Karena Kegiatan Dilarang Dosen Mahasiswa UNISMA Mengamuk
Laporan Warga Monday, February 1st, 2010 728 views
Kampus Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi Senin (01/02/10) siang tiba-tiba menjadi hingar bingar, puluhan mahasiswa Fakultas Teknik berunjuk rasa memprotes keputusan seorang Dosen yang juga merupakan Kaprodi di Fakultas tersebut. Demo dengan membakar Ban Bekas di dalam lingkungan kampus tambah memanas karena tuntutan para mahasiswa tidak diakomodir oleh pihak rektorat.
Demo itu sendiri di picu oleh sikap Eko Januarto Dosen yang merangkap menjadi Kaprodi tidak mengijinkan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Komputer (HMK) mengadakan kegiatan yaitu berupa pelatihan dasar komputer pada siswa kelas 6 SD dan kelas 1 SMP di Desa Seger Jaya, Kampung Ceger RT 01/04 Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi.
Namun dari pihak Kaprodi kegiatan tersebut dilarang dengan alasan kegiatan tersebut bersifat hura-hura, tidak sesuai dengan bidang keilmuan, kegiatan harus dilaksanakan di dalam kampus, harus ada sponsor sebagai pengontrol. Alasan-alasan tersebut dibantah oleh pihak mahasiswa karena menurutnya kegiatn tersebut bukan bersifat hura-hura karena dipilih daerah yang sangat jauh dari hegomoni kemewahan (daerah kampung ceger).
Alasan kedua pun menurut para mahasiswa sangat mengada-ada karena yang diajarkan merupakan bidang keimuan yang mereka pelajari. Untuk masalah kontrol, masyarakat di sana jauh dapat dipercaya untuk mengontrol karena jika acara mereka tidak berguna bagi masyarakat di sana maka dengan sendirinya akan dibubarkan atau dilarang oleh aparat setempat.
Demo yang berakhir dengan dipecahnya beberapa jendela di gedung Unisma ini mengajukan agar Eko Januarto diberhentikan sebagai Dosen Unisma. Karena menurut mereka Eko bertindak sangat arogan dan juga sewenang-wenang dalam memegang amanah yang diberikan. [Chan]

[...] This post was mentioned on Twitter by bloggerbekasi, bloggerbekasi. bloggerbekasi said: [Bloggerbekasi.Com] Karena Kegiatan Dilarang Dosen Mahasiswa UNISMA Mengamuk: Kampus Univer.. http://bit.ly/bEtXiK [...]
Sebaiknya setiap pemberitaan melibatkan banyak pihak tidak hanya 1 arah saja, yaitu mahasiswa bermasalah. Lagipula dikampus ada laboratorium komputer yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan diklat anak-anak sekolah dasar di daerah muara tawar, tinggal pengaturan akomodasi untuk anak sekolah tersebut. Intinya kegiatan tersebut hanya untuk meminta uang kegiatan yang jumlahnya cukup besar Rp. 5juta dialokasikan untuk 1 tahun (jumlah tersebut belum tentu ada di setiap perguruan tinggi), tapi keinginan mereka hanya dihabiskan untuk kegiatan sesaat yang bisa dilakukan di kampus dan tidak dilakukan diluar kampus dengan alasan HMK peduli pendidikan. Dana kemahasiswaan tersebut seharusnya digunakan oleh masa jabatan adik kelasnya yang akan dilantik (setelah mubes bulan januari ini) bukan oleh kepemimpinan mahasiswa yang sekarang yang sebenarnya masa kepemimpinannya sudah berakhir. Padahal dana kemahasiswaan tersebut bisa digunakan untuk hal bermanfaat misal workshop, lomba membuat website seperti halnya jurusan lainnya, misal teknik elektro untuk lomba robot (KRI) dan mesin untuk kegiatan mesin bersatu. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran untuk kampus lain dalam mengarahkan pembinaan kepada mahasiswanya untuk kegiatan yang tidak sekedar seremonial tetapi memiliki nilai manfaat untuk masa depan mahasiswa itu sendiri.
[Reply]