Rumah Singgah Anak Jalanan
Bekasi-Ku Wednesday, December 30th, 2009 1,240 views
AWARENESS TERHADAP ANAK – ANAK JALANAN DI BEKASI
Dengan semakin banyaknya keluarga miskin maka korelasinya anak jalanan tumbuh bak jamur di musim hujan. Saya sendiri hanyalah seorang warga yang baru tinggal di komsen jatiasih selama kurang lebih 6 bulan, melalui tulisan ini saya hanya ingin menanyakan program program walikota dalam menyikapi permasalahan sosial anak jalanan. Mereka sering dianggap sebagai permasalahan sosial, karena memiliki nilai maupun kebiasaan yang menyimpang dari tatanan kehidupan masyarakat secara umum.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak adalah amanah Allah SWT yang harus dibina, dipelihara dan diurus secara seksama serta sempuran agar kelak menjadi insan kamil, berguna bagi agama, bangsa dan negara, dan secara khusus dapat menjadi pelipur lara orang tua, penenang hati ayah dan bunda serta sebagai kebanggaan keluarga.Semua pengharapan yang positif tersebut tidaklah dapat terpenuhi tanpa adanya bimbingan yang memadai, selaras dan seimbang dengan tuntutan dan kebutuhan fitrah manusia secra kodrati.
Rumah singgah menjadi alternatif untuk tinggal dengan alasan kepentingan ekonomi dan tentu saja keamanan bagi anak jalanan. Bagaimana dengan perkembangan rumah singgah di bekasi ?……karena saya sendiri pendatang dan setiap hari beraktivitas dijakarta, saya ingin menanyakan perkembangannya.
Sedikit masukan yang kiranya bermanfaat bagi pengurus – pengurus rumah singgah di Bekasi :
- Perhatikan pada awal program rumah singgah bisa dinamakan sesuai dengan minat khusus dalam kreativitas dan anak-anak jalanan yang berada di sana.
- Hendaknya rumah singgah anak jalanan tidak terlalu memberikan berbagai bantuan bersifat jangka pendek, seperti uang, makanan hingga alat permainan. Fenomena ini menyebabkan aktivitas keluar masuk anak jalanan dari rumah singgah yang satu ke rumah singgah yang lain cukup tinggi.
- Konsepnya diusahakan agar rumah singgah tidak memanjakan anak jalanan dengan materi dan fasilitas. Bisa menyediakan media belajar penunjang keterampilan dan peningkatan ekonomi, bukan fasilitas berjangka pendek, termasuk makan. jadi anak jalanan harus memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya sehari-hari. Rumah Singgah memiliki konsep, anak jalanan yang ingin menjadi mitra rumah singgah harus memiliki karakter, difasilitasi untuk mandiri agar bisa hidup secara profesional. Anak jalanan hidup dari jalanan, kalau ngamen ya ngamen yang bagus.
- Buatlah proses pembauran dan penggabungan anak-anak jalanan se-alami mungkin, tanpa diintervensi berbagai hal yang bisa mengganggu eksistensi mereka sebagai anak jalanan. Mereka yang bergabung diperlakukan sebagai mitra sederajat. Peraturan kelompok pun dibuat anak jalanan itu sendiri. Yang melanggarnya akan mendapatkan konsekuensi yang juga dari mereka sendiri.
- Ketika anak-anak jalanan sudah nyaman dengan komunitas barunya ini, barulah rumah singgah menanamkan nilai-nilai pendidikan yang cocok untuk diadopsi anak-anak jalanan. Pendidikan untuk anak jalanan itu harus menyenangkan bagi mereka yang menjalaninya. Konsep pendidikan harus memancing agar anak-anak jalanan lebih berperan aktif, tidak pasif.
- Sementara proses pendidikan berlangsung, anak jalanan juga dibekali keahlian yang berguna untuk masa depan. Ditumbuhkan pula semangat solidaritas di antara mereka. Cara paling mendasar dalam membangun solidaritas adalah sama-sama merasakan. misalkan sebagian penghuni rumah sama-sama tak punya uang untuk membeli makanan karena hasil dari mengamen tidak menggembirakan. Dalam kondisi seperti ini, sebagian anak yang kelebihan rezeki wajib menalangi untuk membelikan makan. Tanpa diminta, harus saling tolong-menolong.
Begitu juga bila salah seorang di antara mereka sakit. Dapat dipastikan, teman-teman yang lain membantu membelikan obat dan makanan. Itu semua dikerjakan tanpa mengeluh. Semuanya timbul karena seringnya mereka bersama. Solidaritas dan kesetiakawanan tumbuh dengan sendirinya..
Penulis adalah Tax officer, Pekerja Sosial, Pemerhati Anak Jalan, Ibu Rumah Tangga dan Enterpreneur yang tinggal di Jati Asih

Artikelnya sangat menarik, Mbak.. Terlihat dari tulisannya bahwa penulis adalah orang yang sangat concern terhadap anak jalanan…
[Reply]
Dalam kesempatan ngobrol dengan salah seorang pembina komunitas anak jalanan, sempat terdengar rencana untuk menggunakan gedung juang bekasi sebagai tempat berkumpulnya anak-anak jalanan. Akan sangat bermanfaat jika rencana tersebut dapat terealisir.
[Reply]
Wah mba, baru 6 bulan pengamatan mba sudah sangat jeli dalam hal sosial di bekasi, sepertinya mba sudah berpengalaman dalam menangani anak jalanan. Seandainya blogger Bekasi dan TDA bersinergi dengan Pak walikota, untuk bisa membangun/memulai membuka rumah singgah juga minimal satu dahulu, dana nanti bisa didiskusikan, ini adalah partisipasi kongkrit untuk sisi sosial warga bekasi. Salam kenal ya mba
[Reply]
Irfan Reply:
December 31st, 2009 at 7:17 AM
Mbak Dewsi juga ikut acara Wisata Bisnis kemarin, Pak.. Kayaknya udah kenal, dech… hehehe
[Reply]
Annas M. Yusuf Reply:
December 31st, 2009 at 8:00 AM
@Irfan, sepertinya saya belum kenal kok pak, la wong kemarin saya tidak ikut wisata bisnis. By the way mba dhewsi bisa presentasi hal ini di meeting pak walikota ya mba dhewsi? (nodong mode on)
[Reply]
salam kenal juga pak annas, aduh sungguh jadi malu banget nich….actually memnag sayaq sangat sensitif kalau udah bicara soal anak-anak, dan almost everyday miris melihat anak anak dijalanan………..berasa berdosa sekali tidak bisa berbuat apa - apa, hanya jadi pemerhati dan sekedar saja memberi sedikit ke mereka, so…. saya berharap dengan pertemuan ini saya justru mau menanyakn ke walikota, mengingat saya sendiri tidak pernah melihat anak anak jalanan di bekasi, hehe aktivitasnya di jakarta terus ey, sampai urusan keluarga………..saya mencari sedikit solusi tersebut seraching di internet…
nach , berharap dengan ketemunya walikota terbuka pula jalan sedikit solusi bagi teman2 di jalanan , antara lain teman teman tda dapat membina mereka melalui suatu usaha yang dapat kita kembangan bersama
[Reply]
Dalam kesempatan bincang2 dengan Pengasuh Komunitas Anak Jalanan, ada rencana untuk membentuk rumah kreatif, yang sepertinya tidak berbeda dengan rumah singgah, di gedung juang Bekasi. Sejauh ini sudah mendapat persetujuan dari bupati, tinggal realisasi. Mewakili komunitas blogger saya mendukung rencana ini. Bagaimanapun ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan r uang publik yang inspiratif.
Untuk lebih meluaskan gaungnya, dalam kopdar dgn pak Wali akan kita singgung juga mengenai hal ini. Harapannya pak wali akan memberi tanggapan positif.
[Reply]
Salam
Hanya ingin menggaris bawahi prinsip minimnya fasilitas jangka pendek.
Biasanya fasilitas ini yang paling menarik, tapi inilah fasilitas yang paling tidak mendidik dan perlu dana yang besar.
Tulisan yang sangat bagus.
TFS.
Salam
[Reply]
[...] Bekasiku) 35. Dudy Efendi (Bekasi Go Green and Clean) 36. Ari Oni (2 tahun di Jatiasih) 37. Dhewsi (Rumah Singgah Anak Jalanan) 38. Susanto Agus Fadhil (Bekasi, Harapan-ku) 39. Annas Ahmad (Kalimalang Urat Nadi Bekasi) 40. [...]