Memulai bisnis selalu penuh masalah, apapun bisnisnya
Ekbis Sunday, December 11th, 2011 616 views Print Artikel Ini“Memulai bisnis selalu penuh masalah, apapun bisnisnya”
“Ah nggak juga. Ada juga yang langsung melesat bisnisnya meskipun baru dimulai”
“Nah, sekarang kira-kira yang memulai bisnis dan langsung melesat dibanding yang mulai bisnis dan selalu penuh masalah banyakan yang mana?”
“Untuk pertanyaan ini, jawabnya tidak tahu! Belum ada lembaga survey yang melakukan survey tentang hal ini, paling banter hanya bukti empiris yang terjadi di beberapa kasus saja”
Sampai saat ini aku memang belum pernah membaca hasil survey yang mengatakan bahwa memulai bisnis itu mudah dan langsung lancar atau sebaliknya. Aku hanya punya pendapat berdasar beberapa teman yang ada di lingkunganku atau cerita yang masuk kotak pesanku. Mereka banyak bercerita tentang susahnya memulai sebuah usaha, apapun bentuk usaha itu.
Aku cerita saja salah satu kejadian di minggu ini yang menimpa Kantin Sehati di UGM dan Workshop Menulis yang diadakan di Hotel Gloria Amanda Yogyakarta. Dua acara yang awalnya terlihat mulus itu ternyata mempunyai banyak kendala saat pelaksanaannya.
Karena sudah direncanakan jauh hari, maka akupun akhirnya memutuskan untuk ikut acara Kompasianival di Jakarta dan tidak ikut acara workshop menulis maupun launching Kantin Sehati di UGM.
Apa yang terjadi kemudian?
Istriku tiba-tiba sakit, padahal paginya masih bersenda gurau, masih melakukan hal-hal yang menguras energi tanpa ada tanda-tanda kelelahan pisik maupun batin. Akupun langsung membawa istriku ke Rumah Sakit terdekat dan ditangani dengan baik oleh Bu Dokter yang berwajah bijaksana.
Persiapan perlengkapan kantin jadi bubar karena kondisi istri terus belum membaik padahal hari pembukaan kantin sudah datang. Warung mie sehati di Cungkukpun kena imbasnya, karena harus ikut memikirkan kelangsungan pembukaan kantin sekaligus menjaga pelanggan yang sudah ada di Cungkuk.
Hari pelaksanaan workshop menulis tiba dan istriku masih harus istirahat di rumah. Tekanan darahnya yang hanya 90/60 memaksanya tidak banyak melakukan aktifitas. Dokter melarangnya, sementara pekerjaan memintanya untuk beraktifitas.
Masalah masih belum selesai, beberapa mesin giling mie yang seharusnya sudah datang ternyata belum juga datang, sehingga membuat suasana warung menjadi lebih kompleks. Padahal para pemesan sudah menunggu. Stresspun bertambah di minggu ceria ini.
Tuhan telah menunjukkan nikmatnya dengan banyak memberi masalah di waktu yang bersamaan. Seolah-olah Tuhan sedang berkata, “selama ini Aku telah memberikan anugerah kesehatan padamu, apakah sudah kau syukuri dengan benar? Coba nikmati masalah minggu ini dengan sabar dan teruslah berpegang teguh pada agamamu”
Sebuah pesan pendek yang panjang masuk ke kotak pesanku dan mengabarkan tentang munculnya seorang wanita yang merupakan kawan bermain istriku ketika kecil. Semua masalah seperti lenyap begitu saja. Warung Mie Sehati di Cungkuk tetap jalan, kantin UGM lancar dan workshop tetap berlangsung sesuai jadwal.
Dalam penggalan SMSnya, istriku menulis betapa nikmatnya mengenang saat dia terbangun tengah malam dan melihat ibunya melakukan sholat malam, sama seperti ketika dia melihat kawan bermainnya saat ini. Semua yang dilihat mengingatkan dia pada mendiang ibu tercintanya.
Seandainya ibunya masih ada saat ini, tentu ibu istriku akan bangga dengan istriku yang saat ini tersenyum menikmati sakit yang dideritanya dan menikmati berita lancarnya aktifitasnya.
Ibu memang hanya satu dan hanya satu-satunya. Tidak tergantikan dan selalu penuh doa untuk anak-anaknya. Kalau kita mau jujur, semua keberhasilan kita saat ini pasti tdiak terlepas dari peran besar seorang ibu. Kalau anda seorang ibu, jadilah ibu yang baik dan berperanlah sebagai penyejuk dalam rumah tangga, didiklah anak-anak dengan penuh kesabaran. Kalau anda seorang suami berbaktilah pada ibumu, rasakan betapa besarnya kasih sayang ibu pada kita.
Semua usaha kita akan sia-sia kalau kita tidak bisa berbakti pada ibu kita. Meski seolah-olah tak berhubungan, tapi jika anda ingin memulai usaha, maka mintalah selalu doa restu ibumu. Doanya selalu mustajab. Insya Allah. Amin.
+++Penulis adalah Wakil Ketua BeBlog yang aktif juga di Komunitas Blogger Cikarang, blog pribadinya ada di "Dari Kaca Mataku".
Selain itu aktif juga menulis tentang Gadget Ipad, Blackberry, Android, Samsung maupun menulis tentang bisnis kuliner Mie Ayam SEHATI
Nick namenya Eko Eshape Print Artikel Ini
betul mas banyak sekali masalahnya, tapi terlepas dari semua masalah dan tantangan yang penting hidup sehat dulu ya mas, salam.
mampir ke blog saya yah
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
December 18th, 2011 at 3:37 AM
@Rahasia Hidup sehat 100 tahun,
terima kasih sudah mampir dan berkomentar
salam sehati
[Reply]
semoga mbak Yenny cepat sembuh ya mas Eko. Sampaikan salam utk mbak Yenny dari istri saya.
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
December 18th, 2011 at 3:38 AM
@Aris heru Utomo,
makasih doanya mas,
hehehehe… dia sekarang sudah punya Iconia, jadi nanti biar dia mbaca sendiri ya mas.
salam sehati
[Reply]
Trenyuh saya baca kisahnya mas, semoga mbak Yenny lekas sembuh dan kembali beraktifitas seperti sediakala. Istri saya juga titip salam mas. Moga2 liburan anak2 akhir tahun ini kami sekeluarga bisa ke Yogya sekalian mampir di Mie Sehati lagi
[Reply]
Eko Sutrisno HP Reply:
December 18th, 2011 at 3:38 AM
@Amril TG,
wah harus ngajak teman-teman Canting untuk ngumpul nih
ditunggu ya mas
salam sehati
[Reply]