Facebook, you are in Trouble Now!…
Agama, Artikel Thursday, May 20th, 2010 948 views
Maraknya gerakan-gerakan provokatif melalui situs jejaring sosial Facebook beberapa minggu terakhir ini, terutama mengenai isu sara karena digelarnya kompetisi online menggambar kartun Nabi Muhamad melalui situs online tersebut, membuat geram umat Islam didunia, termasuk Indonesia.
Lomba menggambar Nabi Muhammad ini diumumkan grup yang menamakan dirinya “Everybody Draw Mohammed Day!”. Lomba tersebut rencananya akan digelar pada 20 Mei 2010. Informasi yang dimuat di grup yang dibuat sejak 25 April 2010 itu menyebutkan bahwa: “May 20th 2010 is draw Mohammed day! Help spread knowledge about this important day - invite your friends!“. Hingga hari dilaksanakannya lomba ini (20/05/10) tercatat group ini sudah memiliki pendukung sejumlah 80.291 orang.
Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan, karena selain tindakan penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam, tindakan pembiaran yang dilakukan oleh situs jejaring sosial Facebook juga dianggap telah melukai umat Islam didunia ini. Logikanya, sebagai pemilik situs, tentu saja ini merupakan hal yang sangat mudah untuk segera mendelete konten-konten yang sangat memprovokasi umat Islam tersebut, namun hal itu tetap tidak dilakukan hingga hari digelarnya lomba tersebut. Apakah hal ini merupakan sebuah unsur pembiaran atau kesengajaan?…ini yang harus kita cari jawabnya bersama-sama.
Di indonesia sendiri, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring, mengaku sudah mengirimkan surat protes secara langsung ke situs jejaring sosial Facebook agar segera menutup akun tersebut karena dinilai sangat provokatif dan merupakan penghinaan terhadap umat Islam.
Selain itu Menkominfo juga meminta bantuan kepada Internet Service Provider (ISP) dan Asosiasi Warnet Indonesia (Awari) untuk memblokir alamat akun ”Everybody Draw Mohammed Day” di situs jejaring sosial Facebook. Laman kontes yang mengajak orang untuk membuat gambar Nabi Muhammad SAW itu jelas-jelas sudah menghina agama Islam. Laman itu dinilai telah melanggar Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Pasal 21 dan UU Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 28 Ayat 2 tentang ITE soal “pelarangan penyebaran informasi kebencian dan permusuhan terhadap individu atau masyarakat atas dasar suku, agama, dan ras”.
Protes senada juga sudah dilakukan oleh Kementerian Agama RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), terkait dengan tindakan pembiaran pelecehan dan penghinaan terhadap umat Islam tersebut. Mereka mengecam tindakan pembiaran yang dilakukan oleh pemiliki situs jejaring sosial tersebut.
Sementara itu di Pakistan, sejak Selasa lalu (18/05/2010), pemerintahnya telah memerintahkan penyedia jasa Internet untuk hanya memblok laman Facebook yang menunjukkan karikatur-karikatur Nabi Muhammad SAW. Namun Rabu kemarin (19/05/2010) pengadilan mengubah keputusan itu dengan memerintahkan penutupan semua laman Facebook, bahkan hingga malam hari ini (20/05/2010) Facebook dinegara tersebut masih tidak bisa diakses oleh para penggunanya, meskipun dengan menggunakan BlackBerry dan perangkat mobile lain yang umumnya bisa dipakai untuk mengakses laman tersebut. Dua tahun yang lalu (2007) pakistan juga pernah menutup laman video terkenal youtube selama kurang lebih satu tahun karena dianggap telah menayangkan video-video tidak islami.
Perkembangan teknologi selalu menghasilkan dua sisi, dampak positif dan dampak negatif. Peristiwa ini jelas-jelas sangat berdampak negatif terhadap perkembangan situs jejaring sosial yang pertumbuhan sangat cepat didunia, terutama di Indonesia. Sejak akhir tahun lalu saja (03/12/2009) sudah tercatat lebih dari 350 juta facebookers didunia yang menggunakan layanan situs ini. Kondisi ini bisa saja memperburuk pertumbuhan Facebook, terutama di Indonesia. Jika terus dibiarkan atau diabaikan oleh pemilik situs ini, peristiwa penghinaan terhadap umat Islam ini pasti akan berdampak serius terhadap pertumbuhan situs ini.
Meskipun tidak mudah, namun gerakan-gerakan menutup akun facebook bisa saja terus terjadi, jika tidak segera ditangani dengan bijaksana oleh pemilik situs ini. Pertanyaannya adalah bagaimanakah selayaknya kita harus bersikap terhadap kondisi ini???………
Tepat setahun yang lalu (20/05/2009), saya juga pernah menuliskan artikel mengenai bagaimana kita harus bersikap terhadap situs jejaring sosial yang bernama Facebook ini, berikut ini saya kutip tulisan tersebut, semoga informasinya tetap masih bisa bermanfaat bagi kita semua, dan mulai berpikir lagi bagaimana seharusnya kita harus memperlakukan situs ini!…..
Anda Seorang Facebookers?… Waspadalah!… Waspadalah!…
“Jangan lupa di “Tag” ya..!!”…, masih adakah diantara Anda yang belum paham dengan pernyataan tersebut?… Kalau jawabnya iya, itu menandakan bahwa Anda belum mengikuti perkembangan dunia “Information and Communication Technology (ICT)” terkini dengan seksama.
Bagi Anda yang “melek internet”, ini bukanlah sesuatu hal yang baru, mengingat kondisi ini acapkali terjadi dan mungkin juga diucapkan oleh Anda sendiri, sesaat setelah sebuah moment yang seringkali di abadikan dengan ber photo-photo ria berlalu, biasanya di penghujung acara akan terucap kata-kata seperti itu.
Ya, ini adalah sebuah gambaran fenomenal dari sekian banyaknya kemudahan (fasilitas) yang ditawarkan oleh situs jaringan pertemanan bernama Facebook, yang saat ini merupakan salah satu situs yang paling banyak diminati oleh pengunjung internet di dunia. Berdasarkan Alexa.com (20/05/09), situs Facebook ini menduduki posisi 4 di dunia, sementara itu di Indonesia sendiri Facebook berhasil menjadi situs terpopuler dengan berada pada posisi puncak.
Selain salah satu fasilitas sebagaimana telah dijelaskan diatas, situs internet jejaring sosial yang sangat populer belakangan ini, juga memungkinkan bagi para penggunanya untuk menambahkan beragam program aplikasi ke profil mereka, mulai dari program aplikasi game, kuiz, tes IQ dan sebagainya.
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa diantara sekian banyak fasilitas serta kemudahan yang ditawarkan oleh situs Facebook sebagai situs jejaring sosial yang sedang trend saat ini, ada beberapa sisi negatif yang juga mengikutinya.
“Anda ingin tahu dimana sisi negatifnya? Silahkan baca artikel ini hingga selesai.”
“Mencuri Data Melalui Aplikasi”
Baru-baru ini tim BBC-click telah menemukan sebuah cara untuk melakukan pencurian data pribadi orang dan temannya di Facebook tanpa sepengetahuan mereka.
Sebagaimana telah disampaikan dalam publikasinya, tim BBC mencoba dengan membuat profil fiktif lalu menciptakan aplikasi khusus untuk para pengguna Facebook atau Facebookers, kemudian begitu ditambahkan satu aplikasi, maka teman-teman yang terkoneksi biasanya akan ikut terdorong untuk menambahkan aplikasi tersebut.
Tim BBC berhasil merancang aplikasi penghimpun data “jahat” dengan sebutan “miner” tersebut dalam waktu kurang dari tiga jam, yang bila dikehendaki, bisa “menyamar” sebagai game, uji kecerdasan, quiz, dan sebagainya.
Celah yang ditemukan oleh tim BBC ini sangat memungkinkan juga untuk dilakukan oleh pihak-pihak lain yang dengan sengaja akan menyalahgunakan data pribadi yang ada dalam jaringan Facebook tersebut untuk kepentingan-kepentingan tertentu yang (mungkin) bisa berakibat fatal bagi para korbannya.
Fakta bahwa tim BBC bisa menciptakan aplikasi tersebut dengan mudahnya telah merisaukan banyak orang. Rasanya tidak perlu memiliki program seperti itu untuk menjadi korban, karena kita bisa juga menjadi korbannya saat teman-teman yang ada dalam jaringan Facebook memiliki program semacam ini.
Hal ini merupakan refleksi dari sebuah kelemahan sistem keamanan yang dimiliki oleh situs pertemanan Facebook saat ini, dalam upaya melindungi para penggunanya (Facebookers) terhadap pencurian identitas.
Kesulitan lain yang juga dialami oleh Facebook untuk mengamankan data dan aplikasi yang di upload di Facebook adalah karena aplikasi tersebut dijalankan oleh server pihak ketiga, bukan pada server Facebook. Akibatnya adalah sulit bagi Facebook untuk melakukan kontrol terhadap aplikasi-aplikasi seperti “miner” tersebut.
Kondisi ini tidak terjadi pada salah satu situs sejenis jejaring sosial lainnya, seperti MySpace yang mengoperasikan semua aplikasinya pada server miliknya. MySpace bisa melakukan pemeriksaan terhadap setiap aplikasi yang di upload setiap saat dan melakukan tindakan preventif jika penciptanya mulai berniat “jahat” dengan mengubah kodenya.
“Once in Facebook, you can’t really get out of Facebook.”
Judul tersebut saya ambil dari www.regulerjen.com, dalam salah satu postingannya yang berjudul: “Evidently, Facebook Owns Me”. Artikel yang disampaikan oleh Jen ini menggambarkan betapa sulitnya melakukan penghapusan account di Facebook, seolah-olah Facebook menjadi pemilik dari data diri Anda.
Sulitnya keluar dari situs Facebook, sudah seringkali dipermasalahkan oleh para penggunanya. Beberapa kasus serupa yang pernah terjadi terkait dengan sulitnya menghapus account Facebook diantaranya bisa juga kita temukan pada blog www.stevenmansour.com, dalam postingannya yang berjudul: “2504 Step to Closing Your Facebook Account”, yang bahkan sempat dibahas khusus dalam New York Times.
Di Indonesia sendiri, hal serupa pernah menimpa Jajar Siahaan, seorang penulis pada salah satu blog online. Jajar menceritakan pengalaman singkatnya bagaimana sulitnya menghapus account Facebook, melalui postingannya yang berjudul: “Hati-hati Memakai Facebook”.
Beberapa kasus tersebut diatas merupakan gambaran betapa sulitnya bagi Anda para Facebookers (apalagi yang sudah lama dan aktif), untuk keluar dari jaringan Facebook dan menghapus semua data yang pernah Anda simpan melalui situs ini.
Oleh karena itu perlu saya ingatkan kembali bahwa semua data yang pernah Anda input melalui account Facebook, akan sangat sulit sekali untuk dihapus. Ketika Anda melakukan “delete” atau “deactive” account Anda di Facebook, data yang telah anda input sebelumnya tidak serta merta langsung terhapus begitu saja.
Hal ini seperti kasus yang menimpa Steven Mansour, yang baru benar-benar berhasil melakukan proses penghapusan account di Facebook setelah melalui tahapan yang begitu sulit dan sangat panjang.
Jadi, sejak saat ini berhati-hatilah dan mulailah lakukan pemilahan terhadap hal-hal apa saja yang “layak untuk Anda sharing”, pastinya yang tidak akan berakibat fatal terhadap diri Anda sendiri dikemudian hari.
Semoga bermanfaat………
Salam Blogger,
www.yulyanto.com

dahsyat infonya, memang harus berhati-hati memberikan data pribadi di dunia maya (tentunya bukan hanya facebook), untuk lebih menjaga kemungkinan terjadinya efek negatif berfikirlah 10 kali terlebih dahulu tentang perlu tidaknya kita memberikan informasi pribadi pada setiap situs di internet
[Reply]
yulyanto Reply:
May 21st, 2010 at 10:03 AM
@masjoker,
Setuju mas, namanya dunia maya tidak bisa 100% dipercaya:-)….
Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kita semua…
BTW, salam kenal dan terimakasih banyak atas komentarnya
Salam
YY
[Reply]
nice post i think you should check out my blog i would imagine you would find it humorous!
[Reply]
Setuju mas, namanya dunia maya tidak bisa 100% dipercaya:-)….
Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kita semua
[Reply]