertindih beban kita

Pada sepi jalannya kita terpaku bisu

Adakah malam masih menanti pagi?

Bandung, Juni 1991

Catatan :

Ini adalah puisi lama saya yang kebetulan saya temukan pada arsip Penerbitan Kampus Identitas UNHAS saat pulang ke Makassar minggu lalu. Diterbitkan di Identitas bulan Januari 1992.

Print Artikel Ini Print Artikel Ini
Posted by amriltg on Dec 24 2010. Filed under Puisi. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

Leave a Reply

Amprokan Blogger | Temu Blogger Nusantara


Amprokan Blogger

Sponsor

images-1

---

Member Be-Blog

Sudahkah Anda menjadi bagian dari Be-Blog?

Siapa saja yang sudah terdaftar?

Login

Login Anggota
Lost Password?

Shoutbox


Loading

WP Shoutbox
Name
Website
Message
Smile
:mrgreen::neutral::twisted::arrow::shock::smile::???::cool::evil::grin::idea::oops::razz::roll::wink::cry::eek::lol::mad::sad:8-)8-O:-(:-):-?:-D:-P:-o:-x:-|;-)8)8O:(:):?:D:P:o:x:|;):!::?:



Gabung di Milis Blogger Bekasi

Powered by Yahoo Groups

© 2010 Komunitas Blogger Bekasi. All Rights Reserved. Log in

Switch to our mobile site

- Designed by Gabfire Themes