Catatan Ariwahju:Kenapa bukan dimulai dari KOPERASI?
Artikel Wednesday, March 30th, 2011 63 views
Sederhana saja, kalau kita mau untuk berkilas balik untuk melihat tentang UUD RI 1945, NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentang Bhineka Tunggal Ika, tentang Pancasila, tentang Rakyat Indonesia dengan Ekonomi Kerakyatannya, tentang Rakyat Indonesia dengan Demokrasi sasinya dalam era globalisasi ini yang bisa kita artikan sebagai Rasa Nasionalisme dengan Etikanya, semua mudah ditelusuri dan bukan sesuatu yang baru, tapi kalau kita masuk kedalam tatanan pergaulan, baik dalam lingkungan kecil sampai International, coba dengar coba lihat, semuanya remang remang, tidak tegas terpijak, tidak seperti halnya kalau kita berkilas balik didalam nurani kita tentang itu semua.
Harapan dan Keinginan untuk MAJU tetap harus ada demi Bangsa dan Tanah Air Indonesia, seperti yang penulis rasakan, sebagai pecinta Koperasi, melihat adanya suatu celah dalam wadah koperasi dan sangatlah strategis, apabila semua yang berkaitan dengan keinginan untuk menumbuh kembangkan rasa Nasionalisme dengan etikanya yang terus dapat dihidupkan dalam setiap kegiatan sehari-hari.
Caranya? Penulis mulai berani membuka keinginan hati dan merasakan mulai saatnya berbicara dalam tulisan ini, setelah para pemimpin kita mulai mendorong untuk memulai sesuatunya dari lingkungan pendidikan. Tepatnya Pramuka, Kurikulum di sekolah, outputnya Pemimpin berkarakter Pramuka Indonesia.
Penulis berkesempatan untuk mengatakan juga, Koperasi, kurikulum di sekolah, outputnya kumpulan orang2 berwawasan Nasionalisme dengan etikanya dalam Koperasinya.
Harapan ini bagi penulis bukan sesuatu yang tidak mungkin terjangkau, cobalah tengok cuplikan berikut :
Yes, CHP is a Co-operative!
Co-operative R&D - Therefore, the parallelism of Public Electricity and Private Industry appropriately need the Co-operative CHP (combined heat and power) of the National Development Planning Systems and Harmonia Progressio…ikuti selengkapnya
Kurikulum Baru Diharapkan Menjadi Daya Tarik Pramuka
…….“Menyesuaikan panduan pramuka dengan perkembangan jaman merupakan hal penting dalam memaksimalkan peran gerakan Pramuka,” imbuh Wapres dalam penjelasannya, Sabtu (26/3).Pembentukan kurikulum panduan kpramukaan ini, lanjut Boediono, akan dikoordinasikan lintas kementrian. Masing- masing dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga, Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.Dengan pembuatan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan semangat yang baru bagi revitalisasi gerakan pramuka sebagai pendidikan yang mampu menumbuhkan jiwa kepemimpinan.“Selain dukungan kurikulum, langkah strategis lainnya adalah mengaktifkan kembali kegiatan kepramukaan di Gugus Depan (Gudep) Pramuka yang tersebar di sekolah-sekolah di tanah air,” tegasnya…ikuti selengkapnya
Boediono Minta Kepramukaan Digalakkan Lagi
……Wakil Presiden Boediono menginginkan Pramuka digalakkan lagi pada 2011 sebagai upaya pemerintah membentuk karakter bangsa yang berbudi luhur bagi generasi muda. “Kegiatan Pramuka saat ini belum maksimal dan saya ingin 2011 Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga menggalakkan lagi Pramuka,” kata Wapres Boediono ….ikuti selengkapnya
