Integrasi Islam dan Ekologi Manusia
Resensi Wednesday, March 2nd, 2011 1,153 views
Judul : Islam & Ekologi Manusia: Paradigma Baru, Komitmen dan Integritas Manusia dalam Ekosistemnya, Refleksi Jawaban atas Tantangan Pemanasan Global (Dimensi Intelektual, Emosional dan Spiritual)
Penulis : Drs. Sofyan Anwar Mufid, M.S
Penerbit : NUANSA, Bandung
Editor : Adib Musta’in el-Hasan
Cetakan : I, April 2010
Tebal : 138 Halaman
ISBN : 978-602-8394-10-09
Hukum alam yang sudah berjalan mulai tidak seimbang akibat tindakan manusia. Tindakan eksploitatif terhadap alam dan menggangu ekosistemnya akan menyebabakan alam menyesuaikan dirinya dengan cara dia. Sehingga, bencana alam pun menimpa Negara-Negara di muka bumi, tanpa kecuali Indonesia. Misalnya, Pemanasan global yang melanda bumi mengakibatkan cuaca tak menentu di belahan dunia.
Oleh sebab itu, Interaksi manusia dengan alam harus berjalan harmonis dan saling menguntungkan. Ilmu yang mempelajari proses interaksi timbal balik antara makhluk hidup dan tak hidup dengan linkungannya inilah yang disebut ekologi (dalam bahasa Indonesia). Kata ecology pertama kali dikenalkan oleh biolog Jerman yang bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866.
Ekologi memiliki ruang lingkup kajian sangat luas, sehingga dapat digandengkan dengan berbagai macam studi keilmuan atau multidisipliner. Salah satu bidang yang dijadikan objek ekologi adalah manusia, kemudian terlahirlah ekologi manusia.
Kehadiran buku bertajuk utama Islam dan Ekologi Manusia karya Sofyan Anwar Mufid dilatarbelakangi oleh keprihatinan atas bencana-bencana yang terjadi di Indonesia. Selain itu, kehadiran buku ini juga juntuk menjawab dampak negatif pemanasan global yang melanda dunia.
Sofyan A. Mufid menawarkan pembahasan ekologi manusia disandingkan dengan nilai-nilai spiritual Islam sebagaimana yang telah ditawarkan Sayyed Husein Nasr. Selain Nasr, juga terdapat beberapa tokoh lainnya, seperti Martin Palmer, David E. Cooper dan Joy a. Palmer, yang sepakat bahwa nilai-nilai spiritualitas terhadap alam menjadi sebuah kebutuhan nyata dalam upaya memelihara dan menyelamatkan bumi (F.M. Mangunjaya, 2007).
Buku yang diterbitkan Penerbit Nuansa ini mencoba menguraikan integrasi ajaran agama (ulum al-din) dengan ilmu ekologi (ulum al-dunya) dalam dimensi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Paradigma itulah yang coba ditawarkan untuk menjawab permasalahan krisis ekologis yang melanda dunia saat ini. Paradigma seperti itu mungkin tidak akan ditemukan dalam buku-buku ekologi manusia pada umumnya.
Di dalam kajian ekologi manusia kita mengenal beberapa teori tentang hubungan manusia dengan alam, diantaranya, yaitu antroposentris, ekosentris dan biosentris. Pada tokoh yang lain ada yang menggabungkan ekosentris dan biosentris (bio-ekosentris), dan ketiga adalah ekofeminis.
Antroposentris merupakan teori yang muncul pertama, dan sudah lama melekat dalam pola pikir masyarakat. Teori ini menjelaskan manusia menjadi pusat dari alam, yakni alam hanya dijadikan sebagai objek bagi manusia.
Sedangkan teori kedua dan ketiga merupakan teori yang lahir belakangan. Para pakar lingkungan menawarkan teori ini sebagai kritik atas teori pertama. Teori ini juga dijadikan sebagai salah satu solusi untuk memulihkan krisis lingkungan yang terjadi di belahan dunia.
Kendati demikian, bagi Sofyan A. Mufid, dalam islam memang menjadikan manusia sebagai pusat dari alam, yakni menjadi khalifah (pemimpin). Antroposentris yang dimaksudkan dalam islam adalah manusia menjadi rahmat bagi alam. Artinya, walaupun dalam teks-teks keagamaan menyatakan bahwa bumi dan segala isinya diperuntukkan bagi manusia, tetapi manusia tidak diperkenankan untuk berbuat merusak alam dan mengeksploitasi dengan serakah.
Peresensi adalah Ahmad Suhendra, pemerhati buku warga Bekasi yang sedang kuliah di Yogyakarta.

Sejarah bagian dari matarantai untuk manusia yang akan memperbaiki kehancuran alam (lingkungan)
[Reply]
ahmadsuhendra Reply:
March 20th, 2011 at 12:36 PM
@ariwahju,
Sejarah sebagai cerminan untuk bertindak sesuatu. Tindakan pro-Ekologis harus diajarkan sejak dini
[Reply]
Tulisan dan buku-buku seperti ini sangat diperlukan untuk merubah mindset kita tentang alam dan keseimbangan segala isinya sebagai salah satu upaya memulihkan berbagai kerusakan lingkungan melalui ISLAM. Bung Ahmad,sy di Makassar, agak sulit mendapatkan buku-buku kajian lingkungan dalam perspektif agama Islam, seperti buku di atas, jika berkenan saya minta dikirimi buku-buku sejenis,di Yogyakarta sepertinya lebih mudah didapatkan, beanya akan sy ganti + ongkos kirim. Terimakasih.
[Reply]
ahmadsuhendra Reply:
March 20th, 2011 at 12:40 PM
@Andi Susilawaty,
Mohon Maaf saya baru berselancar di dunai maya lagi,,
Jika berkenan kirim saja ke inbok email atau fb saya:
[email protected]
Mas Andi mau pesan berapa dan jumlahnya berapa, nanti saya carikan.
Dan saya juga menuli skripsi tentang hadis-hadis ekologis
terima kasih
[Reply]