Bekasi Sekarang ini

Posted by chandra Agama, Artikel Saturday, April 24th, 2010   570 views  Print Artikel Ini

Berbicara tentang Kota Bekasi maka kita pasti akan membicarakan tentang Mall, Pabrik atau Sampah. Demikian image yang terpatri dengan baik di tengah masyarakat Indonesia. Belum lagi tentang Panasnya udara Bekasi yang merupakan efek dari pertumbuhan bangunan phisik.

Sebagai pelaku seni yang hidup di Bekasi, saya merasa sepi ditengah hiruk pikuk pembangunan. Beberapa kali menghadiri diskusi tentang seni dan Budaya Bekasi, hanya akan menghadirkan perasaan miris yang tak berkesudahan. Mengapa, karena tema pembicaraan biasanya hanya berputar dengan seni budaya yang nyaris punah.

Kita semua tahu, budaya asli Kota Bekasi beririsan dengan Budaya Betawi yang kadang tak mudah memisahkannya. Bahkan kita juga menemukan di beberapa kasus sering terjadi debat mengenai asal muasal atau siapa paling berhak antara Bekasi atau Jakarta.

Saya sendiri mencoba menghindar dengan itu semua, yang jelas saat ini Bekasi sangat sepi dengan event seni atau boleh dibilang tidak ada. Jika memang akar Seni Budaya Kota Bekasi sudah tercerabut, lalu kita harus bagaimana? Tetap mendiamkan Kota ini dengan pembangunan phisik yang makin sombong dan kering iklim pembangunan budaya. Atau kita selalu berdebat tentang akar budaya atau seni asli yang memang nyaris punah tanpa ada pembenahan yang baik.

Saya sungguh terharu dengan teman-teman Photografer yang dapat berpameran walaupun keadaan yang sangat tidak memadai yaitu nebeng di acara suatu media massa dan dilapangan terbuka lagi. Mereka berbuat cukup nyata dalam membangun sebuah peradaban seni budaya, walaupun Kota ini tidak memiliki ruang untuk mereka berekspresi.

Jika kita cermati lebih dalam, sebagai Kota Metropolitan banyak kalangan mudanya menekuni seni-seni modern. Saya lebih suka memikirkan pelaku-pelaku seni yang memang muncul dan berkembang di masyarakat, dan berusaha untuk tidak terlalu asyik dengan perbincangan mengapa akar seni budaya Bekasi tanpa generasi penerus.

Jika sebuah kota dapat begitu mendunia dengan sebuah ulah sekelompok anak muda dengan Urban Art model Harajoku, mengapa anak-anak muda Bekasi tak mampu. Semua pihak harus memberikan ruang yang cukup bagi kaula muda untuk berekspresi, bukan hanya pada seni pertunjukan semata. Banyak kalangan muda yang cukup memiliki bakat di bidang film, lukis, desain atau Urban Art lainnya.

Pemerintah Kota Bekasi sangat tidak peka atau boleh juga di bilang sangat masa bodoh dengan pembangunan sektor ini. Kaum muda yang kreatif namun kurang mendapat kesempatan dan juga finansial rata-rata akan terkubur oleh waktu. Sore tadi berbincang dengan seorang teman di J-Co Cafe, aku ingat akan ucapanya ”Peradaban Dunia ini dibangun oleh Politik” dan jika tak ada kemauan politik untuk membangun perdabadan yang lebih beradab, mau jadi apa Bekasi ini??? [Chan]